Selain memaksa ego kepada pelatih Real, pria 68 tahun itu pun tidak ragu membuang pemain berpengaruh demi menyediakan tempat lowong untuk bintang incarannya. Pada bulan ini saja, ikon klub seperti Iker Casillas rela dilepas untuk memberi jaminan tempat kepada kiper incaran Perez, David De Gea. Musim lalu, Angel Di Maria, yang dalam tiga musim menjadi raja asis Real, “dibuang” ke Manchester United hanya untuk memberi tempat kepada James Rodriguez.
Khusus Casillas, selama 25 tahun keringat yang diberikan kepada Real dengan sumbangan 18 trofi seakan tak berarti, sehingga ia dilepas begitu saja ke FC Porto. Perez menyatakan, kepindahan Casillas didorong keinginan sang kiper meninggalkan Real. Tetapi, air mata dalam konferensi pers terakhirnya di Madrid berbicara lebih banyak dibandingkan kata-kata Perez.
Belum selesai keterkejutan madridista, Real dikabarkan tidak akan menahan kepergian Sergio Ramos, sang deputi kapten, andai ada tawaran konkrit dari Manchester United. Apabia transfer itu terlaksana, lagi-lagi tujuan utamanya tak lain karena Perez masih berambisi mengembalikan De Gea ke ibukota Spanyol.
Rumor kepindahan Ramos membuat suasana ruang ganti Real bergejolak. Ronaldo terang-terangan berharap Ramos bertahan. Sebelumnya, CR7 sudah kecewa dengan kebijakan Ramos menjual dua “pelayannya”, yaitu Mesut Ozil dan Di Maria. Selain itu, gemuruh slogan “Perez Exit” pun akan semakin besar di Stadion Santiago Bernabeu.
Dalam periode keempatnya ini, Perez semakin menunjukkan hasratnya untuk membentuk tim impian pribadi dengan kedok trofi. Tanpa memedulikan lagi kebutuhan pelatih yang selalu menjadi sorotan dan berhadapan langsung dengan bintang-bintang itu di kamar ganti. Apa maumu, Perez?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H