Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Impian Terbentang

3 Oktober 2023   08:08 Diperbarui: 3 Oktober 2023   08:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dugal lagi banyak rezeki. Tapi hidupnya masih sederhana. Bahkan terkesan apa adanya dalam berpenampilan. Terutama cara berpakaian. Pakaian yang dikenakan itu-itu saja. Jarang ia beli pakaian baru dalam setahun. Rezeki datang dari Allah SWT. Semua karena taqwa. Sesekali Dugal memanjakan diri.

Dugal menginap di sebuah hotel dekat tempat ibadah di kota Barabai. Biasanya malam Senin dan malam Jum'at. Tujuannya, ia bisa ikut shalat Subuh di sana. Untuk teman di hotel Dugal sebelumnya beli pentol, air mineral, nasi bungkus, pisang goreng, dsb. Soal makanan ia aman beberapa waktu di dalam hotel.

Dugal tidak perlu keluar lagi dari dalam kamar hotel yang ia inapi malam itu. Pukul 02.00 WITA Dugal bangun, cuci muka, berwudhu, shalat Tahajjud, dan baca amalan. Setelah itu tidur lagi hingga jelang shalat Subuh tiba. Dugal mandi. Lalu menuju masjid yang ada di seberang hotel.

Dugal berjalan kaki menuju masjid itu. Ia mengenakan baju muslim berlapis kaos, pakai sarung, dan peci hitam. Dugal merasa senang dan bahagia bisa menjalani hal seperti itu. Hidup dalam kesederhanaan, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberi Allah SWT.

Sepulang dari Barabai sekitar pukul 06.00 WITA Dugal singgah ke rumah ganti pakaian. Setelah itu pergi lagi ke tempat kerja. Sebagai honorer Tata Usaha sebuah madrasah di Angkinang. Ia aktif hadir pagi-pagi. Tugas awal menata parkir sepeda biasa dan sepeda listrik siswa. Lalu bila usai ia menuju meja kerjanya.

Pengalaman susah senang menjalani hidup dirasakan Dugal. Rasa lelah menyelimuti Dugal. Harus berkutat dengan tenaga untuk menyelesaikan tugas yang ada. Tak ada pilihan lain yang bisa dilakukan Dugal. Sepanjang mampu ia bisa lakukan semua itu. Tabah dan sabar dalam menjalani. Semua akan selesai juga nantinya.

Impian Dugal harus ia realisasikan dengan segera. Mimpi-mimpi yang membalut kehidupan Dugal. Jejak hari mesti dilewati dengan sepenuh senang dan bahagia. Kadang ada juga rasa tak nyaman menjalani. Melewati onak dan duri. Tantangan, hambatan, rintangan selalu hadir menjelma.

Dugal kadang merasa tak nyaman hati, kala bertemu teman lamanya, karena hingga saat masih belum berkeluarga. Hingga bila berbincang hal paling dihindari masalah statusnya. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan ke hal lain.

Dugal menikmati saja suasana alam pedesaan yang ia lintasi dengan motor bututnya. Pagi yang indah. Saat suasana sedang tenang. Ia pergi dari rumah melewati desa-desa yang dekat dengan rumahnya. Melihat langsung pemandangan pegunungan dari kejauhan. Suasana persawahan yang kering kerontang akibat kemarau panjang.

Ada kebun kelapa sawit dan karet. Ada juga kebun sayuran milik warga. Dugal cuma sekedar lewat saja. Suasana segar dan teduh begitu ia rasakan. Dugal senang jalan-jalan. Dalam sebulan ada beberapa kali ia pergi dari rumah, untuk merubah suasana. Ada semacam kesenangan luar biasa kala melakukan itu.

Di atas jembatan Pauh, antara Desa Bakarung dan Desa Telaga Sili-Sili, Dugal singgah beberapa saat. Suasana sekitar cukup sunyi senyap. Jarang orang lewat di sana. Sangat tepat sekali suasana seperti itu dirasakan oleh Dugal. Tak lupa abadikan suasana itu dengan kamera yang ada di ponselnya. Pepohonan rindang jadi pilihan Dugal untuk berteduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun