Mohon tunggu...
Husnul Alena
Husnul Alena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka main voly,suka jalan2,suka masak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional

18 Januari 2025   18:42 Diperbarui: 18 Januari 2025   18:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional merujuk pada kesulitan atau hambatan yang dialami oleh individu, khususnya anak, dalam mengelola emosi, membangun hubungan interpersonal, dan berinteraksi dengan orang lain secara sehat. Gangguan ini dapat muncul pada berbagai tahap perkembangan dan dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan psikologis, kemampuan sosial, dan kualitas hidup seseorang. Dalam materi ini, kita akan membahas beberapa jenis gangguan yang sering muncul dalam perkembangan sosial emosional dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

1. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial, atau fobia sosial, adalah kondisi yang ditandai dengan rasa takut atau cemas yang berlebihan dalam situasi sosial. Anak-anak yang mengalami gangguan ini mungkin merasa tertekan atau sangat cemas saat berada di sekitar orang lain, takut akan penilaian negatif atau ditolak oleh teman-temannya. Mereka cenderung menghindari interaksi sosial atau situasi yang memerlukan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain, seperti berbicara di depan kelas atau bermain dengan teman-teman baru.

  • Gejala dan Dampak: Anak dengan gangguan kecemasan sosial mungkin menunjukkan gejala fisik seperti gemetar, pusing, atau mual ketika berhadapan dengan situasi sosial. Dampak jangka panjang dari gangguan ini dapat mencakup isolasi sosial, rendahnya rasa percaya diri, dan kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dengan teman sebaya atau orang dewasa.

  • Faktor Penyebab: Faktor genetik, lingkungan keluarga yang tidak mendukung, atau pengalaman negatif di masa lalu, seperti pelecehan sosial atau penolakan, dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan kecemasan sosial pada anak.

2. Gangguan Perilaku (Conduct Disorder)

Gangguan perilaku adalah kondisi di mana anak menunjukkan pola perilaku yang agresif, melawan otoritas, atau mengabaikan hak orang lain. Anak-anak dengan gangguan perilaku sering kali bertindak dengan cara yang melanggar norma sosial, seperti berkelahi, mencuri, atau merusak properti. Mereka cenderung kurang empati terhadap perasaan orang lain dan menunjukkan perilaku yang menantang atau kasar.

  • Gejala dan Dampak: Gejala dari gangguan perilaku meliputi kekerasan fisik atau verbal, kebohongan, dan tindakan antisosial lainnya. Jika tidak ditangani, gangguan perilaku dapat berkembang menjadi gangguan kepribadian antisosial pada masa dewasa, dengan dampak negatif pada hubungan interpersonal dan kemampuan untuk berfungsi di masyarakat.

  • Faktor Penyebab: Faktor genetik, pengaruh keluarga yang disfungsional (misalnya kekerasan atau pengabaian), serta pengaruh teman sebaya yang negatif dapat berkontribusi pada munculnya gangguan perilaku pada anak.

3. Gangguan Depresi Anak

Depresi pada anak dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional mereka secara signifikan. Anak-anak yang mengalami depresi mungkin merasa terisolasi, tidak berharga, dan kurang tertarik pada kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan kesulitan dalam mengelola emosi mereka, seperti perasaan sedih atau cemas.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun