Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menyingkirkan Segenap Kekhawatiran

3 Oktober 2023   11:01 Diperbarui: 3 Oktober 2023   11:05 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran bulan Rabiul Awwal, atau warga di kampung Dugal menyebutnya bulan Mulud, tak disia-siakan. Kalau ada undangan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sebisa mungkin untuk hadir. Alhamdulillah berkat menghadiri Maulid dimudahkan segala urusan

Sudah tiga kali Dugal menghadiri Maulid di tempat yang berbeda. Pertama di Labung Anak, Kamis sore di tempat sahabatnya bernama Sari. Kedua di Masjid Besar Al Aman Angkinang malam Sabtu. Ketiga di Panyaungan, Longawang, tempat keluarganya.

Saat di Masjid Besar Al Aman Angkinang, yang jadi penceramah KH Murjani atau Guru Andang. Keinginan lamanya ingin bersalaman dengan Guru Andang dapat terlaksana. Juga bertemu dengan menantu Guru Andang, Fauzan Azima, yang dulu pernah jadi temannya di Tata Usaha madrasah.

Lalu Maulid di Panyaungan, Dugal berangkat bersama Ibu, dan keluarganya. Saat tiba di sana, Dugal menyalami tuan rumah, lalu mengambil menu yang disiapkan tuan rumah. Dugal pilih menu nasi putih dengan lauk ayam.

Dugal berdoa, momen peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang masih panjang lagi, akan ia hadiri, sepanjang ada undangan, dan pula ada waktu dan kesempatan. Upaya untuk menyemarakkan syiar Islam. Sarana silaturrahmi, mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Kelak di akhirat mendapat syafaat dari Beliau.

Dugal masih berada di tempat kerjanya siang itu. Suasana tenang. Ia lebih memilih berada di dalam ruangan, karena cukup segar, ada AC. Sementar di luar ruang, cuaca cukup panas sekali, mentari siang cukup terik. Hujan jarang turun sejak beberapa bulan silam. Tubuh terasa gerah. Jadi sangat tepat kalau Dugal berdiam diri di dalam ruang Tata Usaha madrasah, tempat ia bekerja sekarang.

Kekhawatiran yang berlebihan selama ini, akan diusahakan oleh Dugal untuk disingkirkan. Ia berharap segera pergi rasa khawatir itu. Dugal tak ingin lagi hari-harinya diselimuti dengan perasaan tak nyaman. Hingga dapat mengganggu aktivitas kesehariannya.

Apa  yang dilakukan Dugal saat ke tempat sahabatnya yang ada di Labung Anak beberapa waktu lalu? Ia bertandang ke rumah sahabatnya, pasangan suami isteri, Hariadi dan Halimah, yang dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Abrar.***

Angkinang Selatan, Akhir September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun