Mereka adalah Kura-Kura Ninja. Satu-satunya perihal yang membuat saya selalu bertanya perihal empat jagoan tersebut adalah alat penunjuk waktu di pergelangan tangan mereka. Jam tangan para mutan itu, bagi saya, seringkali tampak sebagai alat yang mereka gunakan menyindir manusia.
Kura-kura merupakan binatang yang lambat tapi produktif. Binatang yang pernah mengalahkan kelinci angkuh dalam lomba lari itu dikenal di berbagai kebudayaan sebagai lambang kebijakan dan kebajikan. Mereka sudah ada di bumi ini sejak 200 juta tahun lalu. Mereka bisa hidup hingga 150 tahun, lebih dua kali lipat dibanding angka harapan hidup rata-rata orang Indonesia.
Di tengah para penyembah kecepatan yang gemar melontarkan pernyataan tanpa pertanyaan dan rentan diserang amnesia, kita bukan hanya penting menjaga kura-kura dari kepunahan tapi juga harus belajar dari mereka agar kita tidak punah ditelan keserakahan sendiri.
Pelajaran sederhana pertama dari kura-kura adalah tidak terburu-buru mengiyakan atau menidakkan tulisan ini. Berhentilah sejenak dan berpikirlah—kalau perlu, seduhlah segelas kopi atau teh, kemudian bacalah tulisan ini sekali lagi!
Makassar, Maret 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H