Setelah balapan di Magny Cours, Senna 'nenteng' kerah baju Schumy ke pinggiran track. Senna pengin ngomong person to person dengan pembalap asal Kerpen tersebut.Â
Penginnya Senna biar media tidak tahu. Tapi tak urung ada media yang memergokinya dan menyodorkan Mic untuk record pembicaraan, kontan Senna menepis agak kasar microphone yang dibawa jurnalis tersebut.
Menurut video yang saya lihat, terlihat jelas mobil Benneton Schumy menabrak bagian belakang moil Senna ketika Mc Laren-Honda yang di kemudikan Senna berusaha mendahului dari sisi luar.
Akibatnya Senna mobil Senna melintir dan gagal menyelesaikan balapan.
Kejadian serupa bahkan terulang di GP Jerman yang betul-betul membuat Senna murka besar pada Schumy. Dan upper cut pun benar-benar diberikan Senna untuk Schumy diluar ring tinju.
Tidak saja dengan tim sebelah Senna berjibaku di lintasan. Bahkan dengan rekan setim macam Alain Prost juga sempat bersinggungan saat balapan di Suzuka pada tahun 1989. Rivalitas mereka tak dibatasi status bahwa mereka rekan satu tim. Mereka abai terhadap tim order. Pokoknya siapa saja yang mengendarai mobil di lintasan, ya itu lah rival.
Tapi toh ada pepatah Jawa bahwa tego lorone ora tego patine. Tega menyakiti tapi tak rela ditinggal mati. Itulah yang terjadi dalam hubungan Senna - Schumi.
Pada Tahun 1994 Senna meninggal dalam kecelakaan di Imola, tepatnya di tikungan Tamburello. Mobilnya melaju kencang dengan kecepatan 302 Km/jam ketika tiba-tiba hilang kendali.
Senna sudah berusaha menyelamatkan diri dengan menginjak rem selama dua detik. Dan ketika impact terjadi kecepatan mobil William tersebut di angka 230 Km/jam, dalam jumpa pers Michael Schumacher menangis sesenggukan. Mika Hakkinen bahkan sampai perlu menenangkan Schumy .
Schumy yang saat itu memenangkan loma bahkan mempersembahkan kemenangan itu untuk Senna.
Rivalitas di lintasan, tidak menghalangi solidaritas sesama pembalap.