Semakin dalam Aria memasuki hutan, semakin gelap dan padat jalannya. Pohon-pohon besar berdiri seperti raksasa yang melindungi rahasia mereka. Di sekitar jalannya, suara-suara aneh mulai terdengar---gemericik air yang mengalir dari jauh, serta suara hewan-hewan hutan yang tidak dikenali.
Setelah beberapa jam berjalan, Aria sampai di tepi Lembah Terlarang. Lembah ini dikelilingi oleh dinding batu yang curam dan tampak hampir mustahil untuk dipanjat. Terdapat satu jalur yang menurun ke lembah, tetapi jalur tersebut tampak licin dan berbahaya. Aria melihat-lihat sekelilingnya, mencari cara untuk memasuki lembah dengan aman.
Di sebelah jalur turun, Aria menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik semak-semak. Gua ini tampaknya merupakan tempat perlindungan atau mungkin pintu masuk alternatif menuju lembah. Dengan hati-hati, Aria memasuki gua tersebut. Gua ini lebih kecil daripada Gua Kegelapan, tetapi masih cukup gelap dan lembab. Setiap langkahnya bergema di dinding gua, dan udara di dalamnya terasa dingin dan segar.
Di dalam gua, Aria menemukan sebuah petunjuk yang tertulis di dinding dengan tinta yang sudah memudar. Petunjuk tersebut mengarahkannya ke bagian lembah yang lebih dalam dan menyebutkan bahwa ada tiga tes yang harus dihadapi untuk menemukan kristal. Petunjuk itu juga memberikan sedikit informasi tentang jenis makhluk dan jebakan yang akan dihadapinya.
Dengan petunjuk di tangan, Aria memulai perjalanan turun ke lembah. Dia berhati-hati melewati jalur yang licin dan berbahaya. Terdapat banyak batu yang bisa tergelincir, dan dia harus menggunakan tali dan teknik memanjat yang hati-hati untuk menuruni lembah.
Sesampainya di dasar lembah, Aria disambut oleh pemandangan yang menakjubkan. Lembah tersebut dipenuhi dengan tanaman-tanaman langka dan bunga-bunga berwarna-warni yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Namun, keindahan itu datang dengan harga---suasana di lembah terasa sangat menegangkan. Aria merasa bahwa dia sedang dimonitor oleh sesuatu yang tidak terlihat.
Petunjuk pertama yang dia temui adalah sebuah pintu gerbang yang terbuat dari ranting-ranting dan dahan pohon. Di pintu gerbang, terdapat teka-teki berbentuk simbol yang harus dipecahkan untuk membuka jalan menuju area berikutnya. Teka-teki ini membutuhkan Aria untuk menyusun simbol-simbol yang ada dengan cara tertentu agar gerbang terbuka. Dia berpikir keras dan mencocokkan simbol-simbol yang ada, dan setelah beberapa percobaan, gerbang itu akhirnya terbuka dengan suara berderit.
Di balik gerbang, Aria menemukan sebuah jalan setapak yang dikelilingi oleh semak-semak lebat. Jalan tersebut tampaknya menuju ke sebuah area yang lebih terang, namun ada tanda-tanda bahwa jalur ini pernah digunakan sebelumnya, dan Aria harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam jebakan-jebakan yang mungkin tersembunyi.
Di sepanjang jalan setapak, Aria menemukan jebakan-jebakan yang terbuat dari jaring-jaring yang halus dan hampir tidak terlihat. Jaring-jaring tersebut sangat tipis dan berkilau, hampir tidak bisa dilihat. Aria menggunakan obor untuk mengidentifikasi jaring-jaring ini dan berhati-hati menghindarinya. Setelah melewati jebakan-jebakan ini, dia akhirnya sampai di sebuah ruangan terbuka di tengah lembah.
Ruangan ini tampaknya adalah pusat dari lembah, dan di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah altar batu yang dikelilingi oleh patung-patung batu kecil. Di atas altar, ada sebuah kotak kecil yang tampaknya sangat kuno. Kotak ini dihiasi dengan ukiran yang sama dengan kotak yang dia temukan di Gua Kegelapan.
Aria memeriksa kotak tersebut dan menyadari bahwa kotak ini juga memiliki teka-teki yang harus dipecahkan. Ada beberapa bagian dari kotak yang bisa diputar dan digeser untuk membentuk pola tertentu. Aria mengingat petunjuk yang dia temui sebelumnya dan mulai menyusun teka-teki. Dengan sabar dan teliti, dia berhasil memecahkan teka-teki tersebut, dan kotak itu terbuka.