Mohon tunggu...
Iksan Mahar
Iksan Mahar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta musik dan bola | Pelancong | Pemimpi | iksanmahar@live.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Apa Maumu, Florentino Perez?

25 Juli 2015   12:28 Diperbarui: 25 Juli 2015   15:42 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada 2 Juni 2013 menjadi hari istimewa bagi seorang sarjana Teknik Sipil bernama Florentino Perez Rodriguez. Sebab, di hari Minggu pada musim panas yang cerah itu, ia mengawali periode keempatnya menguasai klub olahraga paling berharga sejagad, Real Madrid. Kehadiran Perez adalah jaminan era galacticos akan terus berlanjut di Stadion Santiago Bernabeu.

Sejak menduduki kursi Presiden Real Madrid pada 2000, Perez memang mengedepankan kondisi finansial yang sehat. Langkah itu dibuktikan dengan menekan utang klub sebesar mungkin, lalu mendedikasikan periodenya dengan kebijakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya pemain terbaik dunia.

Untuk memahami kacamata Perez dalam kebijakan finansial itu bukanlah hal yang sulit. Memang untuk membeli sejumlah pemain dengan harga selangit, Perez tidak hanya harus menguras keuangan klub, tetapi juga memberi jaminan bagi sejumlah bank untuk meluluskan misinya itu. Contohnya, dana 100 juta poundsterling untuk membeli Gareth Bale dapat jaminan langsung dari bank raksasa Spanyol, macam BBVA dan Bank Santander.

Menumpuknya pemain bintang menjadi sumber pundi-pundi euro bagi Real Madrid. Menurut laporan Daily Mail, tahun lalu El Real sukses menjual 1,58 juta kostum replika milik pemainnya. Andai kostum replika rata-rata seharga 60 euro, maka dalam semusim Real mendapatkan pendapatan sekitar 90 juta euro per musim.

Kehadiran para bintang itu pun menjadi daya tarik bagi madridista atau pendukung Real untuk menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Santiago Bernabeu, serta di penjuru dunia lain bersedia membayar hak siar untuk menyaksikan aksi galacticos. Pada kampanye 2013/2014, dua sumber uang itu menambah kas klub hingga 113,8 juta euro dan 204,2 juta euro.

Namun, ambisi membentuk tim bertabur bintang yang dicanangkan Perez tidak mengacuhkan apresiasi kontribusi, baik itu pemain maupun pelatih. Masih terkenang bagaimana Perez mencampakkan Vicente Del Bosque setelah mempersembahkan gelar La Liga ke-29 pada musim 2002/2003.

Prestasi Del Bosque yang telah menyumbangkan dua gelar La Liga dan dua gelar Liga Champions seakan tak bernilai di mata Perez. Kala itu, Perez menginginkan pelatih yang mampu memainkan bintang barunya, David Beckham. Akhirnya, Perez menunjuk Carlos Queiroz sebagai pengganti. Imbas pergantian itu, Los Blancos puasa gelar La Liga dalam empat musim, serta harus menunggu 12 tahun untuk menyempurnakan La Decima di Liga Champions.

Pemecatan Del Bosque jelas mendapat tentangan dari para punggawa Real non-galacticos, seperti sang kapten Fernando Hierro, Fernando Morientes, Steve McManaman, dan Claude Makelele. Seluruh pemain itu pun seiring berjalannya waktu disingkirkan. Tak terkecuali Makelele yang menjadi katalisator skema Real saat itu.

“Kami tidak akan merindukan Makelele. Tekniknya rata-rata, dia memiliki kecepatan dan skill yang kurang mumpuni untuk melepaskan umpan melewati lawan,” ungkap Perez setelah menjual Makelele ke Chelsea pada 2003.

Dalam persiapan El Real menghadapi musim 2015/2016, ego Perez untuk memaksakan kehendak agar pemain mega bintangnya “berguna” kembali terjadi. Kali ini, Perez rela memecat Carlo Ancelotti untuk memberi tempat kepada Rafael Benitez. Tugas Benitez bukan hanya membawa Real meraih trofi, tetapi juga memaksimalkan potensi Bale yang selama ini berada dalam bayang-bayang Cristiano Ronaldo.

Bersama Ancelotti, Ronaldo adalah pusat gravitasi permainan Madrid. Bale dan Benzema sebisa mungkin juga mampu membantu Ronaldo memenuhi dahaga golnya. Skema itu jelas tidak disukai Perez yang rela menjadikan pria Wales itu sebagai pemain termahal dunia. Beberapa tahun silam, ego itu pun yang memaksa Queiroz hingga Fabio Capello untuk memainkan Beckham sebagai gelandang bertahan.

Selain memaksa ego kepada pelatih Real, pria 68 tahun itu pun tidak ragu membuang pemain berpengaruh demi menyediakan tempat lowong untuk bintang incarannya. Pada bulan ini saja, ikon klub seperti Iker Casillas rela dilepas untuk memberi jaminan tempat kepada kiper incaran Perez, David De Gea. Musim lalu, Angel Di Maria, yang dalam tiga musim menjadi raja asis Real, “dibuang” ke Manchester United hanya untuk memberi tempat kepada James Rodriguez.

Khusus Casillas, selama 25 tahun keringat yang diberikan kepada Real dengan sumbangan 18 trofi seakan tak berarti, sehingga ia dilepas begitu saja ke FC Porto. Perez menyatakan, kepindahan Casillas didorong keinginan sang kiper meninggalkan Real. Tetapi, air mata dalam konferensi pers terakhirnya di Madrid berbicara lebih banyak dibandingkan kata-kata Perez.

Belum selesai keterkejutan madridista, Real dikabarkan tidak akan menahan kepergian Sergio Ramos, sang deputi kapten, andai ada tawaran konkrit dari Manchester United. Apabia transfer itu terlaksana, lagi-lagi tujuan utamanya tak lain karena Perez masih berambisi mengembalikan De Gea ke ibukota Spanyol.

Rumor kepindahan Ramos membuat suasana ruang ganti Real bergejolak. Ronaldo terang-terangan berharap Ramos bertahan. Sebelumnya, CR7 sudah kecewa dengan kebijakan Ramos menjual dua “pelayannya”, yaitu Mesut Ozil dan Di Maria. Selain itu, gemuruh slogan “Perez Exit” pun akan semakin besar di Stadion Santiago Bernabeu.

Dalam periode keempatnya ini, Perez semakin menunjukkan hasratnya untuk membentuk tim impian pribadi dengan kedok trofi. Tanpa memedulikan lagi kebutuhan pelatih yang selalu menjadi sorotan dan berhadapan langsung dengan bintang-bintang itu di kamar ganti. Apa maumu, Perez?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun