Mohon tunggu...
Husni
Husni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel 7: TEORI EMPATI Martin HOFFMAN

18 Januari 2025   22:51 Diperbarui: 18 Januari 2025   22:51 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks profesional, empati menjadi kualitas penting bagi pemimpin yang ingin membangun hubungan positif dan menginspirasi tim mereka.

Kesimpulan

Teori empati Martin Hoffman memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana empati berkembang dan bagaimana hal itu memengaruhi perilaku moral manusia. Empati adalah keterampilan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan, memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi dan penuh kasih.

Sebagai penutup, Hoffman berpendapat bahwa empati bukan hanya respons emosional spontan, tetapi juga fondasi untuk pengambilan keputusan moral. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih memahami pentingnya membangun empati dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun