Dengan tekad yang kuat, Alhafidz tidak hanya fokus menambah pengetahuan, tetapi juga memanfaatkan peluang untuk membangun bisnis di masa depan. Pengalaman merantau juga membentuk wawasan dan jaringan yang menjadi pondasi kokoh bagi langkah ke depan. Pada tahun 2014, sebelum menyelesaikan pendidikan sarjana, Alhafidz memulai bisnis di bidang aplikasi bisnis terintegrasi, yang lebih dikenal sebagai software Enterprise Resources Planning (ERP), sambil tetap melanjutkan studinya.Â
Kini IDMETAFORA berhasil melayani beberapa klien terkemuka di Indonesia, diantaranya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Madusari Murni Indah Tbk, Mubadala Energy, PT Pertamina (Persero), serta ratusan perusahaan lainnya.
Tentunya, keberhasilan tersebut tak lepas dari keberhasilan IDMETAFORA dalam membangun reputasi sebagai pemain kunci dalam solusi software ERP.
Roni Arianto Widodo
Roni Arianto Widodo – Pemilik bisnis tepung bumbu dengan nama Rizqiyya, ia merupakan seorang lulusan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) 1991, memulai karirnya dengan tanpa latar belakang bisnis dari keluarga. Namun, ia memiliki semangat inovasi dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Roni memilih untuk memproduksi tepung bumbu karena gorengan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sehingga produknya tidak memerlukan banyak pengenalan. Selama enam tahun pertama, ia fokus hanya pada produksi tepung bumbu. Namun, memasuki tahun ke-10, Roni mulai berinovasi dengan menambahkan variasi pada produknya.
Menyadari bahwa sebagian besar pelanggan adalah pemilik warung makan ayam, Roni berinovasi dengan meluncurkan produk bumbu marinasi. Selain itu, ia juga memperluas lini produknya dengan menghadirkan chilli oil dan tepung bebas gluten untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kemampuannya yang tajam dalam memahami keinginan konsumen.
Roni tidak membangun usaha ini sendirian; ia mendirikan bersama tiga rekannya sesama lulusan TPHP FTP angkatan 1991. Meskipun masih tergolong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Roni berhasil memproduksi hingga 13-14 ton tepung per tahunnya dengan dukungan 11 karyawan. Pada awalnya, Roni dan istrinya memproduksi tepung secara mandiri sebelum memperluas pemasaran mereka. Kini, Tepung Bumbu Rizqiyya telah menjangkau hingga Aceh, meskipun pasar terbesarnya tetap berpusat di Yogyakarta.
Para pengusaha lulusan Universitas Gadjah Mada ini telah membuktikan bahwa pendidikan yang kuat, dikombinasikan dengan semangat inovasi, kerja keras, dan keberanian mengambil resiko, dapat mengantarkan seseorang menuju kesuksesan besar. Kisah-kisah inspiratif dari Aliuyanto, Yoyok Heri Wahyono, hingga M. Abdurrahman Alhafidz tidak hanya memotivasi generasi muda untuk terus berkarya, tetapi juga memberikan teladan bahwa dengan ketekunan dan integritas, siapa pun bisa mengubah mimpi menjadi kenyataan. UGM telah dan akan terus menjadi tempat lahirnya para pemimpin dan pebisnis hebat yang siap mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional.
Kisah sukses para alumni UGM ini dapat menjadi inspirasi sekaligus motivasi bahwa jalan menuju kesuksesan tidak selalu mudah, tetapi dengan tekad yang kuat, keberanian, dan kemauan untuk belajar serta berinovasi, impian besar dapat terwujud. Jadikanlah cerita mereka sebagai penyemangat untuk terus berjuang meraih tujuan, karena setiap langkah kecil yang Anda ambil hari ini bisa menjadi pijakan menuju kesuksesan besar di masa depan. Teruslah bermimpi, berinovasi, dan jangan pernah menyerah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H