Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung.Akan tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal.
Penelusuran Jurnal
Berdasarkan hasil penelusuran di Google Scholar dengan kata kunci Ekonomi Politik Internasional, peneliti menemukan 375 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 232 jurnal dari jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut kemudian dilakukan skrining, 135 jurnal dieksklusi karena tidak tersedia artikel full text. Jurnal yang memenuhi rentang inklusi 180 jurnal, 115 jurnal di eksklusikan sehingga didapatkan 3 jurnal full text yang dilakukan review.
Hasil
Pada akhir 2019 lalu, Virus Covid 19 dianggap sebagai pandemik global yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina pada akhir 2019 lalu, yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian Infeksi akibat virus ini disebut sebagai Covid-19. Penyebarannya yang sangat cepat tersebut membuat Negara - Negara lain merasakan dampak nya. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan dampak yang sangat serius hingga berujung kepada kematian. Covid 19 ini berhasil mengguncang dan merubah tatanan kehidupan manusia di dunia. Semua Negara - Negara di dunia bergerak cepat mengambil langkah dengan maksud mengurangi penyebaran Covid 19 ini, contoh nya penerapan lock down, social distancing, physical distancing, serta penutupan perbatasan seperti penghentian pemberian visa untuk Warga Negara Asing, yang hampir terjadi di seluruh dunia .
Langkah yang dilakukan berupa penutupan rute penerbangan dan pembatasan terhadap aktivitas keluar masuk perbatasan untuk warga negara asing telah dilakukan oleh berbagai negara, yang dimana hal ini diikuti juga dengan melakukan repatriasi terhadap warga negaranya yang terjebak di negara lain melalui penerbangan darurat maupun memfasilitasi kepulangan untuk warga negaranya sendiri. Selain itu banyak bidang yang terdampak dari adanya virus yang sangat berbahaya tersebut, bukan hanya di bidang pendidikan yang terdampak, tetapi dari segi kesehatan, ekonomi, politik, dan juga internasional . Jika merujuk kepada WHO atau World Health Organization telah menekan kan bahwa pandemi Covid-19 merupakan pandemi yang memerlukan implementasi penuh dari peraturan kesehatan internasional sebagai rezim kesehatan internasional. Besaran usaha dalam merespons pandemi global yang berskala besar dengan persebaran yang masif dan berbahaya membuat negara dituntut untuk bersiap dalam merespons pandemi.
Dampak COVID-19 Terhadap Ketidakstabilan Ekonomi Politik Internasional Dampak Covid-19 menyerang dan mengakibatkan krisis hampir di semua negara di dunia. Sehingga menyebabkan permasalahan -- permasalahan terbaru bagi semua Negara di dunia yang sulit untuk di selesaikan. Dampak tersebut merubah kebiasaan dan tatanan juga di ekonomi politik internasional dan berubah mengikuti perkembangan Covid-19. Jika membahas terkait dengan Ekonomi politik internasional adalah kajian yang menyorot hubungan ekonomi dan politik, statemarket, dalam skala global. Ekonomi politik internasional mempunyai berbagai fokus .
Dengan muncul nya Covid-19 ini segala dinamika politik internasional sangat berfokus pada upaya penanganan virus mematikan itu. Sehingga Pandemi Covid-19 bisa di jadikan sebagai babak baru dalam pergerakan politik global, karena semua Negara terkena dampak pandemi ini. Selain sektor pariwisata, yang pastinya berpengaruh juga pada Ekonomi tiap Negara, dikarenakan di batasi nya para Warga Negara Asing untuk berkunjung di Negara lain, lock down dan lain sebagai nya. Virus corona juga berdampak terhadap supply chain mengingat Cina, khususnya Wuhan menjadi daerah penyuplai beberapa bahan baku.
Pembahasan
Menurut Dr Irma Indrayani, M.Si pakar Hubungan Internasional dari Universitas Nasional Jakarta berpendapat bahwa ada tiga sektor yang terkena dampak, yaitu Harga Minyak, Supply Chain, dan Bisnis perjalanan, namun selain tiga faktor penting ini memang semua lapisan merasakan dampaknya. Sejak munculnya globalisasi, dan dunia telah menjadi lebih dekat dan orang dapat terhubung dengan mudah dan berinteraksi satu sama lain tanpa menghadapi hambatan serius. Hal ini mengakibatkan di satu sisi bermanfaat dan di sisi lainnya malah merugikan bagi bidang sosial, politik, dan ekonomi. Gerakan bebas dan tanpa hambatan tersebut yang dibawa oleh globalisasi telah merangsang pembangunan sosial, ekonomi, tetapi juga telah menjadi saluran untuk penyebaran penyakit.
Selain dampak dari ekonomi yang terjadi imbas dari adanya pandemi Covid -19, berpengaruh juga di hubungan internasional yang sebenarnya berkaitan satu sama lain. Beberapa hasil positif yang terjadi, hubungan antar Negara, karena akibat dari adanya pandemi ini maka negara saling membantu satu sama lain dan mencoba untuk melawan pandemi melalui kolaborasi yang bersahabat. Tantangan sistemik yang belum pernah terjadi sebelumnya dilemparkan oleh pandemi COVID-19, dan respons global yang sudah terlihat, dapat membantu perkembangan transformasi pola tradisional hubungan donor penerima bantuan menuju model kerja sama internasional yang baru antara semua Negara . Bahkan selama pandemi, hubungan antara Cina dan AS masih terjalin dengan baik, dan tetap berjalan lancar, meskipun masih ada perang kata-kata dan tuduhan tentang awal mula Covid-19 tetap ada, dan diskusi upaya bersama juga terjadi antara kedua negara untuk memerangi pandemi. Jika di analisa kembali dampak dari Covid -19 di dalam Ekomomi politik internasional saling berkaitan satu sama lain. Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan multidimensional dalam hubungan internasional, terutama pada tatanan politik ekonomi dan pembangunan internasional. Perubahan tersebut membuat para negara dituntut untuk lebih resilien dan menetapkan usaha untuk mengatasi isu transnasional yang berdampak langsung terhadap manusia dan tidak selalu pada negara. Tidak dipungkiri, pada akhirnya mengakibatkan perubahan tatanan global, politik, ekonomi dan hubungan internasional antar negara di Dunia. Adanya pandemi Covid-19 banyak negara yang harus menutup wilayahnya. Aktivitas transportasi dan pergerakan masyarakat pun dibatasi. Hubungan bilateral dan multilateral antar Negara terganggu akibat pandemi ini.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisa bibliometrik jurnal menggunakan aplikasi Vios viewr. Analisa bibliometrik di maksudkan untuk memperoleh data dan temuan secara deskriptif terhadap persoalan yang sedang diteliti. Perhitungan penuh pada aplikasi PoP dilakukan dengan jumlah kejadian yang muncul diatur ke angka 1 dan menghasilkan 65 kata kunci dan treshold. Lalu, mengeluarkan kata-kata umum seperti tujuan, study, hasil, penelitian dan temuan sehingga akhirnya mendapatkan 3 cluster. Cluster pertama adalah cognition, depression, fatigue, long covid dan post covid 19 syndrome. Cluster kedua adalah coronavirus, covid-19, machine learning, mental health, sars-cov-2. Cluster ketiga adalah covid-19 pandemic, economic growth, economic policy uncertain, dan pandemic. Keterkaitan antar cluster dapat digambarkan dalam visualisasi jaringan dan Kedalaman tren penelitian . Dencity visualisation memiliki kegunaan untuk mengetahui perkembangan penelitian yang didasarkan kedalam tingkat kejenuhan suatu topik, semakin terang warnanya maka semakin banyak penelitian yang sedang dilakukan. Dalam density visualization dapat dilihat bahwa covid 19 merupakan topik yang banyak dibahas.
Menurut Chairul dan Muhammad , dalam beberapa bulan terakhir di kuartal pertama tahun 2020 terjadi beberapa fluktuasi ekonomi secara global, baik itu secara sektor keuangan hingga nilai tukar emas yang terus melonjak tinggi. Disamping itu juga terjadi penetrasi di pasar. Dampak covid 19 terhadap ekonomi global mempengaruhi 3 sektor yaitu pasar saham, surat utang dan nilai emas. Selain itu untuk dalam negeri juga terdampak dikarenakan sebagian besar transaksi ekspor-impor indonesia berasal dari negara china. Sektor pasar modal, virus covid 19 membuat investor lari dari pasar saham global, pasar ekuitas global bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi yang terlihat dari indeks volatilitas yang dikeluarkan oleh chikago. Sektor perdagangan surat utang berimbas pada perekonomin AS, imbal surat utang AS bertenor 10 tahun yang berada pada level terendahnya, hal tersebut mengakibatkan investor tidak tertarik dengan surat utang yang diberikan AS. Sektor perdagangan emas, pandemi covid 19 membuat pasar perdagangan emas mengalami lonjakan harga, bulan maret 2020 emas mencapai nilai sekitar Rp. 800.000, emas yang dulunya merupakan asset minim resiko, sekarang menjadi wadah investasi yang diminati.
Kesimpulan
Ketika dunia berhadapan dengan ancaman pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan pergeseran tatanan global, terutama yang terkait dengan pemetaan kekuatan ekonomi politik internasional. Kelompok negara maju yang berada di bagian utara dunia, harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk melakukan penyesuaian pasca pandemi. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian Infeksi akibat virus ini disebut sebagai Covid-19 virus ini tidak hanya menyebabkan menurunkan kesehatan seseorang juga menurunkan pertumbuhan ekonomi secara Global, juga dampak di sektor politik internasional. Pasalnya, virus ini mampu menular dan menyebar dengan cepat hanya melalui sentuhan dari satu orang ke orang lainnya. Sehingga sangat berdampak pada segala sektor di dunia. Jika di lihat dari sudut perspektif hubungan internasional Covid- 19 dipandang sebagai penyebah utama dari krisis global, sehingga memberikan pemahaman baru di mana para ahli dalam sistem internasional bekerja sama dalam penanganan krisis global yang muncul dalam level yang terduga. Namun bisa di pastikan jika dunia internasional, para tim ahli dalam berbagai bidang dapat mengambil sikap yang lebih ter struktur, bahu membahu saling membantu, dan menerapkan stabilitias yang baik antar negara dalam penanganan Covid -19 maka krisis ini akan cepat teratasi dan terkendali dengan baik.
Penulis : HUSNI MUBAROK