Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menyingkirkan Segenap Kekhawatiran

3 Oktober 2023   11:01 Diperbarui: 3 Oktober 2023   11:05 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak salah kalau memilihnya sebagai teman sopir selama kegiatan perjalanannya itu. Tidak sungkan-sungkan Dugal Dugal menyuruh. Rajin beribadah dan ramah. Selama tiga hari berada di Kaltim. Lalu saat di Kotabaru sempat shalat Jumat di Masjid Agung Husnul Khatimah. Lalu ke Pasar Kemakmuran dan Pantai Gedambaan.

Dugal terusir di Pagatan, kenapa? Setelah lewat WA Hj Fatma mungkin karena emosi menulis, "Jangan macam-macam, kalau tak ingin saya usir nanti. "

Dugal yang mudah tersinggung langsung menanggapi serius. Datang ke rumah Hj Fatma, langsung berkemas. Semua dimasukkan ke dalam tas. Lalu meninggalkan pesan kepada Thaliban. Pergi sendiri, tidak ikut rombongan.

Yang ada di rumah ibunya saja. Hj Fatma dan adik ibunya. Mereka tak tahu masalah. Yang tahu Dugal pergi, ke rumah bersalaman dengan mereka. Dugal pergi ke masjid. Lalu hubungi temannya lewat ponsel. Minta carikan penginapan sementara sampai hari Minggu.

Alhamdulillah bisa ketemu penginapan. Ada kamar yang kosong. Letaknya tak jauh dari panggung utama Aruh Sastra. Dugal istirahat di penginapan barunya itu. Sore hari Dugal mau ke Makam Datu Pagatan untuk ziarah.

Letak makamnya sekitar satu kilometer dari penginapan. Setelah itu ke dermaga Pantai Pagatan. Suasana ramai di sana. Mungkin rombongan Aruh Sastra dari daerah lain juga tengah bersantai di sana.

Sepulang dari Pagatan di Angkinang Dugal mengikuti acara Mahalarat di Langgar Al Kautsar. Selamatan dalam rangka mengawali proses bahuma tahun ini. Shalat Hajat, pembacaan Surah Yasin, dan Doa. Agar hasil bahuma bagus, dan prosesnya berlangsung lancar serta mendapat keberkahan.

Yang banyak bahuma bisa berzakat nantinya. Pengalaman tahun terdahulu, usai acara jamaah / warga Angkinang makan bersama. Menyantap hidangan yang disiapkan panitia. Ada lamang, lakatan, dan wadai lainnya. Juga nasi bungkus dengan lauk haruan masak habang. Minumnya teh manis.

Dugal mengikuti acara Mahalarat hingga akhir. Lalu dengan ikhlas membantu panitia membereskan bekas acara. Dugal berbuat kebajikan untuk orang lain. Tak berharap balasan apapun. Termasuk diberi upah. Tapi kalau diberi akan ia terima. Tidak menolak.

Mahalarat sudah jadi agenda tahunan warga di kampung Dugal tinggal. Sebagai upaya berharap hasil melimpah dalam menanam padi di sawah. Satu tujuan untuk menunjang kelancaran dalam beramal ibadah.

Tinggal di kampung, seperti Dugal, sungguh beruntung. Karena semua termudahkan oleh kondisi alam. Mau ini itu tinggal pergi dari rumah, akan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dengan kemudahan itulah membuat orang terbuai. Memunculkan rasa yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun