Artinya, masyarakat Aceh wajib waspada tinggi dan siaga 1 terhadap penyebaran Virus Covid-19, yang bisa saja dengan teman sendiri. Apalagi ada istilah Orang Tanpa Gejala (OTG).
Karenanya, pemerintah Aceh melalui PLT Gubernur telah menghimbau khususnya kepada ASN di Aceh untuk tidak pulang kampung alias mudik. Bahkan, konon, ada instansi di bawah pemerintah Aceh yang akan memberi sanksi bila ada pegawainya, baik ASN maupun honorer yang dari Banda Aceh pulang kampung.
SUASANA MEUGANG TAHUN INI
Saya punya keyakinan, meskipun di tengah wabah corona, sebagian besar masyarakat Aceh pasti  merayakannya. Sebab, seperti yang telah kita sebutkan pada awal-awal tulisan ini, mak meugang sudah menjadi budaya yang mendarahdaging bagi ureung Aceh.
Namun ada hal yang mengkhawatir bahwa akan terjadi pelanggaran protokol pencegahan covid-19. Salah satunya adalah Social distancing atau physical Distancing.
Kenapa tidak, biasanya meugang diawali dengan berbondong-bondong Masyarakat Aceh beli daging. Sebab, salah satu essensi meugang adalah menyantap masakan daging disetiap rumah. Ada adagium, tidak ada masak daging berarti tidak ada meugang.
Pengalaman selama ini, setiap meugang, hampir di seluruh sudut pasar-pasar di Aceh ada lapak penjual daging. Setiap lapak, pemandangan yang terlihat adalah orang-orang berdesakan.
Situasi seperti itu sangat mengkhawatirkan berkaitan dengan penyebaran virus corona. Bila tidak disiplin dengan langkah-langkah pencegahan corona, akan muncul cerita yang sangat mengerikan.
Apalagi, diperparah dengan masih adanya tabiat dari sebagian oran-orang kita yang "meremehkan" keadaan yang ada. Bahkan ada yang menganggap enteng, corona tidak apa-apa, meski sangat mematikan.
Kebiasaan lain setiap hari-hari meugang ada acara kumpul-kumpul. Bahkan, dikampung ada orang yang pulang dari luar Aceh. Karena, hari meugang, merasa tidak enak bila yang datang dari jauh tidak dijamu.
Padahal, sebenarnya, mereka yang baru datang dari luar daerah apalagi dari daerah episentrun Corona (termasuk medan dan sekitarnya) harus melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.