Siapa sih sosok manusia yang tidak pernah melakukan suatu kesalahan?
Apakah ada?
Jawabannya jelas tidak ada. Bahkan para ilmuwan yang temuan dan teorinya masih eksis pada saat ini dan masih kita pelajari pun kerap mengalami kesalahan berkali-kali semasa proses dalam hidupnya.
 Sosok politikus dan pemimpin spiritual serta orang yang sangat berperan penting dalam kemerdekaan India, yaitu Mahatma Gandi pernah mengatakan bahwa
"The weak can never forgive, forgiveness is the attribut of the strong"
Yang artinya sesuatu yang lemah tidak akan pernah bisa untuk memafakaan, memaafkan atau pengampunan adalah suatu bentuk atribut yang kuat.
Kutipan tersebut tidak hanya berlaku dalam konteks memaafkan kesalahan orang lain yang pernah menyakiti kita. Akan tetapi, dapat menjadi refleksi kita untuk memaafkan diri sendiri. Dari kalimat tersebut dapat dijelaskan bahwa memaafkan adalah suatu bentuk perilaku yang kuat. Oleh karena itu, memaafkan diri sendiri adalah suatu strengh atau kekuatan yang harus kita tanamkan.
Perihal memaafkan dan kesalahan pasti tidak terlepas dari kejadian masa lalu. Entah masa lalu yang bagi sebagian orang menyenangkan atau bahkan sangat menyedihkan bagi sebagian orang yang lain karena merasa di masa itu hidupnya sangat tidak beraturan dan berantakan.
Memaafkan diri sendiri adalah bagian terpenting dalam hidup sebelum kita hendak memaafkan orang lain. Dalam hal ini, ketika kita sudah menyadari bahwa kita pernah salah dan kemudian secara utuh dapat melalui proses memaafkan diri sendiri, tentunya itu akan lebih mudah untuk memaafkan orang lain dengan tulus.
Alih-alih berlarut terlalu lama dalam sebuah penyesalan serta berada pada kondisi yang tidak nyaman karena selalu terbayang-bayang oleh kesalahan masa lalu yang pernah diperbuat. Kita akan bisa mengatasi emosi negatif yang kita rasakan yaitu penyesalan yang berujung ketidaknyamanan dengan cara memaafkan diri sendiri.
Memaafkan diri sendiri akan membantu kita untuk menerima emosi apapun yang kita rasakan entah itu marah, sedih, atau kecewa sehingga kita tidak memaksa untuk menolak bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, melalui self-forgiveness ini setidaknya dapat meringankan beban pikiran kita.