Mohon tunggu...
Husni Mubarok
Husni Mubarok Mohon Tunggu... Politisi - Nama: Husni mubarok, Desa montor, kec. Banyuates, kab. Sampang, madura

Sayangi aku karna allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stabilitas Ekonomi Politik Internasional Pasca Covid-19

25 Mei 2023   01:20 Diperbarui: 25 Mei 2023   01:21 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Covid-19 juga merupakan ujian bagi komitmen terhadap prinsip demokrasi, misalnya dalam menjamin penyampaian aspirasi di ruang publik dan memberi kebebasan bagi rakyat untuk terlibat dalam roda pemerintahan. Kondisi ini membuat berbagai Negara di dunia untuk menerapkan kebijakan pembatasan massa, berkerumun, dan keputusan politik seperti sosial distancing, physical distancing, lock-down, dan berbagai penutupan perbatasan seperti, penghentian kepengurusan dan pemberian visa untuk Warga Negara Asing. Berbagai Negara juga menerapkan penutupan rute penerbangan dan pembatasan terhadap terhadap aktivitas keluar masuk perbatasan untuk Warga Negara Asing, dimana hal ini juga diikuti dengan melakukan repatriasi terhadap Warga Negaranya yang terjebak di Negara lain melalui penerbangan darurat maupun memfasilitasi kepulangan untuk Warga Negaranya sendiri. WHO sendiri menekankan bahwasanya Pandemi COVID --19 merupakan pandemic yang memerlukan implementasi penuh dari peraturan kesehatan internasional rezim kesehatan internasional .
Dampak Pandemi Covid 19 bagi kehidupan masyarakat cukup besar. Sumber dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa hingga 7 Juli 2021, Pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan bahwa total kasus konfirmasi positif COVID -19 sebanyak 2.379.397 orang dan ada 62.908 kematian terkait COVID-19, dan sebanyak 1.973.388 pasien telah sembuh dari penyakit tersebut. Sementara situasi secara global hingga 7 Juli 2021, total kasus konfirmasi COVID -19 di dunia adalah 184.350.802 kasus dengan 3.992.992 kematian di 222 Negara terjangkit dan 149 Negara Transmisi Komunitas . Beberapa penelitian dari berbagai bidang pun telah meneliti banyak dampak yang terjadi akibat dari pandemi COVID 19, salah satu nya oleh , sumber Kompas menyatakan bahwa dampak COVID -19 adalah menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi dunia. International Monetary Fund telah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia menurun sebesar 0,1 - 02 % menjadi sebesar 3,3 % pada tahun 2020. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Organization for Economic Co-Operation and Development , Laurence Boone juga telah memperkirakan akan terjadinya perlambatan pada kinerja perekonomian dunia karena berkurang nya jumlah rantai pasokan dan turunnya permintaan atas komoditas . Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang parah terhadap sektor pariwisata,Organisasi Pariwisata Dunia pada bulan Maret 2020 mengumumkan bahwa dampak COVID-19 akan terasa di seluruh rantai pariwisata. Sekitar 80% usaha kecil dan menengah dari sektor pariwisata dengan jutaan mata pencaharian di seluruh dunia terkena dampak COVID-19 .
Dalam merespon wabah COVID-19, NWTO telah merevisi prospek pertumbuhan wisatawan internasional negative 1 % hingga 3%, sehingga berdampak pada menurunnya penerimaan atau perkiraan kerugian US $ 30 milyar. Asia dan Pasifik akan menjadi wilayah yang terkena dampak terburuk, dengan adanya penurunan kedatangan yang di perkirakan antara 9% hingga 12% .
Pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa agenda dan isu-isu keamanan non-tradisional menjadi salah satu hal yang harus diprioritaskan dalam tatanan global. Hal ini terlihat dari dampak yang dibawa oleh pandemi Covid-19 itu sendiri seperti dalam hal institusionalisasi rezim internasional baik dari level bilateral, kawasan, multilateral, hingga global yang mengedepankan kerja sama luar negeri untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan yang diperoleh dari kerja sama dengan negara lain, transfer of knowledge melalui tenaga medis, bantuan suplai obat-obatan, dan kerja sama ekonomi untuk mendukung dan memberi stimulus agar kondisi ekonomi yang jatuh terpuruk dapat bangkit kembali.
Pandemi mempengaruhi dinamika distribusi powers di level internasional. Pandemi menciptakan krisis yang membuat nyaris semua negara terpuruk namun menariknya kebangkitan negara-negara tersebut dari krisis akibat pandemi memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Penting mendapat perhatian adalah dinamika kebangkitan dua great powers dari pandemi. Tiongkok bangkit dengan cepat diikuti dengan upaya mendistribusikan bantuan kesehatan tidak hanya ke negara-negara berkemang bahkan ke negara-negara maju di Eropa. Hal serupa tidak terjadi pada Amerika. Great power lama ini nampak mengalami problem yang lebih berliku. Selain energi finansialnya yang tersedot oleh war on terrorism termasuk perang di Timur Tengah dua krisis global yang bermuara di negeri paman sam 2008 dan 2018 juga memukul keras perekonomian. Kebijakan social distancing yang semula dimaksudkan untuk mengurangi laju perluasan pandemi harus berhadapan dengan aktivitas harian bahkan budaya komunal di banyak masyarakat lokal di dunia sehingga menciptakan gesekan-gesekan yang ikut meramaikan ruang publik.

Kajian Pustaka

Dalam laporan Bank Dunia tahun ini , Indonesia diklasifikasikan sebagai negara dengan pendapatan ekonomi rendah atau lower middle income setelah pada tahun 2020 lalu berada pada klasifikasi upper middle income dengan GNI sebesar 4.049 US$ per kapita. Pada tahun ini, Gross Nasional Info atau Pendapatan Bruto Nasional Indonesia mengalami penurunan menjadi 3.979 US$ per kapita. Dody Budi Waluyo selaku pemegang jabatan Deputi Gubernur di Bank Indonesia menjelaskan bahwa adanya gelombang pandemi covid-19 lah yang menjadi alasan utama menurunnya pertumbuhan perekonomian Indonesia sehingga harus turun level ke lower middle income. Bapak Dody Waluyo melanjutkan bahwa penurunan perekonomian ini tidak hanya terjadi pada kelompok negara berkembang, namun juga dialami oleh para kelompok negara-negara maju. Untuk Proses pengklasifikasiannya sendiri, Bank Dunia menerapkan penerapan level threshold di level-level tertentu.
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan . Virus baru ini ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina pada bulan Desember 2019. Wabah ini telah dikategorikan sebagai pandemi oleh World Health Organization atau badan kesehatan dunia karena peningkatan infeksi dari manusia ke manusia telah menyebar secara luas di dunia . WHO mendeklarasikan secara resmi COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 . Pada 30 Mei 2020 jumlah kasus yang dikonfirmasi positif sebanyak 5.817.386 kasus dan 362.705 kasus dilaporkan telah meninggal di 213 negara. Jumlah kematian ini adalah 6,23% dari total kasus yang terkena dampak . Negara Amerika Serikat, Spanyol, Brasil, Rusia, Peru, Chili, India, Turki, Iran, Kanada, Meksiko, Prancis dan Italia memiliki jumlah kasus yang telah lama melampaui jumlah kasus di Cina yang merupakan asal wabah . Jumlah kematian tertinggi dikonfirmasi telah terjadi di Amerika Serikat diikuti oleh Brasil, yang saat ini memiliki jumlah kasus meningkat dengan cepat.
Baldwin dan Tomiura menemukan kecenderungan bahwa pandemi COVID-19 pada awal kejadian lockdown di Kota Wuhan dengan beragam kejadian yang diberitakan, telah berdampak negatif pada pemberitaan dan interaksi bisnis bagi warga dan jaringan Kota Wuhan Provinsi Hubei, China dan juga ketika virus meluas ke seluruh daratan Tiongkok. Pemerintah telah merespon dengan intervensi fiskal dan moneter skala besar untuk mendukung pendapatan rumah tangga dan bisnis dan untuk menjaga stabilitas keuangan . Namun, indikator aktivitas ekonomi di AS, Eropa dan Cina turun ke rekor terendah. Prediksi ekonomi sangat sulit dalam keadaan ini, dengan banyak faktor kompleks dan saling terkait menentukan hasil aktual, termasuk pertanyaan berapa lama kebijakan jarak sosial akan tetap di tempatnya dan seperti apa strategi penyelesaian .
Penyebaran pandemi COVID-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik triwulan I 2020 di Indonesia . Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat 2,48%, lebih rendah apabila dibandingkan dengan kinerja pada triwulan IV 2019 yaitu sebesar 4,97%. Penyebab perlambatan pada konsumsi rumah tangga yaitu berasal dari penurunan konsumsi non makanan khususnya pakaian, alas kaki, jasa perawatan, dan transportasi . Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pertumbuhan pada investasi yang melambat sebesar 1,70% yang disebabkan oleh melambatnya investasi bangunan. Konsumsi Pemerintah tumbuh 3,74% yang dilakukan dengan respon stimulus fiskal dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam .
Profitablitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Ada 3 rasio yang paling umum digunakan yaitu Profit Margin, ROA dan ROE . Pengertian profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti aset, modal atau penjualan perusahaan . Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan untuk perusahaan untuk menghasilkan laba baik hal terkait dengan penjualan, aset ataupun laba Profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan . Sedangkan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan melalui semua kemampuan mereka dan sumber yang ada seperti penjualan kegiatan, modal tunai, jumlah tenaga kerja, cabang, dan lain-lain . Profitabilitas dapat di proxy-kan pada ROA dimana membandingkan laba setelah pajak dengan total aset. Profitabilitas merupakan salah satu atribut perusahaan yang juga diidentifikasi memiliki pengaruh yang besar pada kualitas laba perusahaan .
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba, dimana laba merupakan salah satu indikator seberapa baik kinerja perusahaan Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai penggunaan aset dan ekuitas dalam suatu periode .

Kerjasama yang disepakati oleh para negara anggota ini ialah sebuah kerjasama yang berfokus pada pembangunan dengan tujuan agar negara-negara yang tergabung sebagai anggota mampu menjadikan bangsa mereka sebagai bangsa yang mandiri dengan berasas pada rasa solidaritas yang diwujudkan dalam bentuk mutual benefit dan mutual opportunity .
PBB Mengisyaratkan Kerjasama ini sebagai sebuah proses yang telah dipilih dan dianggap baik oleh negara-negara anggota untuk mampu mencapai kepentingan negara dan membawa negaranya ke arah yang lebih baik. Dalam prosesnya, kerjasama ini akan membawa adanya keterlibatan dari pemerintahan, organisasiorganisasi dalam batas wilayah tertentu , para kaum sipil, para pelajar, maupun keterlibatan sektor swasta, yang dalam pelaksanaannya bisa berbentuk kegiatan bertukar ilmu pengetahuan, skill improvement, mengembangkan potensi sumber daya, serta kecakapan teknis melalui tindakan kolektif-regional maupun interregional demi terciptanya hubungan timbal balik yang memberi keuntungan bagi semua pihak .
Secara umum, KSS merupakan kerjasama yang meilibatkan negara-negara dengan status sebagai developing country untuk menciptakan jalan keluar terhadap banyaknya tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat negara berkembang khususnya di bidang pembangunan. Adanya Kerjasama Selatan-Selatan ini juga diharapkan mampu membawa kerjasama ekonomi dan teknis menjadi semakin kuat antar sesama negara berkembang dengan cara mengambil kesempatan yang ada untuk saling bertukar praktik terbaik mereka dan melakukan diversifikasi dengan tujuan memperbesar pilihan pembangunan dan hubungan ekonomi mereka .
Harus diakui bahwa akhir-akhir ini telah banyak terjadi perubahan dalam skala yang cukup besar dalam tatanan pembangunan internasional. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perkembangan pada negara yang bergeser ke arah pertumbuhan yang bersifat multipolar dimana perkembangan ini tidak lagi mengarah pada pembangunan konvensional. Kerja sama Selatan-Selatan ini saat ini telah menjadi bagian penting dalam usaha memfasilitasi dan memperkuat kerjasama-kerjasama dalam bidang pembangunan yang difokuskan pada negara-negara berkembang. Disisi lain, adanya kerjasama ini juga berperan penting sebagai media untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan informasi .

Desain penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian Literature Review atau tinjauan pustaka. Literatures review adalah uraian tentang teoris, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahana acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan dan mutakhir.

Strategi Pencarian

Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan Metode pencarian artikel dalam database jurnal penelitian dan pencarian melalui internet. Pencarian database yang digunakan adalah Google Scholar dari tahun 2014 hingga tahun 2019. Untuk pencarian artikel, kata kunci yang digunakan juga dicantumkan dalam pengumpulan data adalah Ekonomi Politik Internasional.
Kriteria Inklusi Berdasarkan hasil penelurusan yang pertama mungkin akan didapatkan ratusan artikel sehingga perlu adanya suatu kriteria untuk menghomogenkan artikel - artikel yang ditemukan agar artikel yang didapat tidak terlalu banyak berikut adalah kriteria inklusi dalam pra artikel ini, Rentang waktu penerbitan jurnal maksimal 5 tahun Waktu , Bahasa yang digunakan yaitu Inggris dan Bahasa Indonesia. Subyek ekonomi politik, Jenis Jurnal Original Artikel Penelitian Full Text.

Sintesis Data

Literature Review ini di sintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, negara penelitian, judul penelitian, metode dan ringkasan hasil atau temuan. Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam tabel diurutkan sesuai alphabet dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan format tersebut di atas. Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan dicermati. Ringkasan jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil/temuan penelitian.

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung.Akan tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal.

Penelusuran Jurnal

Berdasarkan hasil penelusuran di Google Scholar dengan kata kunci Ekonomi Politik Internasional, peneliti menemukan 375 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 232 jurnal dari jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut kemudian dilakukan skrining, 135 jurnal dieksklusi karena tidak tersedia artikel full text. Jurnal yang memenuhi rentang inklusi 180 jurnal, 115 jurnal di eksklusikan sehingga didapatkan 3 jurnal full text yang dilakukan review.

Hasil

Pada akhir 2019 lalu, Virus Covid 19 dianggap sebagai pandemik global yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina pada akhir 2019 lalu, yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian Infeksi akibat virus ini disebut sebagai Covid-19. Penyebarannya yang sangat cepat tersebut membuat Negara - Negara lain merasakan dampak nya. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan dampak yang sangat serius hingga berujung kepada kematian. Covid 19 ini berhasil mengguncang dan merubah tatanan kehidupan manusia di dunia. Semua Negara - Negara di dunia bergerak cepat mengambil langkah dengan maksud mengurangi penyebaran Covid 19 ini, contoh nya penerapan lock down, social distancing, physical distancing, serta penutupan perbatasan seperti penghentian pemberian visa untuk Warga Negara Asing, yang hampir terjadi di seluruh dunia .
Langkah yang dilakukan berupa penutupan rute penerbangan dan pembatasan terhadap aktivitas keluar masuk perbatasan untuk warga negara asing telah dilakukan oleh berbagai negara, yang dimana hal ini diikuti juga dengan melakukan repatriasi terhadap warga negaranya yang terjebak di negara lain melalui penerbangan darurat maupun memfasilitasi kepulangan untuk warga negaranya sendiri. Selain itu banyak bidang yang terdampak dari adanya virus yang sangat berbahaya tersebut, bukan hanya di bidang pendidikan yang terdampak, tetapi dari segi kesehatan, ekonomi, politik, dan juga internasional . Jika merujuk kepada WHO atau World Health Organization telah menekan kan bahwa pandemi Covid-19 merupakan pandemi yang memerlukan implementasi penuh dari peraturan kesehatan internasional sebagai rezim kesehatan internasional. Besaran usaha dalam merespons pandemi global yang berskala besar dengan persebaran yang masif dan berbahaya membuat negara dituntut untuk bersiap dalam merespons pandemi.
Dampak COVID-19 Terhadap Ketidakstabilan Ekonomi Politik Internasional Dampak Covid-19 menyerang dan mengakibatkan krisis hampir di semua negara di dunia. Sehingga menyebabkan permasalahan -- permasalahan terbaru bagi semua Negara di dunia yang sulit untuk di selesaikan. Dampak tersebut merubah kebiasaan dan tatanan juga di ekonomi politik internasional dan berubah mengikuti perkembangan Covid-19. Jika membahas terkait dengan Ekonomi politik internasional adalah kajian yang menyorot hubungan ekonomi dan politik, statemarket, dalam skala global. Ekonomi politik internasional mempunyai berbagai fokus .
Dengan muncul nya Covid-19 ini segala dinamika politik internasional sangat berfokus pada upaya penanganan virus mematikan itu. Sehingga Pandemi Covid-19 bisa di jadikan sebagai babak baru dalam pergerakan politik global, karena semua Negara terkena dampak pandemi ini. Selain sektor pariwisata, yang pastinya berpengaruh juga pada Ekonomi tiap Negara, dikarenakan di batasi nya para Warga Negara Asing untuk berkunjung di Negara lain, lock down dan lain sebagai nya. Virus corona juga berdampak terhadap supply chain mengingat Cina, khususnya Wuhan menjadi daerah penyuplai beberapa bahan baku.

Pembahasan

Menurut Dr Irma Indrayani, M.Si pakar Hubungan Internasional dari Universitas Nasional Jakarta berpendapat bahwa ada tiga sektor yang terkena dampak, yaitu Harga Minyak, Supply Chain, dan Bisnis perjalanan, namun selain tiga faktor penting ini memang semua lapisan merasakan dampaknya. Sejak munculnya globalisasi, dan dunia telah menjadi lebih dekat dan orang dapat terhubung dengan mudah dan berinteraksi satu sama lain tanpa menghadapi hambatan serius. Hal ini mengakibatkan di satu sisi bermanfaat dan di sisi lainnya malah merugikan bagi bidang sosial, politik, dan ekonomi. Gerakan bebas dan tanpa hambatan tersebut yang dibawa oleh globalisasi telah merangsang pembangunan sosial, ekonomi, tetapi juga telah menjadi saluran untuk penyebaran penyakit.
Selain dampak dari ekonomi yang terjadi imbas dari adanya pandemi Covid -19, berpengaruh juga di hubungan internasional yang sebenarnya berkaitan satu sama lain. Beberapa hasil positif yang terjadi, hubungan antar Negara, karena akibat dari adanya pandemi ini maka negara saling membantu satu sama lain dan mencoba untuk melawan pandemi melalui kolaborasi yang bersahabat. Tantangan sistemik yang belum pernah terjadi sebelumnya dilemparkan oleh pandemi COVID-19, dan respons global yang sudah terlihat, dapat membantu perkembangan transformasi pola tradisional hubungan donor penerima bantuan menuju model kerja sama internasional yang baru antara semua Negara . Bahkan selama pandemi, hubungan antara Cina dan AS masih terjalin dengan baik, dan tetap berjalan lancar, meskipun masih ada perang kata-kata dan tuduhan tentang awal mula Covid-19 tetap ada, dan diskusi upaya bersama juga terjadi antara kedua negara untuk memerangi pandemi. Jika di analisa kembali dampak dari Covid -19 di dalam Ekomomi politik internasional saling berkaitan satu sama lain. Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan multidimensional dalam hubungan internasional, terutama pada tatanan politik ekonomi dan pembangunan internasional. Perubahan tersebut membuat para negara dituntut untuk lebih resilien dan menetapkan usaha untuk mengatasi isu transnasional yang berdampak langsung terhadap manusia dan tidak selalu pada negara. Tidak dipungkiri, pada akhirnya mengakibatkan perubahan tatanan global, politik, ekonomi dan hubungan internasional antar negara di Dunia. Adanya pandemi Covid-19 banyak negara yang harus menutup wilayahnya. Aktivitas transportasi dan pergerakan masyarakat pun dibatasi. Hubungan bilateral dan multilateral antar Negara terganggu akibat pandemi ini.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisa bibliometrik jurnal menggunakan aplikasi Vios viewr. Analisa bibliometrik di maksudkan untuk memperoleh data dan temuan secara deskriptif terhadap persoalan yang sedang diteliti. Perhitungan penuh pada aplikasi PoP dilakukan dengan jumlah kejadian yang muncul diatur ke angka 1 dan menghasilkan 65 kata kunci dan treshold. Lalu, mengeluarkan kata-kata umum seperti tujuan, study, hasil, penelitian dan temuan sehingga akhirnya mendapatkan 3 cluster. Cluster pertama adalah cognition, depression, fatigue, long covid dan post covid 19 syndrome. Cluster kedua adalah coronavirus, covid-19, machine learning, mental health, sars-cov-2. Cluster ketiga adalah covid-19 pandemic, economic growth, economic policy uncertain, dan pandemic. Keterkaitan antar cluster dapat digambarkan dalam visualisasi jaringan dan Kedalaman tren penelitian . Dencity visualisation memiliki kegunaan untuk mengetahui perkembangan penelitian yang didasarkan kedalam tingkat kejenuhan suatu topik, semakin terang warnanya maka semakin banyak penelitian yang sedang dilakukan. Dalam density visualization dapat dilihat bahwa covid 19 merupakan topik yang banyak dibahas.
Menurut Chairul dan Muhammad , dalam beberapa bulan terakhir di kuartal pertama tahun 2020 terjadi beberapa fluktuasi ekonomi secara global, baik itu secara sektor keuangan hingga nilai tukar emas yang terus melonjak tinggi. Disamping itu juga terjadi penetrasi di pasar. Dampak covid 19 terhadap ekonomi global mempengaruhi 3 sektor yaitu pasar saham, surat utang dan nilai emas. Selain itu untuk dalam negeri juga terdampak dikarenakan sebagian besar transaksi ekspor-impor indonesia berasal dari negara china. Sektor pasar modal, virus covid 19 membuat investor lari dari pasar saham global, pasar ekuitas global bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi yang terlihat dari indeks volatilitas yang dikeluarkan oleh chikago. Sektor perdagangan surat utang berimbas pada perekonomin AS, imbal surat utang AS bertenor 10 tahun yang berada pada level terendahnya, hal tersebut mengakibatkan investor tidak tertarik dengan surat utang yang diberikan AS. Sektor perdagangan emas, pandemi covid 19 membuat pasar perdagangan emas mengalami lonjakan harga, bulan maret 2020 emas mencapai nilai sekitar Rp. 800.000, emas yang dulunya merupakan asset minim resiko, sekarang menjadi wadah investasi yang diminati.

Kesimpulan

Ketika dunia berhadapan dengan ancaman pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan pergeseran tatanan global, terutama yang terkait dengan pemetaan kekuatan ekonomi politik internasional. Kelompok negara maju yang berada di bagian utara dunia, harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk melakukan penyesuaian pasca pandemi. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian Infeksi akibat virus ini disebut sebagai Covid-19 virus ini tidak hanya menyebabkan menurunkan kesehatan seseorang juga menurunkan pertumbuhan ekonomi secara Global, juga dampak di sektor politik internasional. Pasalnya, virus ini mampu menular dan menyebar dengan cepat hanya melalui sentuhan dari satu orang ke orang lainnya. Sehingga sangat berdampak pada segala sektor di dunia. Jika di lihat dari sudut perspektif hubungan internasional Covid- 19 dipandang sebagai penyebah utama dari krisis global, sehingga memberikan pemahaman baru di mana para ahli dalam sistem internasional bekerja sama dalam penanganan krisis global yang muncul dalam level yang terduga. Namun bisa di pastikan jika dunia internasional, para tim ahli dalam berbagai bidang dapat mengambil sikap yang lebih ter struktur, bahu membahu saling membantu, dan menerapkan stabilitias yang baik antar negara dalam penanganan Covid -19 maka krisis ini akan cepat teratasi dan terkendali dengan baik.

Penulis : HUSNI MUBAROK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun