Mohon tunggu...
Farhan Haidar Rahmatian
Farhan Haidar Rahmatian Mohon Tunggu... Freelancer - Amateur

Khoirunnasi anfa'uhum linnasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang Skripsi yang Harus Dilewati

15 Juli 2018   19:42 Diperbarui: 15 Juli 2018   20:19 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skripsi, kata yang tidak asing bagi mahasiswa di Indonesia khususnya mahasiswa akhir. Kata ini cukup sensitif bagi beberapa orang yang sedang mengerjakannya bahkan yang belum mengerjakannya tetapi sudah seharusnya ia mengerjakan. Sebuah kata yang sebenanya adalah sebuah pekerjaan ini memang membuat banyak orang pusing seratus keliling. Sampai-sampai ini bisa jadi peluang bisnis, dari menjadi mentor sampai jasa pembuatannya. Banyak cerita-cerita unik dalam proses pengerjaan ini. Tidak hanya uni, sediih hingga mengerikan pun ada.

Setelah saya menyelesaikan tugas akhir ini, ada beberapa hal yang mengganjal di pikiran saya dan membuat saya ingin menuliskannya. Maka dari itu, saya ingin menuliskan beberapa hal tentang skripsi, pendapat saya tentang skripsi dan esensinya, serta perbandingan beberapa tugas akhir di lembaga pendidikan tinggi. Selain itu saya juga ingin menceritakan pengalaman saya dalam mengerjakan skripsi ini dan mungkin saran-saran bagi yang mungkin akan menghadapi tugas akhir.

Apa itu skripsi?

Menurut Wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

Jika memang itu definisi dan tujuan skripsi, apakah bentuk tugas akhir ini efektif bagi setiap calon sarjana?

Seperti yang diketahui, skripsi merupakan salah bentu karya ilmiah sehingga tugas akhir ini harus menggunakan metode ilmiah. Tetapi apakah metode ini akan selalu digunakan dalam semua pekerjaan di setiap bidang.

Oke, sekarang saya ingin membahas beberapa jenis tugas akhir yang saya ketahui dari beberapa teman saya di fakultas dan perguruan tinggi yang berbeda di Indonesia juga beberapa perguruan tinggi di beberapa negara khususnya di jenjang S1.

Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia memang mewajibkan mahasiswa nya melakukan riset atau yang disebut skripsi sebagai tugas akhir. Namun setelah saya mendapatkan beberapa informasi dari beberapa teman saya, sebenarnya tidak semuanya harus melakukan jenis tugas akhir ini. Contohnya ada teman saya di bidang sosial di jurusan tertentu yang mengatakan bahwa mereka tidak diwajibkan untuk melakukan skripsi, tetapi ada opsi lain seperti melakukan laporan akhir dari hasil magang, bahkan ada yang melakukan suatu project di bidangnya. Selain itu ada juga beberapa jurusan di bidang saintek atau seni yang tidak diharuskan menulis karya ilmiah tetapai harus menghasilkan sebuah karya sebagai syarat mendapatkan gelar sarjananya.

Bagaimana jika di luar negeri? Menurut info dari teman saya yang sedang menempuh studinya di luar negeri, tugas akhirnya pun berbeda-beda. Teman saya yang sedang kuliah di Jerman mengatakan bahwa semua mahasiswa S1 nya di wajibkan untuk mengerjakan skripsi atau disebut Bachelor Arbeit. Namun teman saya yang lain di negara yang sama namun berbeda kota mengatakan bahwa tidak semua diwajibkan untuk riset seperti skripsi tergantung ketentuan yang diperlakukan di setiap jurusan dan universitasnya. Ada yang disuruh untuk melaporkan kegiatan magang, melakukan sebuah project atau tugas akhir lainnya. Berbeda dengan teman saya yang sedang kuliah di timur tengah tepatnya di mesir. Ia mengatakan bahwa tidak ada tugas akhir seperti riset atau laporan namun hanya ada ujian akhir yang mungkin seperti ujian nasional tetapi di tingkat perguruan tinggi.

Jadi, apakah tugas akhir ini efektif? Dan apakah esensinya?

Menurut saya, apapun jenis tugas atau ujian akhir yang diberlakukan di setiap perguran tinggi sudah dipertimbangkan sesuai dengan bidangnya. Namun yang harus diperhatikan itu adalah bagaimana kemampuan setiap mahasiswanya dan yang dilakukan untuk menyelesaikan jenjang ini harus dapat di aplikasikan di tahap kehidupan selanjutnya. Jauh yang lebih penting dari jenis tugas akhir yang diberlakukan adalah esensi dari tugas akhir ini. Hasil memang penting namun proses untuk mendapatkan hasil ini lah yang lebih penting. Proses yang dilewati setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjananya berbeda-beda. Ada yang sangat mudah sampai sangat sulit, dan proses ini lah yang sebenarnya akan menjadikan dan mengantarkan setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana dan siap untuk menghadapi tahapan selanjutnya setelah kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun