Mohon tunggu...
Hyoga S
Hyoga S Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMKN 1 Magelang

Saya merupakan seorang siswa dari SMKN 1 Magelang yang sedang PKL di CV.RUMAH MESIN

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perbedaan Sablon Plastisol dan DTG

7 Agustus 2024   13:34 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:36 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan Sablon Plastisol dan DTG/suksescorp.co.id

Sablon plastisol dan DTG adalah dua teknik sablon yang populer digunakan untuk mencetak desain pada pakaian. Meskipun keduanya menghasilkan hasil akhir yang menarik, terdapat perbedaan signifikan dalam proses, hasil akhir, dan kecocokan penggunaannya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam perbedaan sablon plastisol dan DTG, sehingga Anda dapat memilih teknik yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pengertian Singkat

Sablon plastisol merupakan teknik sablon tradisional yang menggunakan tinta plastisol berbasis minyak. Tinta plastisol dicetak pada screen (layar sablon) dan kemudian dipindahkan ke bahan kain dengan menggunakan squeegee. Proses ini menghasilkan lapisan tinta yang tebal dan terasa sedikit timbul di permukaan kain.

Sablon DTG, adalah teknik cetak digital langsung pada kain menggunakan printer khusus. Tinta DTG berbasis air dan meresap ke dalam serat kain, menghasilkan hasil akhir yang lebih lembut dan natural.

Perberdaan Sablon Plastisol dan DTG

Sablon plastisol merupakan teknik sablon tradisional yang menggunakan tinta berbasis minyak. Prosesnya melibatkan pembuatan screen (layar sablon) yang kemudian digunakan untuk mencetak desain pada kain. Tinta plastisol yang tebal memberikan hasil akhir yang terasa timbul dan warna yang sangat tajam.

Sablon plastisol sangat cocok untuk desain sederhana dan produksi dalam jumlah besar karena biaya per pcs akan semakin murah. Namun, proses produksinya relatif lebih lama dan kurang fleksibel untuk perubahan desain.

Sablon DTG atau Direct to Garment adalah teknik cetak digital langsung pada kain. Prosesnya mirip dengan mencetak menggunakan printer, namun khusus untuk kain. Tinta DTG berbasis air sehingga lebih ramah lingkungan dan hasil akhirnya lebih lembut serta menyerap ke dalam serat kain. 

Sablon DTG sangat cocok untuk desain yang kompleks, foto, dan gradasi warna. Proses produksinya lebih cepat, terutama untuk pesanan dalam jumlah kecil, dan sangat fleksibel untuk perubahan desain. Namun, biaya per pcs cenderung lebih mahal dibandingkan sablon plastisol.

Perbedaan Utama antara Sablon Plastisol dan DTG 

Kemudian perbedaan antara kedua jenis sablon bisa dilihat dari proses,jenis tinta, biaya, dan juga kecepatan produksinya. Untuk lebih lengkapnya kita bisa simak pembahasan berikut ini :

  • Proses produksi: Sablon plastisol lebih manual, sedangkan sablon DTG lebih digital.

  • Jenis tinta: Sablon plastisol menggunakan tinta berbasis minyak, sedangkan sablon DTG menggunakan tinta berbasis air.

  • Hasil akhir: Sablon plastisol menghasilkan hasil yang lebih tebal dan timbul, sedangkan sablon DTG menghasilkan hasil yang lebih lembut dan natural.

  • Fleksibilitas desain: Sablon DTG lebih fleksibel untuk desain yang kompleks dan perubahan desain.

  • Biaya: Sablon plastisol lebih ekonomis untuk pesanan dalam jumlah besar, sedangkan sablon DTG lebih cocok untuk pesanan dalam jumlah kecil.

  • Kecepatan produksi: Sablon DTG lebih cepat dibandingkan sablon plastisol.

Faktor yang Memengaruhi Pemilihan

Kemudian setelah kita membahas bagaimana perbedaan utama yang ada pada kedua jenis sablon, sekarang kita berpaling ke faktor yang mempengaruhi pemilihan berdasarkan kebutuhan.

  • Anggaran: Jika anggaran terbatas dan Anda membutuhkan produksi dalam jumlah besar, sablon plastisol bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda menginginkan kualitas gambar yang tinggi dan fleksibilitas desain, sablon DTG adalah pilihan yang lebih baik.

  • Jenis desain: Sablon plastisol cocok untuk desain sederhana dan warna solid, sedangkan sablon DTG cocok untuk desain kompleks dan gradasi warna.

  • Jenis kain: Keduanya dapat digunakan pada berbagai jenis kain, namun sablon DTG lebih cocok untuk kain dengan kandungan katun yang tinggi.

  • Waktu produksi: Jika Anda membutuhkan hasil yang cepat, sablon DTG adalah pilihan yang tepat.

Dengan memahami perbedaan antara kedua teknik ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan Anda.

Kesimpulan

Pemilihan antara sablon plastisol dan DTG tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis desain, jumlah pesanan, anggaran, dan jenis bahan kain. Jika anda menginginkan hasil akhir yang tahan lama dan desain yang sederhana, sablon plastisol adalah pilihan yang tepat. Namun, jika anda menginginkan desain yang kompleks, fleksibilitas, dan hasil akhir yang lembut, sablon DTG adalah pilihan yang lebih baik. 

Sebaiknya konsultasikan dengan penyedia jasa sablon untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anda.

Selain perbedaan sablon juga terdapat kelebihan sablon yang dapat anda ketahui. Tentunya masih banyak lagi kelebihan dan kekurangan pada setiap sablon. Sekian dari kami semoga bermanfaat !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun