Untuk pengisian baterai, tidak diperlukan daya listrik dari luar. Tapi melalui energi kinetik ketika melakukan pengereman atau ketika mobil mobil melewati jalan yang menurun. Mobil jenis ini tidak terdapat charging port untuk mengisi daya. Dengan begitu terjadilah  penghematan daya yang akan berimbas pada pengurangan polusi udara oleh sisa pembakaran.Â
Untuk konsumsi BBM pada mobil jenis ini sekitar 14 kilometer per liter sampai sampai 20 kilometer per liter. Tergantung kondisi jalan dan cara mengemudi.
Paralel Plug in Hybrid Vehicle
Pada jenis kendaraan ini selain kedua mesinnya bisa bekerja bersamaan untuk membantu memasok tenaga ke mesin pembakaran dalam (Internal Combustion), bisa juga bekerja secara mandiri dengan jarak tempuh tertentu yang tidak bisa terlalu jauh, tergantung kapasitas baterai. Berkisar antara 25 kilometer sampai dengan 35 kilometer, sebelum akhirnya tugas utama digantikan oleh mesin pembakaran dalam.Â
Untuk sumber pengisian, bisa dilakukan oleh listrik eksternal dari listrik rumah melalui charging port.Â
Selain diisi secara eksternal, baterai pada mobil plug in hybrid juga bisa diisi dengan energi kinetik ketika mesin melakukan pengereman. Efeknya, konsumsi bahan bakar minyak sangat hemat dan polusi yang ditimbulkan bisa dikurangi. O ya, mobil seperti ini termasuk dikategorikan dalam parallel hybrid.Â
Untuk konsumsi BBM jenis mobil jenis ini adalah 19 kilometer per liter sampai dengan 25 kilometer per liter.
Serial Hybrid Vehicle
Kalau pada dua sistem hybrid yang sudah kita bahas di atas disebut para parallel hybrid, maka ada satu lagi jenis mesin hybrid yang disebut sebagai serial hibrid. Mobil serial hybrid sejatinya digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik secara mandiri. Masalahnya, untuk memasok yang dipakai memasok  daya listrik ke dalam baterai mobil  adalah generator berupa mesin pembakaran dalam.Â