Mohon tunggu...
Hyunjin Dhowear
Hyunjin Dhowear Mohon Tunggu... Lainnya - PELAJAR

Siswa sekolah menengah atas negeri di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Patah

23 November 2023   15:08 Diperbarui: 23 November 2023   15:16 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiba-tiba aku didatangi oleh Nara yang memang sekelas denganku. "Lin, gimana nih, bantuin dong!". Lihat dia, dengan seenaknya sekarang meminta bantuan, padahal seminggu kemarin pesan-pesanku dihiraukan pun tidak. "Aku sudah coba bilangin kalian dari seminggu kemarin, kalian tidak dengarkan. Yaudah, aku bantuin, daripada kena evaluasi, bisa mampus!" balasku dengan bersungut-sungut. "Duh jangan ngomel aja, iya-iya," balas Nara lagi. 

Semakin membujuk suasana haiku dengan kabar ini. Kepalaku semakin berdenyut tidak nyaman, pun pundakku terasa semakin sakit. Ditambah sekarang tiba-tiba perutku terasa mual. Benar-benar hari yang buruk. 

Dengan segala kekesalan itu, aku lanjut belajar dan mengerjakan tugas di sekolah. Semua berjalan lancar, hingga datang pelajaran yang paling tidak kusukai, fisika. Tiba-tiba, guru pengajar fisika memutuskan untuk melakukan ulangan mendadak. Sorak-sorakan Terdengar di seluruh penjuru kelas. Tapi, mau tidak mau mereka semua mengeluarkan selembar kertas dan mempersiapkan diri untuk ulangan. Begitu juga aku, sambil bersungut-sungut kurobek 1 lembar kertas dari buku tulisku. 

Soal mulai dibacakan, dan kami diberi waktu 5 menit untuk menjawab. Selama hampir 30 menit ulangan berjalan, kami diberi 5 soal. Dan dari 5 soal tersebut, hanya 1 yang dapat kujawab. Tidak terkira perasaan kecewa di dalam hatiku. Aku merasa bodoh. Tidak dapat diandalkan. Juga amat sedih. Kulihat teman-temanku dapat menjawab 3-4 soal. Semakin merasa rendah diriku dibuatnya. Semakin buruk juga suasana hatiku sepanjang hari. 

Kucoba untuk tetap tenang. Mungkin mendengarkan music bisa membenarkan sedikit suasana hatiku. Ting! Belum sempet kurogoh earphone di kantong, ada notifikasi dari aplikasi komunikasi di ponsel genggamku. Masih masalah ekskul rupanya. 

Rina kakel sma : Kalian punya waktu 2 minggu, kan ? Kenapa sampai h-2 masih Belum ada progres ? Kalian mau bagaimana ? 

Kayla kakel sma : Kalian sudah di kasih amanat sebagai pengurus ekskul. Tapi kalian tidak lakukan dengan sungguh-sungguh. Jika sudah seperti ini kita semua juga yang akan kena akibatnya kan. 

Perasaan bersalah dan rendah diri menyeruak ke seluruh penjuru pikiran dan perasaanku. Benar-benar menyesakkan. Memuakkan. Rasa-rasanya seluruh ketenanganku luruh lantak, digantikan oleh perasaan Maluku dan juga rendah diri. Merasa bertanggung jawab dengan semua masalah ini. 

Ding dong deng dong! 

Terdengar bel pulang menggelegar ke seluruh penjuru sekolah. Dengan segera kubereskan barangku lalu bergegas aku keluar dari area sekolah untuk pulang ke rumah. Beruntung hari ini tidak ada kelas reguler di bimbingan belajar, sehingga aku bisa langsung pulang. 

Pulanglah aku ke rumah dengan perasaan berkecamuk. Sungguh merasa lelah dengan semua tanggung jawab dan tuntutan yang ditaruh diatas pundakku. Di perjalanan pulang naik motor, aku mendengarkan music sambil menahan air mata yang rasa-rasanya ingin bergerak bebas keluar dari bawah mataku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun