Deskripsi: Pada tahap akhir kehidupan, individu merenungkan kehidupan mereka. Jika mereka merasa puas dengan pencapaian mereka, mereka akan merasakan integritas. Namun, jika mereka menyesali banyak hal, mereka mungkin mengalami keputusasaan.
Hasil Positif: Rasa damai dengan diri sendiri dan penerimaan terhadap kehidupan.
Hasil Negatif: Penyesalan mendalam dan rasa putus asa.
Karakteristik Teori Erikson
Lifelong Development: Berbeda dari beberapa teori lainnya, Erikson menekankan bahwa perkembangan berlangsung sepanjang hidup, dari bayi hingga usia lanjut.
Konteks Sosial: Setiap tahap melibatkan interaksi sosial yang unik dan relevan dengan fase kehidupan tersebut.
Fleksibilitas: Jika seseorang gagal mengatasi konflik di satu tahap, masih ada peluang untuk memperbaikinya di tahap berikutnya.
Implikasi Teori Erikson dalam Kehidupan
Dalam Pendidikan: Guru dan orang tua dapat memahami kebutuhan emosional anak pada setiap tahap perkembangan dan memberikan dukungan yang sesuai.
Dalam Konseling: Teori ini membantu konselor memahami sumber konflik psikologis klien berdasarkan tahapan yang sedang mereka jalani.
Dalam Kehidupan Pribadi: Pemahaman tentang teori ini memungkinkan individu untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan orang lain di berbagai usia.