Mohon tunggu...
Husni Mubarak
Husni Mubarak Mohon Tunggu... -

Jangan remehkan hal-hal kecil. Sebab seringkali bisa menyelamatkan kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akal Sehat Pilih Jokowi-JK

6 Juni 2014   18:38 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:01 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

**********
Akhirnya, Pak JK!

Saya juga menaruh catatan ketika Pak PS akhirnya memilih Pak HR sebagai Cawapres. Jauh sebelum ditetapkan, saya sudah merasa skeptis! Banyak yang menyebut keberhasilan beliau membawa perekonomian Indonesia masuk ke dalam jajaran 10 besar dunia, tetapi saya melihat itu sebagai kerja kolegial bukan dominan Pak HR. Ketika menyoal renegosiasi tambang sebagai tema kampanye, saya malah melihat itu justru cermin kegagalannya karena semestinya sudah dilakukan ketika beliau berada dalam pemerintahan. Dan situasinya semakin jelas ketika penggantinya Pak CT justru bergerak cepat melakukan itu terhadap Chevron dan Freeport segera setelah dilantik. Menyebut nama Pak HR, ingatan saya justru pada sukses beliau bertahan dalam pemerintahan dengan tiga presiden berbeda dan proses kasus tabrakan putranya, Rasyid Rajasa. Mohon maaf, Pak HR tetapi itulah yang sejujurnya saya rasakan.

Berbeda ketika nama Pak JK digadang – gadang sebagai cawapres Pak JKW, saya merasa lebih antusias. Pak JK adalah pilihan saya pada Pipres 2009 mengingat catatan prestasinya selama mendampingi Pak SBY sebagai Cawapres. Mudah saja mengingat beberapa diantaranya, seperti Peran dominan dalam perdamaian di Palu dan Aceh, Konversi BBM ke BBG, Jalan Tol Bandara Soetta, dan Revitaliasasi PINDAD. Setelah tidak lagi dalam pemerintahan beliau tetap berkontribusi dalam merevitalisasi peran PMI dan menjadi motor penggerak bagi Pulau Komodo untuk menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat, untuk menyebut beberapa diantaranya. Bagi saya Pak JK adalah risk taker dan problem solver yang dibutuhkan negara ini. Sejujurnya saya berharap beliau memberikan sentuhan terakhir dalam pengabdiannya kepada negara sebagai Presiden RI ke-7, jauh melampaui harapan saya kepada Pak JKW dan Pak PS, sayang partai tempatnya bernaung lebih mengedepankan ego dalam hitung – hitungan politiknya!

**********
Pada akhirnya. 80 hari setelah kampanye Pileg saya menetapkan pilihan saya terhadap Capres dan Cawapres berdasarkan lima alasan subyektif di atas. Saya akan merasa berbahagia bila ada yang terinspirasi memilih atau tidak memilih Pak JKW lantaran alasan yang sama daripada memilih atau tidak memilih salah satu capres berdasarkan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bagi teman yang sependapat silakan men-share tulisan pribadi ini tanpa perlu meminta izin, dan bagi yang tidak sependapat saya menantikan argumentasinya dalam bentuk sebuah tulisan bermartabat. Masih ada cukup waktu untuk berubah haluan bila ada yang dapat meyakinkan saya ada pilihan yang tidak lebih buruk!

************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun