Mohon tunggu...
husnul marifah
husnul marifah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya adalah mahasiswa aktif di Universitas Tidar, program studi D4 Akuntansi Perpajakan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dedikasi Tanpa Batas: Muhammad Ardi Amirul, Sosok Inspiratif di Wisuda ke-68 Universitas Tidar

18 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:04 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap perayaan wisuda, selalu ada sosok yang mencuri perhatian dengan prestasi gemilang dan kisah inspiratifnya. Pada wisuda ke-68 Universitas Tidar, nama Muhammad Ardi Amirul menjadi sorotan utama. Lahir dan besar di Desa Demangsari, sebuah desa kecil di Kecamatan Ayah, Kebumen, Ardi berhasil menorehkan prestasi luar biasa hingga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tahun ini. Kisah hidupnya penuh dengan perjuangan, dedikasi, dan dukungan dari orang-orang terdekatnya yang membuatnya mampu mencapai puncak kesuksesan akademis.

Muhammad Ardi Amirul lahir di sebuah desa kecil yang mungkin jarang terdengar oleh banyak orang. Sejak usia 8 bulan, Ardi tinggal bersama neneknya karena ibunya harus bekerja di Malaysia untuk mencukupi kebutuhan keluarga, sementara ayahnya telah tiada sejak ia berusia 3 bulan. Kehidupan sederhana di desa tidak menghalangi semangat Ardi untuk mengukir prestasi. Dari kecil, Ardi sudah bercita-cita menjadi seorang pengajar, baik sebagai guru maupun dosen. Namun, seiring berjalannya waktu, keinginannya untuk menjadi dosen semakin kuat. 

"Kalau saya dulu cita-citanya itu lebih ke arah sebagai seorang pengajar ya, sempat pengen jadi guru ataupun jadi dosen, tapi utamanya saya pengen jadi dosen. Karena mungkin berpikir bahwa jadi dosen itu kalau saya pribadi merasa lebih cocoklah rasanya ketika mengajar sebagai seorang dosen, karena melihat kondisi siswanya gitu, kalau untuk siswa SMA menurut saya masih cukup challenging untuk mengajar siswa SMA," ujarnya.

Masa kecil Ardi penuh dengan tantangan. Tanpa kehadiran ayah dan jarang bertemu ibu, Ardi harus belajar mandiri dan menerima kenyataan yang ada. Namun, dukungan dari neneknya dan keluarga besar sangat berarti baginya. "Dukungan yang tak terhingga ya terutama semuanya pasti punya aspek dukungan masing-masing baik dari orang tua sendiri pastinya mendukung. Kemudian dari keluarga nenek juga mendukung. Jadi semuanya mendukung untuk aspek masing-masing," kata Ardi.

Keadaan ini justru menjadi motivasi tersendiri bagi Ardi untuk terus berusaha dan meraih impian. Ia selalu percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk mengubah nasib dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya.

Selama menempuh pendidikan di Universitas Tidar, Ardi membuktikan diri sebagai mahasiswa yang tidak hanya cemerlang dalam akademik tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang tinggi, Ardi menorehkan prestasi luar biasa. Salah satu prestasi yang ia banggakan adalah mendapatkan pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) sebesar 10 juta rupiah pada tahun 2022. Pendanaan ini ia gunakan untuk proyek penelitian yang berfokus pada pengembangan inovasi di bidang pendidikan.

Selain prestasi akademik, Ardi juga aktif dalam berbagai organisasi. "Sejak menjadi mahasiswa baru saya sudah ikut UKM Pramuka, karena memang melanjutkan dari yang dulu, kemudian saya juga pernah ikut di Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA selama 2 periode sebagai staff dan Kepala Divisi Publikasi Ilmiah. Juga sebagai staff di Organisasi Mahasiswa Daerah “Ikatan mahasiswa daerah kabupaten kebumen."

Keikutsertaan dalam berbagai organisasi memberikan Ardi banyak pengalaman berharga. Ia belajar banyak tentang kepemimpinan, kerjasama, dan manajemen waktu yang baik. Baginya, organisasi adalah tempat yang memberikan keberuntungan dan banyak pelajaran hidup.

Meskipun perjalanan kuliahnya terlihat mulus, Ardi tidak lepas dari hambatan dan tantangan. Mengurus organisasi, menjadi asisten praktikum, dan fokus pada akademik bukanlah hal yang mudah. "Selama kuliah belum pernah yang kayak misalkan 'oh nilai saya jelek banget' atau gimana itu belum pernah. Jadi kalau untuk saya pribadi ya bisa dibilang cukup mulus gitu ya cuma kalau misalkan mungkin hambatan-hambatan jelas banyak sekali ya, termasuk contohnya misalkan nilai turun ya itu gak bisa saya bilang kegagalan ya karena hambatan juga."

Ardi selalu melihat hambatan sebagai tantangan yang harus dihadapi. Baginya, setiap hambatan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ia selalu berusaha untuk tetap fokus dan tidak mudah menyerah. Dukungan dari keluarga dan teman-temannya juga menjadi dorongan kuat bagi Ardi untuk terus maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun