Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjalani Keseharian

3 Oktober 2023   05:48 Diperbarui: 3 Oktober 2023   06:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sepanjang masih mampu hadir ke tempat kerja setiap hari, " ujar Dugal.

Setiap bulan mengharapkan gaji yang tak seberapa. Namun Dugal selalu berusaha untuk terus bersyukur. Dugal memilih jadi penonton ketimbang jadi pemain dalam hidup ini.

Dugal kerap merasa minder dengan keadaannya. Sampai sekarang Dugal masih jomblo. Sementara rekan seangkatan sudah berkeluarga, punya anak, bahkan sudah punya cucu.

Memakai payung, Dugal menuju Langgar Al Kautsar, yang berjarak sekitar puluhan meter dari rumahnya dengan menyeberang jalan. Ia akan menunaikan shalat fardhu Maghrib berjamaah. Hujan cukup lebat. Air menggenangi tanah yang ia lewati. Payung diletakkan Dugal di teras Langgar Al Kautsar.

Shalat Maghrib dimulai. Yang jadi Imam H Mastur. Jamaah ada sekitar sepuluh orang. Kali ini Dugal mengenakan pakaian baju muslim warna hijau, sarung putih, dan kopiah hitam. Usai wirid dan do'a Dugal kembali ke rumah. Hujan masih turun, tapi tidak lebat. Dugal berharap hujan kali ini membawa berkah.

Tak bisa dipungkiri orang yang ulet dan gigih akan menuai hasil. Sukses dalam menjalani kehidupan. Kalau sudah berhasil, akan muncul keinginan lainnya.

"Itu wajar saja, dan cukup manusiawi," ujar Dugal.

Yang penting keperluan mereka terpenuhi. Kebutuhan hidup sehari-hari bisa dibeli. Lalu bisa ini itu. Segenap impian yang pernah dicetuskan bisa jadi kenyataan. Semua nyata di depan mata.

Dugal pernah melakoni sebagai pemberi banyu tawar. Untuk menyembuhkan penyakit. Ia semakin terkenal kala seorang rekannya di Barabai, memposting cerita kesembuhan penyakit anaknya setelah diberi banyu tawar oleh Dugal. Anak rekan Dugal itu sudah beberapa kali berobat ke berbagai tempat, tapi tak kunjung sembuh.

Saat Dugal ke rumah temannya, ingin silaturrahmi, mengetahui anak temannya sakit, Dugal memberi air mineral. Sebelumnya Dugal berwudhu, lalu membaca bacaan khusus dan berdo'a. Lalu ditiupkan ke air mineral yang sudah dibuka tutupnya.

Botol itu diserahkan kepada temannya, untuk kemudian airnya diminumkan ke anaknya yang sakit. Dengan berserah diri kepada Allah SWT, anak segera sembuh. Esok harinya Dugal mendapatkan kabar kalau anak temannya itu sudah sehat kembali, sudah bisa beraktivitas seperti biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun