Mohon tunggu...
Husnul Khatimah
Husnul Khatimah Mohon Tunggu... Guru - inclusive enthusiast

pegiat dan praktisi pendidikan inklusif dan penanganan anak spesial

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Belajar Bahasa Isyarat: Pelajaran Kebahagiaan dan Keberagaman dari Teman-teman Tuli

28 September 2024   16:03 Diperbarui: 30 September 2024   16:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa isyarat "I Love You" - Dok: Pribadi

Sebagai Guru Pembimbing Khusus, aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, termasuk mereka yang tuli. Tapi kadang, tanpa sadar, kita mungkin masih melihat keterbatasan mereka lebih daripada melihat potensi dan kekuatan mereka. 

Hari itu, teman-teman tuli ini menunjukkan kepadaku bahwa mereka bukan hanya bisa bertahan, tapi juga bisa mengajari orang lain—termasuk aku—hal-hal yang sangat berharga. Mereka bukan orang yang "kurang", mereka justru memiliki cara lain untuk mengekspresikan dunia mereka.

Ketika acara hampir berakhir, kami berfoto bersama, dengan tangan membentuk isyarat "I love you" dalam bahasa isyarat. Sederhana, tapi penuh makna. 

Aku merasa sangat berterima kasih karena diberi kesempatan untuk merasakan momen ini. Dari pertemuan ini, aku belajar bahwa setiap orang punya caranya sendiri untuk merayakan kebahagiaan. 

Untuk teman-teman tuli, mereka merayakan kebahagiaan dengan isyarat tangan dan senyuman, dan bagi kami, Guru Pembimbing Khusus, ini adalah momen yang mengingatkan kami tentang pentingnya memahami keberagaman secara lebih mendalam.

Pelajaran yang kupetik adalah bahwa keberagaman itu indah ketika kita benar-benar mencoba untuk mengerti satu sama lain.

Kadang kita terlalu fokus pada perbedaan, sampai lupa bahwa di balik semua itu, ada banyak kesamaan. Sama-sama ingin bahagia, sama-sama ingin dimengerti, dan sama-sama ingin diterima apa adanya. Dan dengan hati yang terbuka, kita bisa belajar untuk saling mengisi kekurangan satu sama lain.

Jadi, bagi siapa pun yang merasa ragu atau takut menghadapi sesuatu yang baru—seperti belajar bahasa isyarat atau berinteraksi dengan teman-teman tuli—jangan khawatir. 

Percayalah, mereka sangat terbuka dan sabar. Kita mungkin tak bisa berbicara dengan kata, tapi kita bisa berbicara dengan hati. Dan di situlah kebahagiaan dan keberagaman benar-benar dirayakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun