Hasil akhir: Sablon plastisol menghasilkan hasil yang lebih tebal dan timbul, sedangkan sablon DTG menghasilkan hasil yang lebih lembut dan natural.
Fleksibilitas desain: Sablon DTG lebih fleksibel untuk desain yang kompleks dan perubahan desain.
Biaya: Sablon plastisol lebih ekonomis untuk pesanan dalam jumlah besar, sedangkan sablon DTG lebih cocok untuk pesanan dalam jumlah kecil.
Kecepatan produksi: Sablon DTG lebih cepat dibandingkan sablon plastisol.
Faktor yang Memengaruhi Pemilihan
Kemudian setelah kita membahas bagaimana perbedaan utama yang ada pada kedua jenis sablon, sekarang kita berpaling ke faktor yang mempengaruhi pemilihan berdasarkan kebutuhan.
Anggaran: Jika anggaran terbatas dan Anda membutuhkan produksi dalam jumlah besar, sablon plastisol bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda menginginkan kualitas gambar yang tinggi dan fleksibilitas desain, sablon DTG adalah pilihan yang lebih baik.
Jenis desain: Sablon plastisol cocok untuk desain sederhana dan warna solid, sedangkan sablon DTG cocok untuk desain kompleks dan gradasi warna.
Jenis kain: Keduanya dapat digunakan pada berbagai jenis kain, namun sablon DTG lebih cocok untuk kain dengan kandungan katun yang tinggi.
Waktu produksi: Jika Anda membutuhkan hasil yang cepat, sablon DTG adalah pilihan yang tepat.
Dengan memahami perbedaan antara kedua teknik ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan Anda.
Kesimpulan
Pemilihan antara sablon plastisol dan DTG tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis desain, jumlah pesanan, anggaran, dan jenis bahan kain. Jika anda menginginkan hasil akhir yang tahan lama dan desain yang sederhana, sablon plastisol adalah pilihan yang tepat. Namun, jika anda menginginkan desain yang kompleks, fleksibilitas, dan hasil akhir yang lembut, sablon DTG adalah pilihan yang lebih baik.Â