Mohon tunggu...
Husam El Haq
Husam El Haq Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang haus belajar dan mengeksplor banyak hal :))

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Comparison is The Thief of Joy: Titik Hilangnya Kebahagiaan

6 Oktober 2023   23:54 Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:57 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kehadiran sosial media layaknya Instagram, Twitter, YouTube, dan lain-lain pun yang cenderung memberikan kemudahan dalam segi akses mampu menambah rasa insecure serta anxious ketika melihat kehidupan orang lain melaluinya, yang tentunya berujung dengan perbandingan kehidupan dengan ragam orang lain di luaran sana. 

Padahal pada kenyataanya, sosial media hanya menunjukan satu perspektif tentang kehidupan seseorang, yang kadang dibaliknya mampu dimanipulasi dengan sangat mudah baik itu secara digital ataupun secara langsung. 

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Vzquez dkk. (2023) menyebutkan bahwa ternyata perbandingan sosial dalam ruang lingkup akademik (sekolah) tidak hanya mempengaruhi motivasi siswa secara positif tapi, mempengaruhi juga secara negatif akan tetapi, tentu semuanya tetap tergantung pada posisi (hasil ujian) yang siswa tersebut dapat.

Adapun studi lainya dengan objek pembahasan yang berbeda yang dilakukan oleh Dian dkk. (2018) memaparkan hasil studi mereka bahwa setiap individu memiliki kecenderungan untuk merespon atau bereaksi secara berlawanan terhadap postingan sosial media yang mereka lihat, bereaksi negatif ketika melihat postingan positif, dan sebaliknya. Misalnya bereaksi negatif terhadap postingan tentang pencapaian orang lain, dan lain-lain.

Terlepas dari apapun itu arti "perbandingan" bagi sebagian orang, memang mulanya keberadaan perbandingan dianggap sebagai tools atau alat untuk mengembangkan diri, memotivasi diri, dan mengetahui progres manusia, sehingga manusia bisa tampil dalam melakukan hal yang lebih baik lagi kedepanya, dalam aspek apapun. 

Tapi, dalam perjalanan kehidupan manusia yang selalu berbeda-beda setiap harinya, perbandingan ternyata tak selamanya ampuh dan positif bagi kehidupan kita.

Karena akan lelah rasanya bila seorang manusia dengan tak henti-hentinya membandingkan pencapaian dan progres hidupnya dengan kehidupa orang lain, di saat itulah perbandingan mulai menjadi pencuri rasa kepuasan dan kesenangan dan kehidupan kita. 

Benar, kala kita melakukanya secara berlebihan dan dibuat lupa untuk mensyukuri juga menikmati ragam keindahan yang turun pada hidup.

Akhir kata, ada baiknya seorang manusia mulai membandingkan diri cukup dengan dirinya sendiri, mulai secara perlahan dengan tampil lebih baik dari diri kita yang kemarin. So let's stop comparing and start living!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun