Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjalani Keseharian

3 Oktober 2023   05:48 Diperbarui: 3 Oktober 2023   06:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Merasa senang dan bahagia, Dugal diajak temannya untuk ziarah ke makam Ulama / Aulia Allah yang ada di Banua. Adapun upaya dan do'a untuk banyu tawar penyakit adalah diawali dengan berwudhu dulu.

Lantas dilanjutkan dengan membaca Basmalah, Istighfar, Shalawat, Ayat Kursi, dan wirid harian Imam Al Ghazali. Lewat perantara air minum itulah, penyakit yang diderita Insya Allah bisa disembuhkan.

Beruntung Dugal bekerja di madrasah. Walau hanya sebagi honorer di bagian Tata Usaha. Tapi Dugal punya bakat lain, suka membaca dan menulis. Dugal memanfaatkan keberadaan siswa di madrasahnya sebagai sarana menyalurkan bakat menulisnya.

Salah seorang siswa perempuan membuat tulisan berupa cerita singkat lalu diserahkan kepada Dugal untuk diberi koreksi. Berikut isi tulisannya.

"Saya bangun tidur pukul 05.00 WITA. Setelah itu saya mandi, shalat Subuh, sarapan pagi, dan bergegas untuk berangkat ke madrasah. Sampai di madrasah saya masuk ke kelas, tak lama kemudian bel tanda masuk pelajaran pertama berbunyi. Saya dan teman-teman menunggu guru datang, " tutur siswa itu.

" Tidak lama guru yang akan mengajar di kelas kami tiba. Kami membaca doa, setelah itu guru meminta mengumpulkan tugas, lalu membuka buku pelajaran. Saya disuruh untuk membacakan dengan keras dihadapan teman-teman, " lanjutnya.

" Guru kami itu lalu menerangkan pelajaran kali ini. Setelah semua pelajaran usai, bel jam pulang berbunyi. Kami merapikan buku-buku dan kembaki memasukkan ke dalam tas. Kami membaca do'a, " terang siswa tersebut.

" Setelah bersalaman kepada guru, lalu kami pulang ke rumah masing-masing. Besok kami kembali akan hadir ke madrasah untuk mengikuti pembelajaran. " begitu akhir tulisan anak murid di madrasah tempat Dugal bekerja.

Dugal amat senang melihat siswa di madrasahnya berbakat dalam bidang tulis-menulis. Walau ia bukan guru, hanya pegawai honorer di Tata Usaha, tapi Dugal kemampuannya dalam bidang literasi, melebihi keberadaan guru yang berkompeten, yakni guru Bahasa Indonesia.

Malah Dugal paling aktif menulis, karena memang sudah bakat alami mungkin, hingga kemudian Kamad menunjuk Dugal mengurusi masalah publikasi kegiatan madrasah untuk di sebarluaskan ke dunia luar, melalui akun youtube dan blog yang ia kelola.

Kamad yang ada sekarang cukup perhatian dengan Dugal. Apa saja keinginan Dugal untuk melancarkan tugasnya, selalu dipenuhi, sepanjang itu untuk kebaikan dan kemajuan madrasah. Dugal cukup semangat. Ia tak ingin mengecewakan Kamad dan komponen lain di madrasah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun