Mohon tunggu...
Pinasthy 1104
Pinasthy 1104 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

sukasukaaku

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Migrasi TV Analog ke TV Digital

28 Desember 2022   20:08 Diperbarui: 28 Desember 2022   20:18 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada jaman sekarang tidak dapat dipungkiri jika media masa serasa sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat dari kalangan bawah,tengah hingga atas. Kebutuhan itu telah dianggap penting karena pesatnya pula informasi yang harus kita terima. 

Salah satu media masa yang digunakan adalah televisi, televisi menjadi salah satu teknologi informasi atau media komunikasi yang mampu menerima siaran berupa audio dan visual, baik hitam putih (monokrom) ataupun berwarna (color full). 

Televisi dapat diartikan sebagai alat berkomukasi massa, dikatakan komunikasi massa karena informasi tersebut ditujukan pada banyak khalayak yang nantinya dapat diterima secara serentak dan cepat. 

Jadi dapat disimpulkan secara umum televisi adalah media komunikasi massa yang memiliki perpaduan audio dan visual, yang nantinya diharapkan masyarakat dapat mendengarkan melalui audio dan melihat secara visual. 

Meskipun kini televisi telah mendapatkan respon positif ternyata dahulu televisi sempat mendapatkan penolakan, namun berjalan waktu manusia sadar akan kebutuhan informasi sehingga televisi mulai diterima oleh masyarakat.

Saat ini kita sangat merasakan kelebihan dari telelevisi terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya televisi manusia dapat dengan mudah memperoleh informasi bahkan dapat menikmati hiburan-hiburan yang banyak tanpa harus berimajinasi sendiri, karena informasi dan hiburan itu disajikan dalam bentuk audio dan visual. 

Kelebihan lain dari televisi yang dapat kita rasakan adalah dengan lebih banyaknya jangkauan yang dapat dinikmati penonton dari anak-anak,remaja,dewasa hingga usia lanjut yang juga dapat turut merasakan kelebihannya. 

Selain hanya berfungsi sebagai media informasi dan hiburan televisi juga mampu memberikan manfaat dalam bidang pendidikan. Banyak sekali channel-hannel tv nasional seperti TVRI, RCTI, SCTV, ANTV Indosiar, Trans Tv, Trans 7 dan sebagainya yang mungkin menayangkan tontonan yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga mampu memberikan sebuah edukasi terhadap khalayak.

Menonton televisi yang berkaitan dengan pendidikan sangat bermanfaat terutama bagi anak-anak, karena belajar dengan audio dan visual sangat membantu proses anak menghafal hingga memahami apa yang mereka lihat dan juga dengarkan. 

Dengan audio yang menarik serta visual (gambar yang beragam) menambah ketertarikan anak untuk menyerap apa yang dia perhatikan, dibandingkan dengan si anak belajar melalui buku pelajaran,rekaman,dan sebagainya. 

Selain sebagai bahan edukasi televisi memiliki peran utama mengenai penyebaran berita yang terbaru dan terkini,seperti berita tentang naik turun nya gejolak perekonomian dunia, berita tentang kasus yang sedang marak dikalangan masyarakat sehingga hal itu mampu membantu masyarakat sehingga dapat mengetahui sebuah informasi dengan cepat,tidak ketinggalan. Serta masyarakat juga bisa menikmati fungsi televisi sebagai hiburan karena televisi sering menyiarkan berbagai acara yang dapat menghibur penonton mengisi waktu luang, seperti film-film bioskop, sinetron, reality show, lagu (video klip suatu lagu), dan sebagainya.

Masyarakat tidak hanya bisa menikmati siaran tv dari channel nasional saja tapi masyarakat juga bisa dapat melihat berbagai siaran lain dari berbagai negara dengan berlangganan tv kabel, seperti Indovision, TelkomVision, First Media dan sebagainya yang menyediakan berbagai channel seperti FOX, StarWorld, ESP, Cartoon Network, dan masih banyak lagi.

Namun menurut saya, dengan semakin banyaknya atau semakin luasnya jangkauan channel televisi yang ada membuat semakin besar pula tanggung jawab orang tua untuk mengawasi anak nya menonton televisi. Kabar di media massa khususnya televisi, merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan kabar, berita, atau pun pesan yang paling diminati oleh masyarakat pada umumnya. Akan tetapi tidak seterusnya hal itu memberikan dampak positif bagi khalayak yang menontonnya. 

Jika pesan-pesan yang di sampaikan oleh media massa televisi tidak sesuai dengan aturan-aturan penyiaran yang telah di tetapkan dan di kemas dengan tidak baik, maka hal tersebut akan sangat merugikan dan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat. Salah satu dampak negatif yang mungkin saja bisa mempengaruhi penonton adalah berita tentang tindakan kriminalitas. 

Semakin banyaknya stasiun televisi, tentunya membuat pihak-pihak pengusaha televisi menganggap hal ini sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan persaingan dan situasi yang kompetitif antar media elektronik untuk dapat merebut perhatian pemirsa dengan cara berlomba-lomba menyuguhkan berbagai acara hiburan yang di senangi oleh masyarakat yang sebelumnya telah di perhitungkan berapa besar kemungkinan peminatnya.

Untuk menarik perhatian masyarakat menonton tanyangan dari salah satu stasiun tv, mereka menawarkan sebuah paket acara yang di kemas semenarik mungkin.  Maksud dari paket acara disini adalah dimana pihak pemproduksi menyajikan sebuah tontonan dimana mereka memadukan sebuah unsur informasi,pendidikan dan juga hiburan yang nantinya berhasil menyatukan nya dalam sebuah tontonan yang apik dan menarik. 

Namun, pada nyatanya semakin terlihat jelas seberapa ketatnya persaingan  yang justru menggeser paradigma pihak pengelola stasiun untuk menyajikan program acara yang hanya mementingkan rating. Menurut pengamatan saya karena hal itu banyak orang berfikir dan mengeluh bahwa zaman sekarang kepentingan-kepentingan asing begitu agresif menjajah bangsa ini. 

Yang justru itu merupakan sebuah kesalahan besar, karena menurut saya pada nyatanya penjajahan itu justru di lakukan oleh orang kita sendiri yang sama sekali tidak peduli dengan masa depan bangsanya, mereka tidak memilah atau memilih acara-acara maupun siaran yang akan di tayangkan bagaimana dampak dan pengaruh bagi masyarakat jika di tonton.

Dampak itu justru semakin menjadi dimana saat pemerintah menetapkan setelan tv digital di era ini. Mulai tahun 2020 lalu mulai terdengar isu jika Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo akan segera menghentikan siaran TV analog atau yang bisa disebut dengan Analog Switch Off (ASO) tahap pertama. 

Ada sekitar 38 dari 199 kabupaten dan kota di wilayah Pulau Jawa yang menjadi target utama akan diputusnya siaran TV yang dimulai pada tanggal 30 April 2022. Sebelum ditetapkan keputusan tersebut telah di informasikan jika program pemberhentian siaran TV analog akan dilakukan dengan tiga tahap. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri No. 11/2021 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6/2021 mengenai Penyelenggaraan Penyiaran. 

Dimana untuk tahap pertama akan dilakukan pada tanggal 30 April 2022, lalu untuk tahap kedua pemberhentian siaran TV analog akan dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2022. Sedangkan untuk tahap ketiga akan dilangsungkan pada tanggal 2 November 2022 mendatang.

Tentunya peralihan tv analog ke tv digital tidak terlepas dari sebuah kontrofersi. Namun sebelum mengusik tentang pendapat masyarakat terhadap kebijakan baru yang telah ditetapkan pemerintah ini baiknya kita harus paham apa itu tv analog dan tv digital.

Pada dasarnya konsep dari tv analog sendiri sama seperti radio, dimana bentuk penyiaran televisi itu dipancarkanmenggunakan sinyal namun TV analog hadir dalam bentuk video yang disiarkan dengan format AM, sedangkan audio ditransmisikan dalam bentuk FM. Tapi pada kenyataan penerapannya, transmisi jenis ini mudah terganggu karena cuaca, kondisi geografis, dan masih banyak lagi. 

Tidak hanya itu, besarnya bandwidth yang ditetapkan untuk saluran tv analog membuat resolusi dan kualitas gambar menjadi terbatas dan jika terkadang siaran yang ditayangkan oleh TV analog akan mengalami kendala bahkan tidak bisa diputar. Hal ini karena sinyal yang ditangkap oleh antena TV analog semakin lemah dan semakin jauh dari stasiun penyiaran televisinya. Selain itu, program siaran yang ada di TV analog adalah program yang akan dipancarkan oleh stasiun swasta nasional secara gratis atau free to air.

Selanjutnya kita bahas apa itu tv digital, dengan pemahaman yang mudah ditangkap dapat dikatakan TV digital adalah siaran televisi yang sudah memanfaatkan sinyal digital yang juga dengan sistem kompresi yang memiliki banyak keunggulan. 

Dari segi kualitas gambar, TV digital lebih baik dibandingkan dengan siaran yang ada di TV analog. Selama masa peralihan ini masyarkat masih bisa menyaksikan siaran tv analog. Meski begitu, sangat disarankan untuk segera mengubah sinyal ke siaran digital agar tidak terjadi kendala apapun dan bisa menyesuaikan dengan ketentuan peraturan yang ada.

Seperti penjelasan diatas dapat disimpulkan secara rinci kelebihan dan kekuarangan dari tv analog dan digital :

Tabel 1.1 kelebihan dan kekurangan tv analog

kelebihan

Kekurangan

Harga terjangkau

Hanya bisa memproses sinyal analog

Alat komunikasi yang menyiarkan berita dengan tampilan

Kualitas gambar kurang bagus dan sangat boros listrik

Tabel 1.2 kelebihan dan kekurangan tv digital

kelebihan

Kekurangan

Kualitas gambar yang lebih baik dan nyaman

Mempersulit orang yang awam akan teknologi digital

Memiliki suara yang jernih

Sangat bergantung pada sinyal dan internet

Mampu menerima siaran tv dalam keadaan bergerak

Membuutuhkan waktu yang lama untuk memindah channel satu ke channel lain

Dapat menangkap banyak channel

Mahal nya harga STB

Dengan beralihnya tv analog ke tv digital ini pastinya tidak sembarang mengganti dan menetapkan kebijakan,adapun alasan pemerintah memutuskan hal tersebut seperti yang terkutip dari laman siarandigital.kominfo.go.id, alasan siaran TV analog dimatikan adalah karena siaran lewat transmisi analog rentan terhadap gangguan yang umumnya bisa menyebabkan gambar di televisi menjadi tidak jernih dan ada 'semutnya'. 

Penerapan siaran digital diperlukan karena teknologi televisi analog yang kini digunakan stasiun televisi nasional memakan sumber daya yang relatif besar, yakni pada spektrum 700 MHz. Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah ingin mengalihkan ke televisi digital supaya agar lebih efisien. 

Menurut saya,kebijakan pemerintah memang tepat karena meinilik lebih jauh mengenaik dampak positif kedepannya karena apabila digitalisasi televisi tersebut dilakukan, maka pemerintah berharap frekuensi kosong seluas 112 Mhz yang kerap disebut dengan digital dividend ini kemudian bisa digunakan untuk dua rencana besar, yakni spektrum 700 MHz digunakan sebagai komunikasi saat terjadi bencana serta spektrum 700 MHz untuk menyelenggarakan internet nirkabel berkecepatan tinggi 4G LTE.

Respon positif dari masyarkat membuat pemerintah semakin gencar mempercepat proses pengalihan tv analog ke tv digital. Namun tak sedikit pula masyarakat merasa dirugikan dan kerepotan terhadap migrasi tv analog ke tv digital. 

Dengan harus membeli dan memasang set top box membuat masyarakat enggan beralih ke tv digital,tapi memang pada nyatanya harga dari set top box sendiri cukup mahal,namun menurut saya harga itu sangat sepadan dengan apa yang akan kita dapatkan dari setelah kita memasang set top box itu nantinya. Tidak hanya tentang set top box namun juga karena rasa tidak butuh fitur yang ditawarkan di tv digital, merasa rencana pergantian tv digital itu rawan akan korupsi, dan tv yang ada dirumah tidak kompetibel juga menjadi alasan dari masyarakat enggan beralih tv digital.

Memang, peralihan siaran analog ke digital memiliki tujuan yang baik. Tujuan yang sama-sama menguntungkan bagi masyarakat dan pemerintah. Namun, tanpa adanya kesiapan yang matang dari masyarakat, mereka bisa menjadi pihak yang dirugikan.

Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang komprehensif akan manfaat dan juga tantangan yang akan mereka hadapi dari rencana migrasi ke siaran digital. selain itu, perlu peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaannya, agar proses transisi berjalan lancar serta tidak terjadi kesenjangan dalam memperoleh berita dan hiburan melalui siaran televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun