Skripsi, kata yang tidak asing bagi mahasiswa di Indonesia khususnya mahasiswa akhir. Kata ini cukup sensitif bagi beberapa orang yang sedang mengerjakannya bahkan yang belum mengerjakannya tetapi sudah seharusnya ia mengerjakan. Sebuah kata yang sebenanya adalah sebuah pekerjaan ini memang membuat banyak orang pusing seratus keliling. Sampai-sampai ini bisa jadi peluang bisnis, dari menjadi mentor sampai jasa pembuatannya. Banyak cerita-cerita unik dalam proses pengerjaan ini. Tidak hanya uni, sediih hingga mengerikan pun ada.
Setelah saya menyelesaikan tugas akhir ini, ada beberapa hal yang mengganjal di pikiran saya dan membuat saya ingin menuliskannya. Maka dari itu, saya ingin menuliskan beberapa hal tentang skripsi, pendapat saya tentang skripsi dan esensinya, serta perbandingan beberapa tugas akhir di lembaga pendidikan tinggi. Selain itu saya juga ingin menceritakan pengalaman saya dalam mengerjakan skripsi ini dan mungkin saran-saran bagi yang mungkin akan menghadapi tugas akhir.
Apa itu skripsi?
Menurut Wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
Jika memang itu definisi dan tujuan skripsi, apakah bentuk tugas akhir ini efektif bagi setiap calon sarjana?
Seperti yang diketahui, skripsi merupakan salah bentu karya ilmiah sehingga tugas akhir ini harus menggunakan metode ilmiah. Tetapi apakah metode ini akan selalu digunakan dalam semua pekerjaan di setiap bidang.
Oke, sekarang saya ingin membahas beberapa jenis tugas akhir yang saya ketahui dari beberapa teman saya di fakultas dan perguruan tinggi yang berbeda di Indonesia juga beberapa perguruan tinggi di beberapa negara khususnya di jenjang S1.
Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia memang mewajibkan mahasiswa nya melakukan riset atau yang disebut skripsi sebagai tugas akhir. Namun setelah saya mendapatkan beberapa informasi dari beberapa teman saya, sebenarnya tidak semuanya harus melakukan jenis tugas akhir ini. Contohnya ada teman saya di bidang sosial di jurusan tertentu yang mengatakan bahwa mereka tidak diwajibkan untuk melakukan skripsi, tetapi ada opsi lain seperti melakukan laporan akhir dari hasil magang, bahkan ada yang melakukan suatu project di bidangnya. Selain itu ada juga beberapa jurusan di bidang saintek atau seni yang tidak diharuskan menulis karya ilmiah tetapai harus menghasilkan sebuah karya sebagai syarat mendapatkan gelar sarjananya.
Bagaimana jika di luar negeri? Menurut info dari teman saya yang sedang menempuh studinya di luar negeri, tugas akhirnya pun berbeda-beda. Teman saya yang sedang kuliah di Jerman mengatakan bahwa semua mahasiswa S1 nya di wajibkan untuk mengerjakan skripsi atau disebut Bachelor Arbeit. Namun teman saya yang lain di negara yang sama namun berbeda kota mengatakan bahwa tidak semua diwajibkan untuk riset seperti skripsi tergantung ketentuan yang diperlakukan di setiap jurusan dan universitasnya. Ada yang disuruh untuk melaporkan kegiatan magang, melakukan sebuah project atau tugas akhir lainnya. Berbeda dengan teman saya yang sedang kuliah di timur tengah tepatnya di mesir. Ia mengatakan bahwa tidak ada tugas akhir seperti riset atau laporan namun hanya ada ujian akhir yang mungkin seperti ujian nasional tetapi di tingkat perguruan tinggi.
Jadi, apakah tugas akhir ini efektif? Dan apakah esensinya?
Menurut saya, apapun jenis tugas atau ujian akhir yang diberlakukan di setiap perguran tinggi sudah dipertimbangkan sesuai dengan bidangnya. Namun yang harus diperhatikan itu adalah bagaimana kemampuan setiap mahasiswanya dan yang dilakukan untuk menyelesaikan jenjang ini harus dapat di aplikasikan di tahap kehidupan selanjutnya. Jauh yang lebih penting dari jenis tugas akhir yang diberlakukan adalah esensi dari tugas akhir ini. Hasil memang penting namun proses untuk mendapatkan hasil ini lah yang lebih penting. Proses yang dilewati setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjananya berbeda-beda. Ada yang sangat mudah sampai sangat sulit, dan proses ini lah yang sebenarnya akan menjadikan dan mengantarkan setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana dan siap untuk menghadapi tahapan selanjutnya setelah kuliah.
Pengalaman Mengerjakan Skripsi
Saya ingin menceritakan sedikit tentang proses pengerjaan tugas akhir yang sudah saya lakukan. Ide penulisan skripsi itu tidak datang dengan sendirinya dan juga tidak cepat. Topik yang saya pilih dalam tugas akhir ini sudah saya pikirkan ketika tahun kedua dan ketiga kuliah. Pada saat itu saya belum tau ingin meneliti dengan judul apa, namun saya tertarik dengan isu wisata halal sehingga saya sudah mencari-cari informasi, isu dan permasalahan tentang wisata halal. Sebelum mengerjakan tugas akhir, di jurusan saya di wajibkan untuk melakukan KKN dan magang namun sebelum itu, semua teori dan mata kuliah sudah habis. Maka, sebelum berangkat KKN saya sudah menyicil untuk menulis proposal skripsi ini dan setelah selesai KKN ini saya mereview sedikit apa yang sudah saya tulis kemudian saya kumpulkan proposal ini. Sehingga ketika magang saya sudah tau apakah proposal saya bisa langsung diterima, ditunda atau ditolak. Pada saat itu proposal saya ditunda dan harus direvisi di beberapa bagian. Tetapi karena tempat magang saya jauh dan tidak diperbolehkan untuk konsultasi online, kemudian saya harus menyelesaikan magang saya terlebih dahulu. Saya menargetkan untuk selesai tepat waktu, maka setelah magang selesai saya langsung merevisi dibawah bimbingan dosen dan setelah itu skripsi saya dinyatakan bisa untuk dilakukan.
Setelah diterima, saya pun menyelesaikan bab 1 sebelum mengambil data karena data yang saya butuhkan itu berdasarkan bab 1 yang saya tulis. Sekitar 1 bulan lebih saya menyelesaikan bab 1 dan akhirnya saya bisa memulai untuk mengambil data. Lokasi penelitian saya di Lombok maka tidak bisa bolak balik jika ada data yang kurang. Saya pun pergi ke Lombok dan tinggal disana selama hampir sebulan untuk mendapatkan data yang saya butuhkan. Setelah semua data sudah lengkap, saya pun menulis bab 2, bab 3 hingga akhir sambil konsultasi  rutin dengan dosen pembimbing dan menghabiskan waktu 2- 3 bulan untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini termasuk revisi-revisi yang tak kunjung henti. Akhirnya setelah itu saya bisa mendaftar untuk ujian dan dinyatakan lulus setelah sidang yang sudah menghabiskan waktu 1 semester lebih, materi, pikiran dan lain-lain yang tidak kalah banyaknya.
Itulah sedikit cerita proses pengerjaan skripsi saya yang kemudian saya bisa mengambil kesimpulan dari proses yang sudah saya lewati. Pertama, kita harus merencakan apa yang ingin kita tulis dan berapa lama waktu yang akan kita habiskan sehingga kita punya target waktu kapan kita mulai menulis proposal, mengambil data, mengolah data dan hal-hal lain yang tidak terduga. Kedua, untuk menyelesaikan tugas akhir ini kita membutuhkan mental dan tenaga yang cukup agar tetap bisa konsisten dan selalu berprogres dalam pengerjaan skripsi ini. Ketiga, kita harus banyak berdiskusi dan membaca untuk membantu penulisan skripsi ini. Yang terakhir kita harus fokus dalam pengerjaan skripsi jika menargetkan untuk segera menyelesaikannya karena jika pikiran kita terbagi maka progresnya pun akan melambat. Walaupun begitu, saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini dan saya menikmati proses-proses yang dilewati sehingga saya mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran dari proses ini.
Saran dan tips lancar skripsi
- Membuat rencana dan target
Hampir semua mahasiswa di Indonesia khususnya S1 akan mengahadapi tugas akhir ini. Maka ketika sudah tau bidang ilmu yang didalaminya kita harus mulai mencari tahu apa yang tertarik menurut kita dan permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut. Tahun kedua atau ketiga sudah mulai mencari topik atau bahasan apa yang sekiranya akan kita kaji di tugas akhir ini yang kemudian kita cari data-data dan info mendalam terkait topik itu. Sehingga ketika sudah waktunya membuat proposal skripsi kita tidak harus bingung-bingung mencari topik itu dan mulai fokus untuk mencari data guna membuat proposal penelitian ini. Serta jangan lupa membuat target atau timeline dari mulai membuat proposal, mengajukannya, pencarian data, pengolahan data, serta penyelesainnya. Tidak lupa juga mengantisipasi jika ada revisi-revisi dan jika dosen pembimbing skripsi kita sangat sulit untuk ditemui.
- Selalu ada progress
Godaan terbesar dalam mengerjakan skripsi adalah diri sendiri. Malas dan mager adalah faktor utama yang menghambat penyelesaian tugas akhir ini dan faktor inilah musuh terbesar kita. Faktor lain mungkin karena sambil bekerja, karena banyak main, masalah pribadi, dosen pembimbing, atau masalah-masalah lainnya. Upaya yang bisa dilakukan adalah terus selalu berprogress, setiap hari harus ada yang dikerjakan, entah mencari refrensi, berdiskusi, atau menulis beberapa paragraf atau lembar. Sehingga skripsi ini tidak dilupakan, dianggurkan dan menjadi tanggung jawab yang harus diselesaikan.
- Mengikuti saran dosen
Ada salah satu pepatah arab mengatakan, bahwa guru dan dokter tidak akan memberi nasehat jika kita tidak menuruti atau menghormatinya. Selain itu juga salah satu cara medapatkan ilmu adalah dengan dekat dengan guru. Dalam mengerjakan skripsi, salah satu kunci yang sangat penting juga adalah dosen pembimbing. Beliau lah yang menentukan kita melanjutkan, merevisi atau mengganti tulisan kita, bahkan dosen lah yang menentukan kita bisa disidang atau belum. Dari sini kita harus banyak mendengar saran dosen dan juga berdiskusi dengannya serta mengikuti arahannya, tentu dalam hal penulisan tugas akhir ini. Terkadang kita harus mengikuti bagaimana arah dari keinginan dosen kita walaupun tidak seperti yang kita inginkan. Hal ini memang meresahkan bagi mahasiswa yang berjiwa idealis, namun hal ini juga baik karena dosen kita lebih paham dan lebih berpengalaman dalam menulis karya ilmiah ini. Dengan dekat dan mengikuti arahan dari dosen juga bisa membantu kita jika kita dalam kesulitan dan terkadang dibantu agar kita bisa segera menyelesaikan skripsi ini.
- Memotivasi diri sendiri
Hal penting lainnya dalam mengerjakan dan penyelesaian tugas akhir ini adalah motivasi. Tepatnya motivasi diri sendiri, karena kita banyak mendapat motivasi dari keluarga, teman dan lingkungan kita namun untuk memotivasi diri sendiri kadang menjadi hal yang sulit. Dalam memotivasi diri sendiri ini lah kita harus mencari hal-hal yang bisa membuat diri kita tergerak untuk bisa melakukan poin-poin diatas. Jika saya, motivasi terkuat adalah waktu dan biaya yang harus dikeluarkan selama kuliah dan juga menjadikan ini sebagai tanggung jawab yang harus segera diselesaikan. Karena biaya yang cukup tinggi, maka saya harus segera menyelesaikannya agar biaya perkuliahan cukup untuk 8 semester dan waktu yang saya habiskan di perkuliahan juga tidak usah lama-lama. Selain itu yang sangat penting bagi saya adalah karena kuliah ini merupakan salah satu tanggung jawab saya kepada diri sendiri dan orangtua agar segera menyelesaikannya. Jika kamu orang yang bertanggung jawab, maka pegang teguh lah dengan prinsip ini sehingga motivasimu kuat dan bisa segera menyelesaikan studimu.
Inilah beberapa hal yang saya sampaikan mengenai skripsi, esensinya, pengalaman, dan juga saran yang mungkin bisa membantu teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi atau bagi yang akan menghadapi tugas akhir ini nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H