4. Menerima diri sendiri : Menerima dan menghargai pilihan hidup sendiri adalah langkah penting untuk mengatasi stigma sosial.
         Kesehatan Ekonomi dan Pengaruhnya pada Kesejahteraan Perempuan yang memilih untuk tidak punya anak dapat menguntungkan perusahaan tempatnya bekerja. Bagi seorang pengusaha, childfree berdampak menyenangkan juga, karena si wanita tidak mempunyai anak, dia bisa bekerja dan tidak mengambil cuti melahirkan. Hal tersebut juga tertera di dalam undang-undang, bahwa seorang wanita yang bekerja dan dia melahirkan, maka ia berhak mendapatkan cuti. Menurut seorang pengusaha, hal tersebut merupakan hal positif dari sisi pengusaha. Fenomena tersebut telah mempengaruhi demografi beberapa negara. Contohnya, Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara ini bahkan memberikan insentif untuk mendorong warganya agar memiliki anak karena tingkat kelahiran yang semakin turun. Tren angka kelahiran yang rendah dalam jangka panjang dapat menyebabkan krisis sumber daya manusia dan mempengaruhi ekonomi sebuah negara. Keputusan untuk childfree mungkin memang memberikan arti bahwa kita memiliki tanggungan finansial yang lebih sedikit, tapi jangan sampai hal itu membuat anda lupa diri akan masa depan. Anda harus pastikan bahwa dana pensiun yang anda siapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa tua, saat anda tidak lagi memiliki income secara rutin seperti saat masih bekerja. Dan tidak ada anak yang bisa anda andalkan jika masa tua kurang persiapan. Seiring dengan keputusan anda untuk childfree, maka persiapkan asuransi kesehatan dengan standar yang anda inginkan saat risiko sakit datang. Asuransi kesehatan sangat baik dimiliki saat usia masih muda, di mana kondisi masih sehat dan tentu saja iuran yang dibayarkan atau preminya masih relatif lebih murah. Walaupun manfaatnya tidak dirasakan saat itu juga, memiliki asuransi kesehatan ibarat mempersiapkan payung sebelum hujan badai datang menghampiri. Jadi saat sakit, anda sudah punya asuransinya. Dan itu akan sangat membantu jika anda atau pasangan tertimpa penyakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar dan berkelanjutan.
        Hubungan Childfree dengan Kesehatan Fisik dan Mental Anak-anak dapat menghadirkan tawa dan cinta, tetapi terkadang juga menyebabkan kelelahan, kekhawatiran, frustasi, dan sakit hati bagi orang tua yang merawat mereka. Sementara beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang memilih childfree merasa memiliki pernikahan yang lebih bahagia. Mereka juga merasa kepuasan pernikahan menurun ketika seorang bayi lahir. Pasangan childfree juga cenderung mendapatkan skor yang lebih baik pada pengukuran terkait dengan kesehatan mental. Dalam sebuah ulasan yang diterbitkan pada jurnal Annals of Agricultural and Environmental Medicine mendukung peningkatan kesehatan mental pada wanita yang tidak memiliki anak di Polandia. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak memiliki kualitas hidup dan persepsi kesehatan pribadi yang lebih baik. Meskipun demikian, tidak semua penelitian menunjukkan dampak baik childfree terhadap kesehatan fisik dan mental. Sebuah penelitian lainnya pada wanita di Australia menunjukkan hasil yang berlawanan. Wanita yang memilih childfree memiliki risiko yang lebih besar mengalami kesehatan fisik dan mental yang buruk dibandingkan dengan wanita yang memiliki anak. Peneliti juga beranggapan bahwa kesehatan wanita yang tidak memiliki anak pada usia suburnya mungkin berdampak terhadap kesehatan jangka panjang. Nyatanya, setiap kondisi dalam kehidupan selalu mempunyai dua sisi. Terdapat sisi buruk dan sisi baik. Termasuk bukti penelitian yang saling bertentangan tentang kesehatan fisik dan mental pada wanita yang memilih childfree. Begitu pula dengan risiko terkait kesehatan di masa tua.Â
      Berbagai penelitian mengungkapkan penyakit-penyakit tertentu terbukti lebih mungkin dialami oleh wanita yang tidak memiliki anak hingga akhir hayatnya. Terutama resiko mengalami penyakit kanker pada wanita. Wanita yang memilih childfree tentu tidak akan mengalami fungsi kehamilan, melahirkan, dan menyusui. Padahal ketika seorang wanita mengalami fungsi-fungsi tersebut secara alami proses hormonal pada tubuh akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat mengurangi risiko kanker payudara. Kehamilan juga akan menyebabkan penurunan jumlah total siklus pelepasan sel telur dari indung telur (ovulasi) yang erat kaitannya dengan penurunan risiko kanker ovarium. Selain itu, wanita usia tua tanpa anak juga cenderung akan mengalami kematian yang lebih cepat. Data dari Japan Collaborative Cohort Study menemukan bahwa wanita tanpa anak berusia 40 tahun atau lebih memiliki tingkat kematian yang tinggi akibat semua penyebab kematian dibandingkan dengan wanita dengan anak. Peningkatan risiko kematian juga terjadi akibat kanker rahim, ovarium, dan kanker serviks.
Dampak tren childfree terhadap kesehatan jangka panjang.
Dampak childfree terhadap kesehatan jangka panjang mencakup beberapa aspek :
1. Kesehatan Fisik
Keputusan untuk tidak memiliki anak dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Namun, ini juga bisa berdampak pada kesehatan reproduksi jangka panjang, di mana risiko beberapa penyakit atau kondisi kesehatan tertentu dapat meningkat tanpa adanya pengalaman kehamilan. Selain itu, perempuan tanpa anak mungkin memiliki pola kesehatan yang berbeda dibandingkan dengan yang memiliki anak, mencakup gaya hidup dan kebiasaan kesehatan.
2. Kesehatan Mental
Banyak individu yang memilih childfree melaporkan tingkat kepuasan dan kebahagiaan yang lebih tinggi karena mereka dapat fokus pada karir dan pengembangan pribadi. Namun, tantangan psikologis juga bisa muncul, seperti stigma dari masyarakat atau tekanan sosial yang meragukan keputusan untuk tidak memiliki anak.
3. Kesehatan Sosial
Keputusan childfree dapat memengaruhi dinamika hubungan dengan keluarga dan teman. Beberapa individu mungkin merasa terasing jika lingkungan sosial mereka tidak memahami pilihan tersebut. Bergabung dengan komunitas yang memiliki pandangan serupa dapat membantu mengurangi rasa terasing dan memberikan dukungan sosial.
Strategi Mengelola Kesehatan untuk Individu Childfree
1. Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental untuk Menghadapi Stigma Sosial
Individu childfree sering menghadapi stigma dan tekanan sosial dari lingkungan sekitar, seperti keluarga dan masyarakat, yang menganggap keputusan untuk tidak memiliki anak sebagai hal yang negatif. Untuk mengatasi stigma ini, penting bagi mereka untuk menjaga kesehatan mental. Praktik seperti terapi, meditasi, atau kegiatan yang meningkatkan kebahagiaan dapat sangat membantu. Dukungan psikologis, baik dari profesional maupun dari komunitas, membantu individu childfree untuk mengatasi perasaan tidak nyaman dan membangun kepercayaan diri dalam keputusan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental yang baik dapat berkontribusi pada ketahanan keluarga dan individu.
2. Perencanaan Keuangan untuk Pensiun dan Biaya Kesehatan di Usia Lanjut
Tanpa anak, individu childfree perlu lebih fokus pada perencanaan keuangan jangka panjang. Mereka harus memikirkan sumber daya yang cukup untuk pensiun dan biaya kesehatan di usia lanjut. Hal ini termasuk menabung dan berinvestasi secara bijak untuk memastikan stabilitas keuangan. Perencanaan keuangan yang matang dapat membantu mengurangi kecemasan tentang masa depan dan memastikan dukungan finansial saat memasuki masa pensiun. Menurut artikel, keputusan childfree seringkali berkaitan dengan peningkatan pendidikan dan kesadaran finansial, yang memungkinkan individu untuk mengambil keputusan yang lebih terinformasi.
3. Membangun Jaringan Sosial untuk Mendukung Kesejahteraan Emosional
Membangun jaringan sosial yang kuat sangat penting bagi individu childfree untuk menjaga kesejahteraan emosional. Teman-teman dan komunitas yang mendukung dapat memberikan ruang bagi individu untuk berbagi pengalaman serta mengatasi stigma. Kegiatan sosial, kelompok hobi, atau komunitas online dapat membantu mereka merasa terhubung dan kurang terasing. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat meningkatkan kualitas hidup dan membantu mengatasi tantangan emosional yang mungkin dihadapi. Penelitian menunjukkan bahwa ketahanan sosial budaya merupakan salah satu indikator ketahanan keluarga yang dapat memperkuat komunikasi dan hubungan antar anggota keluarga dan teman.
      Dengan menerapkan strategi ini, individu childfree dapat lebih baik dalam mengelola kesehatan fisik dan mental mereka, serta menghadapi stigma sosial dengan lebih percaya diri. Keputusan untuk childfree, jika dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh jaringan sosial yang kuat serta perencanaan keuangan yang bijaksana, dapat membantu individu mencapai kesejahteraan yang lebih baik.
Kesimpulan
      Tren childfree, yang semakin populer di kalangan generasi muda, khususnya perempuan, mencerminkan perubahan pandangan terhadap kehidupan berkeluarga. Banyak individu memilih untuk tidak memiliki anak demi fokus pada pengembangan diri, pendidikan, dan pertimbangan ekonomi. Meskipun keputusan ini dapat mengurangi risiko kesehatan terkait kehamilan dan memberikan lebih banyak waktu untuk gaya hidup sehat, ada juga potensi risiko kesehatan, seperti peningkatan kemungkinan osteoporosis dan beberapa jenis kanker. Stigma sosial masih mengelilingi keputusan ini, seringkali menyebabkan tekanan dan kecemasan bagi individu childfree. Kurangnya dukungan sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional, memperburuk perasaan terisolasi dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi individu yang memilih childfree untuk membangun jaringan dukungan yang kuat dan menjaga kesehatan secara proaktif. Dengan demikian, meskipun tren ini menawarkan kebebasan, perlu ada perhatian terhadap implikasi sosial dan kesehatan jangka panjang yang mungkin timbul.
     Sehingga pilihan untuk tidak memiliki anak (childfree) akan cenderung memberikan risiko kesehatan yang buruk pada perempuan di masa tua. Berbagai alasan boleh menjadi dasar pilihan untuk childfree. Namun, pilihan untuk tidak berusaha memiliki keturunan ketika sudah menikah bukanlah hal yang bijak. Pelanggaran norma sosial dan agama hingga ancaman risiko kesehatan serta kematian jelas menjadi konsekuensi dari pilihan tersebut. Kita harus dapat mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan sebelum menentukan keputusan. Termasuk keputusan untuk childfree, jadi jangan sekadar ikut-ikutan trend influencer, tetapi kita tidak tahu dampak baik dan buruknya dalam waktu jangka panjang.
Sumber ReferensiÂ