Jadi bagaimana seharusnya berbuka? Rasul sudah mencontohkan berbuka “butiran kurma dan segelas air” identik dengan sederhana!
Kita juga sudah mempraktekkan konsep “berbukalah dengan yang manis”, sayangnya secara berlebihan! Bahkan cenderung mengada
Manis dalam konteks yang bisa memulihkan kita dari kondisi puasa terkait dengan porsi tepat, kurang buruk, berlebih pun sama
Buah segar, terwakili oleh kurma BUAH (bukan manisan kurma yg dijual skrg ini), memberi pasokan ‘manis’ dari sifat karbohidrat dalam ukuran tepat. Lihat gambar buah kurma di bawah ini:
Hindari juga kondisi dehidrasi. Siapkan air segelas dalam suhu sejuk. Tidak dalam suhu terlalu panas yang sulit diserap tubuh
Atau terlalu dingin yg lemahkan kerja enzim. Siapkan bersama dengan beberapa potong buah segar, beberapa jenis lebih baik
Selain gula, berbuka dengan buah memberi kita pasokan tidak berlebih terhadap banyak hal. Enzym, vitamin, serat dan mineral
Pilih buah yang juga mengandung cukup air, untuk bantu pasokan cairan dalam tubuh. Agar kita tidak terburu minum berlebihan
Jangan takut merasa lemas. Terutama bila berasumsi makan heboh saat berbuka saja bisa lemas, apalagi hanya dengan sekedar buah
Justru enzim terkandung dalam buah, kantung vakuola, yang bertugas pelihara kesegaran buah, bisa kita ‘curi’ saat disantap