Kalau Anda punya anggaran 6 Milyar rupiah untuk membeli sebuah SUV, akan banyak pilihan SUV mewah yang bisa Anda pinang untuk mengisi garasi Anda.
Bisa jadi dengan anggaran segitu Anda orang  yang sudah sangat mapan, sehingga perlu sebuah SUV mewah yang nyaman dan tak lupa, sebagai SUV tentu punya kemampuan Offroad capability yang handal.
Di rentang harga ini Anda akan sangat leluasa memilih. Mulai dari BMW X5 atau bahkan X7 sekalipun bisa Anda miliki. Tapi dana Anda masih banyak tersisa untuk kedua merk Jerman tersebut. X5 ada di rentang harga antara 1,5 M, sedangkan X7 yang baru dikenalkan juga nggak sampai 3 Milyar.
Kalau Anda suka SUV Inggris lain, bisa pula melirik Jaguar F-Pace. Hhmmm...
Harga paling mendekati dana anggaran Anda ya Range Rover. Ada di kisaran 4.5 Milyar rupiah On the Road. Sisanya bisa dipakai syukuran karena Anda bisa membeli Range Rover.
Tapi kalau Anda tidak tidak menyukai, karena menurut Anda Range Rover terlalu 'halus' Anda bisa memilih sebuah SUV sejati yang juga buatan Jerman, yaitu Mercedes G63.
Yup!
G63 adalah varian paling bertenaga dari GSeries yang legendaris itu. Anda tidak perlu ragu kenyamanannya, karena ini sebuah Mercy. Tak perlu ragu juga dengan kemampuan Offroad-nya, karena G Series memang diciptakan sebagai kendaraan Offroad.
Tampangnya yang klasik, sedari dulu sejak awal diciptakan tak banyak mengalami perubahan yang berarti. Serba kotak. Tapi justru disitulah karakter G Series yang kuat itu berada.
Bisa jadi, hanya dengan melihat bayangan saja Anda sudah bisa mengenali kalau itu G Series.
Tapi G63 beda dengan G Series yang mungkin pernah Anda kenal dahulu kala.
G63 adalah wujud evolusi sebuah kendaraan Offroad yang menggambarkan kemapanan pemiliknya.
Perubahan besar-besaran terdapat pada dapur pacu. Karena G63 menggendong mesin AMG berkapasitas 4000cc, V8 biturbo (turbo ganda), serta dengan tuning-an ala AMG yang menjanjikan tenaga 585 Break Horse power serta Torsi 850Newton meter. Kombinasi angka yang sangat cukup, atau lebih dari cukup.
Sayangnya, G63 yang masuk negeri ini adalah versi 'standart', sedangkan di Malaysia beredar yang edition one. Beda keduanya adalah aksen merah pada jok dan seatbelt yang juga berwarna merah pada Edition one, sedangkan versi standar hanya berwarna hitam.
Mengemudikan mobil G63, Anda serasa diajak bernostalgia ke masa lalu tentang sebuah Jip (Baca :SUV) mewah yang kala itu satu-satunya SUV buatan Mercy sebelum ML Class hadir.
G Class, dibuat pertama kali pada tahun 1979.
Sejak awal di perkenalkan, bentuknya ya seperti itu. Serba kotak. Sampai pada tahun 2019 pada versi AMG pun, yang banyak mengalami perubahan cuma grill depannya yang tampak lebih 'modern'.
Toh dibandingkan kendaraan jaman now, masih tampak aura klasiknya. Yup, klasik. Karena tidak ada kata kuno buat G Series.
Berbeda dengan kompetitor sesama SUV, Land Rover Defender, yang tetap bersikukuh mempertahankan 'keklasikkannya' dengan tidak menanamkan teknologi canggih, AMG G63 sudah menjejalkan teknologi-teknologi selayaknya mobil modern, walau tampangnya masih terlihat klasik.
ABS, EBD, hill descent control, bahkan adaptif cruise control ditanamkan mobil yang kini dirakit oleh Magna Steyr, sebuah perusahaan pembuat kendaraan Austria yang merupakan patungan antara Steyr, Daimler dan Puch.
AMG G63 berbasis Mercedes Benz G Series yang dulu kondang sebagai satu-satunya SUV mewah ditanah air.
Dahulu orang Indonesia tidak bisa disebut kaya kalau belum punya Mercy, setidaknya sebiji Mercy satu rumah.
Kalau mau di sebut super kaya, maka harus punya beberapa Mercy. Salah satunya ya harus punya Jip Mercy. Sebutan SUV kala itu.
Ada beberapa Varian G Series yang beredar secara resmi di negeri ini. Diantaranya GE 280. GE adalah Gelandewagon, sedangkan 280 adalah kode mesin. 280 berarti bermesin 2800cc.
Ada pula varian yang lebih gahar, yaitu GE320. Bermesin 3200cc. Serta yang paling kecil adalah mesin G230, bermesin 2300cc.
Kala itu cara pandang Mercy atau pembelinya terhadap G Series adalah, bahwa Jip Mercy yang kelak melegenda ini, adalah sebuah kendaraan medan berat yang tangguh dan nyaman khas Mercy.
Mercy, dalam hal Marketing, seolah menyampaikan pesan, bahwa tak ada SUV yang nyaman selain G Series. Kompetitornya kala itu adalah, Land Rover asal Inggris, lalu Land Cruiser, buatan Toyota, dan Cherokee, buatan Chrysler.
Mercy me-diferensias-ikan produknya sedemikian rupa sehingga mempunyai celah pasar yang benar-benar segmented. Sehingga soal performa berupa kemampuan di medan jalan raya dikesampingkan. Buat apa adu kencang dijalanan menggunakan mobil off Road? Toh kompetitornya juga melakukan hal yang sama, mereka hanya menitikberatkan pada kemampuan off Road.
Dan nilai lebih G Series adalah, kenyamanan dan kemewahan. Maka jadilah Gelandewagon kendaraan para petinggi di negeri ini.
Seiring perkembangan jaman, semakin banyaknya produk mobil yang masuk dalam negeri, maka para petinggi mulai meninggalkan G Series. Ada banyak alasan. Salah satunya karena pencitraan. Karena pencitraan adalah salah satu syarat manusia jaman now dalam menghadapi tatanan dunia baru.
Citra Mercy yang mahal, boros, dan glamour dianggap tidak pro rakyat. Apalagi para kompetitor juga makin modern.
Tapi G Series adalah sebuah legenda. Keberadaannya tidak serta merta luntur. Bahkan makin melegenda.
Berdasarkan permintaan penggemar, Mercy menjawab dengan memproduksi Mercy G Series Versi AMG.
Mungkin kalau Anda punya duit 1 Milyar rupiah bisa mendapat Mercedes GLE Series yang  nyaman, mewah, dan efisien. Kalau kurang mewah, Anda bisa pilih Mercy GLS yang lebih besar, bertenaga, lebih nyaman, dengan harga tak sampai separo dari harga AMG G63.
Tapi kalau Anda pengin AMG G63, harus punya duit enam kali lipat harga GLE, dua setengah kali lipat harga GLD. Harus punya garasi lebih luas, harus lebih kaya, harus mengeluarkan duit lebih untuk bayar pajak, perawatan, serta gaji sopir yang lebih besar, karena Anda tidak akan membiarkan monster mewah Anda disupiri sembarang orang.
Tapi Ngomong-ngomong, apa Anda rela harus duduk di jok Belakang, sedangkan dihadapan Anda seorang supir yang Anda gaji yang akan menikmati Investasi 6 Milyar Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H