Mohon tunggu...
Husnil Kirom
Husnil Kirom Mohon Tunggu... Guru - Pejuang Pendidikan

Asesor GTK Kemdikbudristek RI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alternatif Belajar Daring Masa Covid-19

15 April 2020   07:00 Diperbarui: 15 April 2020   07:07 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan di masa tanggap darurat penanggulangan bencana penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia, maka diputuskan bahwa proses belajar mengajar bagi siswa dan guru dipindahkan dari sekolah ke rumah (study from home) masing-masing. Penetapan kebijakan ini bukan tanpa alasan mengingat semakin mewabahnya virus corona bahkan menjadi pandemi dunia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selaku pemerintah akhirnya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) tertanggal 24 Maret 2020. 

Kebijakan ini bertujuan demi menjaga kesehatan lahir dan bathin para siswa, guru, kepala sekolah, dan seluruh warga sekolah. Adapun ketentuan belajar dari rumah yang harus dilaksanakan bersama, yaitu: 

(a) Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh yang dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa; 

(b) Belajar dari rumah tanpa membebani siswa dengan tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; 

(c) Belajar dari rumah difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup terutama mengenai pandemi Covid-19; 

(d) Belajar dari rumah dengan aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antarsiswa sesuai minat dan kondisi masing-masing; 

(e) Belajar dari rumah harus mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar siswa di rumah; 

(f) Belajar dari rumah disertai bukti atau produk aktivitas belajar siswa yang dihasilkan dari rumah, lalu diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor atau nilai kuantitatif. 

Jadi, selama masa penanggulangan Covid-19 ini, sekolah terutama guru harus mencari alternatif yang pas untuk pembelajaran jarak jauh secara daring, salah satunya menggunakan Google Classroom yang dinilai praktis, efektif, dan efisien.

Mencari Alternatif Pembelajaran Jarak Jauh Daring

Kemajuan teknologi dan informasi merambah dalam pembelajaran. Jika selama ini belajar dengan duduk di bangku menunggu guru menjelaskan pelajaran di depan kelas, sekarang mulai dikombinasikan dengan kecanggihan teknologi, seperti kehadiran aplikasi Google Classroom. Aplikasi ini dirilis pada tanggal 12 Agustus 2014. Hal ini karena Google mencoba untuk memindahkan ruangan kelas ke ranah online melalui layar gawai (gadget) masing-masing yang lebih praktis.  

Google Classroom sebagai Ruang Kelas Google adalah suatu serambi pembelajaran campuran untuk setiap ruang lingkup pendidikan sehingga dapat memudahkan seorang guru dalam membuat, membagikan, dan menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas (Wikipedia, 2020). 

Software tersebut telah diperkenalkan sebagai keistimewaan dari Google Apps for Education. Pihak google juga telah melakukan pemberitahuan mengenai antarmuka pemrograman aplikasi dari sebuah ruang kelas serta tombol share untuk situs web. Sehingga semua pihak pengelola sekolah beserta para developer dibolehkan melakukan penerapan lebih lanjut terhadap Google Classroom. Dengan adanya Google Classroom, siswa secara tidak langsung mendukung gerakan go green. 

Selain tidak menggunakan kertas sebagai media pembelajaran, Google Classroom juga menyediakan serangkaian perangkat gratis untuk mendukung produktivitas siswa, seperti Gmail, Drive, dan Docs. Oleh karenanya, siswa dapat mengerjakan dan mengumpulkan tugas tanpa menggunakan buku atau kertas lagi. 

Guru bisa membuat folder Drive khusus untuk setiap tugas dan untuk siswa agar semuanya dapat lebih teratur serta membuat salinan dokumen di Google Docs secara otomatis. Selain itu, terdapat pula fitur bernama Class Stream. Fitur tersebut memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan tanya jawab, diskusi, debat, dan brainstorming lainnya dengan sesama siswa maupun dengan para guru yang mengajarnya.

Guru dapat mengirim pertanyaan ke dalam kelas lalu siswa akan berdiskusi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bukan hanya berbentuk teks, bisa dalam bentuk video dan artikel yang kemudian meminta siswa untuk menulis rangkumannya. Google Classroom memiliki keberlainan dengan layanan-layanan biasa yang ada di Google seperti tidak terdapat pariwara atau iklan apapun dalam bagian antarmuka untuk semua siswa, kelas, dan guru. 

Data pengguna tidak menjalani pemindaian dan tidak dipakai untuk kegunaan pengiklanan. Aplikasi ini memiliki keistimewaan diantaranya menjadikan pembelajaran lebih produktif, kolaboratif, dan bermakna; memiliki fitur yang efisien, mudah digunakan, membantu guru mengelola tugas; guru dapat membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat; membantu guru untuk fokus mengajar dengan menyederhanakan tugas yang berulang; guru dan siswa dapat bekerja dimanapun, kapanpun, dengan siapapun; guru dan siswa dapat login dari komputer atau perangkat seluler apapun untuk mengakses tugas kelas, materi pelajaran, dan masukan; menyediakan pengelolaan pembelajaran terbaik dan gratis untuk sekolah dan disertakan pendaftaran ke G Suite untuk pendidikan; semua fitur Google for Education dan Google Classroom telah memenuhi standar keamanan yang tinggi; guru lebih banyak waktu untuk memberikan masukan yang lebih bermakna; serta guru dapat melacak progres pembelajaran dan proyek yang ditugaskan kepada siswa melalui tambahan saran dan rekomendasi yang bersifat membangun.

Praktik Study from Home dengan Google Classroom

Kebijakan belajar dari rumah bukan berarti para guru dan para siswa boleh liburan, bermain, dan rekreasi di saat pandemi Covid-19 ini. Akan tetapi dapat memanfaatkan teknologi dan jaringan internet untuk pembelajaran. Guru harus bisa melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh. Guna mendukung kebijakan pemerintah tersebut, Kemendikbud setidaknya telah merekomendasikan pembelajaran daring (online) melalui Rumah Belajar (belajar.kemendikbud.go.id), Kelas Pintar (kelaspintar.id), Microsoft Office 365, Quipper School, Sekolah Online, Ruang Guru Gratis (ruangguru.onelink.me), Gratis Belajar Online Sekolahmu (sekolah.mu/tanpabatas), Zenius (zenius.net). 

Selain itu, guru dan siswa dapat mengikuti update kondisi penyebaran Covid-19 jug berbagi perangkat pembelajaran tentang pandemi virus corona dengan mengakses t.me/SekolahLawanCoronaSD/SMP/SMA. Salah satu platform yang direkomendasikan untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh ini adalah Google G-Suite for Education. Aplikasi ini menjadi media yang tepat untuk proses belajar mengajar secara daring. Bukan berarti yang lain tidak bagus, namun Google G-Suite yang di dalamnya terdapat Google Classroom bisa digunakan untuk belajar daring secara interaktif. 

Aplikasi ini tersedia untuk perangkat iOS dan Android yang mengikat Google Drive, Google Docs, Google Sheets and Slides, dan Gmail secara bersama untuk mendukung proses pembelajaran. Untuk bisa menggunakan Google Classroom, guru dan siswa harus punya akun Google agar bisa terhubung. Setelah masuk menggunakan akun Google, kita bisa membuat kelas atau bergabung dengan kelas yang sudah dibuat oleh pengguna lain, misalnya guru yang menggunakan Google Classroom.

Bagaimana penggunaan Google Classroom untuk pembelajaran jarak jauh secara daring? Berikut disajikan panduan Google Classroom sebagai alternatif belajar dari rumah selama masa Covid-19. Dikuti dari https://www.kompasiana.com/primata tanggal 6 April 2020 yang dikombinasikan dengan pengalaman penulis selama memanfaatkan aplikasi Google Classroom di masa pandemi Covid-19 belajar dari rumah, berikut ini.

1. Membuat Kelas Belajar

Membuat Kelas Belajar di Google Classroom harus memiliki email aktif dilakukan dengan:

Buka alamat : https://classroom.google.com dan login dengan user dan password akun Google Pribadi atau akun Google Suite For Education dari Institusi pendidikan/lembaga/sekolah.

Untuk penggunaan dari perangkat seluler, terlebih dahulu unduh dan pasang aplikasi Google Classroom, lalu masuk menggunakan akun Google Chrome dengan benar.

Setelah masuk, kemudian klik ikon (+) di pojok kanan atas, lalu pilih Create Class untuk membuat Kelas Belajar yang diberi nama sendiri sesuai kelas yang diajarkan.

Setelah mencentang persetujuan, beri nama kelas (wajib), bagian, subjek/pelajaran hingga ruangan. Lalu tekan tombol Create. Sekarang, kelas daring (online) sudah tersedia.

Supaya lebih menarik, Google sudah menyediakan berbagai tema pada beranda yang disesuaikan dengan jenis mata pelajarannya. Seperti tema olahraga, matematika, kesenian, atau bahasa dan sosial. Kita juga bisa membuat tema sendiri dengan cara mengunggah foto dari galeri pribadi.

2. Mengundang Peserta Pembelajaran

Setelah kelas tersedia, berikutnya adalah mengundang siswa/peserta pembelajaran yang merupakan siswa dari kelas yang diajar. Dalam hal ini ada dua cara yang dapat dipilih, yaitu:

Menggunakan kode kelas. Kode kelas terdapat di bawah judul/nama kelas, berupa kombinasi angka dan huruf. Kode kelas ini kemudian kita berikan kepada peserta pembelajaran. Bisa lewat pesan WhatsApp atau dijadikan status/postingan di media sosial. Peserta yang menerima kode kelas lalu memasukkan kode tersebut pada dashboard Google Classroom sehingga tergabung dengan kelas. Cara ini efektif digunakan apabila guru tidak tahu alamat email siswa/peserta.

Mengirim Undangan lewat Email. Cara kedua agar peserta bisa tergabung di kelas adalah dengan mengirim undangan lewat email. Guru harus tahu alamat email peserta pembelajaran. Silahkan klik halaman Anggota (People) di bagian atas dashboard. Setelah itu muncul jendela berisi dua opsi, dengan mengundang orang lain sebagai Guru (Teachers) atau Siswa (Students). Jika ingin mengundang banyak orang sekaligus, maka masukkan alamat email masing-masing dan pisahkan dengan tanda koma (,) tanpa spasi, lalu klik tombol Invite untuk menyimpannya.

3. Menggunakan Ruang Kelas

Ruang Kelas dari Google Classroom terdiri dari empat (4) bagian utama yang dapat dimanfaatkan,yaitu Forum (Stream), Tugas Kelas (Classwork), Anggota (People), dan Nilai (Grade). Forum adalah halaman aktivitas yang menampilkan pengumuman, pertanyaan (diskusi), materi (bahan ajar/bahan tayang) juga tugas yang diberikan guru. 

Di halaman ini, guru dan siswa bisa langsung saling berinteraksi. Akan tetapi karena terintegrasi dengan email, setiap interaksi antara guru dan siswa meskipun hanya komentar mendapat notifikasi atau pemberitahuan yang masuk ke email. Sehingga makin banyak komentar, maka akan banyak menerima pemberitahuan di email. Berikutnya, Tugas Kelas adalah halaman yang digunakan untuk membuat tugas dan/atau membuat materi ajar yang dapat ditayangkan. Terakhir, Nilai adalah halaman untuk mengatur penilaian dari setiap tugas yang diberikan kepada siswa yang disertai dengan pengaturan skornya.

4. Mengerjakan dan Menyelesaikan Tugas Kelas

Panduan praktis daring cara membuat Tugas Kelas di Google Classroom, yaitu 

(1) Buka halaman Tugas (Classworks), lalu klik Buat (Create); 

(2) Pilih jenis tugas/materi yang akan diberikan; 

(3) Isi judul dan deskripsinya. Jika ada tambahan file, silahkan klik Tambahkan (Add) atau buat sendiri tambahan file-nya; 

(4) Pilih penerima tugas/materi yang diberikan pada sisi kanan, lalu ambang nilai dan batas waktu pengumpulan tugas; 

(5) Apabila memilih materi, tidak ada kolom nilai dan batas waktu, hanya terdapat pilihan menu penerima materi dan topik saja; 

(6) Setelah selesai, klik tombol Posting (Assign) di pojok kanan atas; 

(7) Jika belum sempurna atau selesai bisa menjadwalkan atau menyimpan tugas itu sebagai draft terlebih dahulu dan diselesaikan nantinya. 

Bagaimana cara menyelesaikan Tugas Kelas dalam Google Classroom? Dapat dilakukan dengan cara berikut: 

(1) Apabila guru memberi materi atau tugas, maka akan muncul di halaman forum. Silahkan klik tautannya, selanjutnya akan diarahkan ke halaman Tugas Kelas (Classwork). Setiap tambahan file akan diintegrasikan dengan Google Docs (untuk word) atau Google Spreadsheet (untuk exceel) sehingga bisa mengedit secara langsung; 

dan (2) Apabila tugasnya sudah selesai dikerjakan, maka kita bisa menyerahkan dengan cara mengklik tombol Serahkan (Assign).

Google Classroom tentu memiliki kelebihan dibanding aplikasi lain untuk pembelajaran daring, antara lain dapat: 

(1) memberikan masukan yang lebih baik dengan cepat menggunakan bank komentar; 

(2) memberikan penugasan dan penilaian secara aman juga dapat menugasi kembali dengan berkolaborasi; 

(3) memposting materi, memberi komentar, dan memfasilitasi proses diskusi kelas secara teratur; 

(4) mengelola materi dan sumber referensi agar tetap teratur di halaman Ruang Kelas; 

(5) mengelola dan melihat keterlibatan wali kelas dan rekan sejawat, dan lainnya di halaman Orang, 

(6) menghilangkan gangguan dengan memberikan kuis dalam moda terkunci. Hal tersebut menunjukkan aplikasi ini bisa menjadi alternatif penggunaannya yang praktis, efektif, dan efisien dalam pembelajaran jarak jauh secara daring sebagai ruang kelas non fisik di masa Covid-19. 

Guru memang tidak dapat digantikan dengan teknologi, secanggih apapun teknologi tersebut tetap membutuhkan guru yang memiliki hati nurani. Namun, lambat laun teknologi akan menggantikan peran guru jika kita tidak mampu memanfaatkan pesatnya kemajuan teknologi. Tetap di rumah saja, selamat mencoba bagi para pengajar dan selamat belajar daring para siswa. #merdekabelajardaring #pandemicovid-19berakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun