Penekanannya proses pembelajaran dan penugasan daring tidak membebani secara berlebihan bagi siswa dan orang tuanya. Pengalaman dan praktik baik yang telah dilakukan di masa pandemi Covid-19 diantaranya guru membuat rancangan pembelajaran berorientasi praktik keimanan dan ketaqwaan, pendidikan karakter, kompetensi, kreativitas siswa sampai pada mempraktikkan produk yang dihasilkan siswa melalui daring.Â
Jika tidak dapat diimplementasikan melalui daring, maka guru cukup menyiapkan catatan harian untuk dilaksanakan nanti ketika sudah mulai masuk sekolah. Begitupun dalam pelaksanaan penilaian dan PPDB tahun ini akan tetap dilaksanakan secara daring mengutamakan zonasi mengingat masa tanggap darurat bencana masih lama.
Pada sesi Webinar II Media Guru yang diikuti penulis, Kamis (30/4/2020) Hamid Muhammad selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbud menyampaikan bahwa Kemendikbud telah menyiapkan tiga proyeksi atau skenario pembelajaran daring siswa dalam menghadapi wabah korona yang masa berakhirnya belum pasti.Â
Proyeksi pertama, apabila Covid-19 berakhir di bulan Juni 2020, maka siswa kembali masuk sekolah seperti biasa pada semester depan atau tahun ajaran baru pertengahan Juli.Â
Proyeksi kedua, apabila Covid-19 selesai di akhir September, tentu siswa akan tetap belajar di rumah (BDR) sampai pertengahan atau setengah semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.Â
Proyeksi ketiga, apabila pandemi Covid-19 berakhir masih lama, maka siswa akan BDR pada semester ganjil tersebut sampai akhir tahun pelajaran 2020/2021. Akan tetapi harapannya adalah pandemi ini dapat segera berakhir.Â
Oleh karenanya, jika masih berkepanjangan guru diminta untuk tetap mempersiapkan pembelajaran dari rumah sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah.Â
Guru boleh memilih materi dianggap penting diajarkan, melaksanakan pjj dan berinteraksi secara daring dengan siswa. Kebijakan sekolah harus mengacu pada edaran Mendikbud sebelumnya, karena masih ada sekolah yang gurunya diminta piket bergantian.
Hardiknas tahun ini harus menjawab tantangan belajar yang dihadapi siswa, seperti tidak nyaman belajar di rumah, terlalu banyak tugas yang dikerjakan, jenuh tanpa interaksi dan komunikasi dengan guru, serta orang tua tidak dapat membimbing belajar anaknya secara efektif.Â
Dari sisi guru harus melek IT, dapat menyesuaikan kecanggihan teknologi, dan mencari solusi kesulitan belajar yang dialami siswa. Momentum bersejarah Hardiknas Tahun 2020 dengan tema Belajar dari Covid-19 ini menjadi refleksi, pelecut, dan prioritas utama bagi kita untuk mengembalikan pembelajaran daring yang tadinya menegangkan menjadi menyenangkan bagi siswa.Â
Refleksi dan skenario perlu penyelarasan program BDR bagi pelaksana, pengguna, dan stakeholders terkait. Sehingga pelaksanaan sistem pendidikan nasional di masa mendatang dapat mewujudkan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan serta turut membangun peradaban modern Indonesia.Â