Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Impian Terbentang

3 Oktober 2023   08:08 Diperbarui: 3 Oktober 2023   08:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dugal melanjutkan perjalanan. Kali ini arah ke Kamat dan Longawang. Ia memilih ke sana, karena memang, suasana di sana lebih bagus lagi dari sebelumnya.

Semangat Dugal untuk pergi dari rumah, ke tempat kerja, apapun nanti yang akan terjadi di sana. Rasa khawatir, takut, malu, dicemooh, dsb. Dugal siap menghadapi semuanya. Kalau berdiam diri di rumah tak ada guna.

Di sana ia bisa cari tulisan di media yang ia suka. Lalu di copy paste, bukan untuk diakui sebagai karya sendiri, tapi sebagai bahan rujukan, asupan gizi menulis. Dengan banyak membaca tulisan orang lain.

Selama berada di daerah lain, Dugal tak mesti tidur di tempat yang nyaman. Kalau tak di penginapan, ia memilih teras masjid atau langgar untuk bermalam. Tentu dengan meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola tempat ibadah itu. Kalau tak dapat izin Dugal mencari tempat lain. Yang penting bisa untuk berbaring.

Selain itu ada WC dan kamar mandi. Rata-rata masjid yang pernah ia datangi selalu membuka diri, kalau ada orang jauh yang mau bermalam. Tapi dengan syarat cukup di teras masjid saja. Tidak di dalam masjid.

Dugal merasa bersyukur dan senang atas sambutan baik itu. Kalau pengelolanya berada di tempat, ia akan membelikan makanan. Pas mau pulang, tak lupa Dugal titip amplop berisi uang kepada pengelola.

Selama Dugal pergi, yang mengurus ternak ayam kampungnya, Ibunya. Dengan pesan bila ada orang mengantar ayam kampung, diterima saja. Juga bila ada yang mau beli ayam, jual saja. Biar ada uang untuk keseharian untuk orangtuanya, selama Dugal pergi ke daerah lain sementara waktu.

Ada saatnya Dugal berkelebihan rezeki. Saat seperti itulah Dugal tak lupa untuk berbagi dengan sesama. Dugal tak segan-segan menghabiskan hartanya untuk jalan kebaikan. Semisal sumbang untuk tempat ibadah dan orang yang kurang mampu. Dugal tidak berpikir panjang, akan habis hartanya. Yang penting bisa membahagiakan orang lain.***

Angkinang Selatan, Akhir September 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun