Mohon tunggu...
Antonio Mota
Antonio Mota Mohon Tunggu... Penulis - Lelaki Rebutan, Suka Makan Jagung Titi, Susu Milo, Puisi dan Kamu. Inginku mengajakmu memahat langit pakai sajak yang ditulis ibu dengan ayat-ayat do'a

Lelaki Rebutan. Suka Jagung Titi, Susu Milo, Puisi dan Kamu. Caraku mencintaimu sederhana: Aku ingin mengajakmu memahat langit pakai sajak yang ditulis ibu dengan ayat-ayat do'a. Sebab kamu adalah nafas yang mendenyutkan setiap goresanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Berhati Sabda (Puisi untuk Luna Maya)

17 Maret 2019   19:20 Diperbarui: 17 Maret 2019   19:34 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEREMPUAN BERHATI SABDA

Sajak ini aku tagkap dari suara patahan kata

Yang tak sempat menjadi kalimat bahagia

Senyuman begitu jauh

Tangismu tersajak puitis

Tergelincir ke jurang-jurang bahasa

Tentang kenangan hari kemarin  yang telah lusa

Luna, di atas istana huruf ini

Biar Kubaringkan sajak ini di langit hatimu

Ya....Mungkin takmampu mengobati lukamu yang dalam

Tetapi Paling tidak melahirkan senyum di bibirmu

Sebagai syukur atas ketidak sempurnaanmu

Di atas langit, tempatmu menatap

Kata-kata yang basah telah menyudutkanmu

Helai demi helai menepis sukma

Meramas batang lehermu

Air matamu mengalir pedih

Hingga mengeluarkan darah  yang tak terbaca

Hatimu yang menyimpan ayat ayat cinta

Telah dilecehkan,

Dibalut dengan duri

Lalu diisi dengan cinta yangpenuh kebohongan

Namun kau tetap tabah menerima dengan tulus sebagai cinta Tuhan yang paling nyata

Sungguh

Kau perempuan berhati sabda

Yang selalu bersyukur atas ujian hidup

Meski  cintamu dipermainkan

Meski ketulusanmu hanya menjadi judul berita paling menarik

Ya....meratapi kesedihan bukan maksudmu,

Menikmati ciuman palsu bukan inginmu

Tapi tenanglah, luna

Dalamnya cintamu

Akan mejadikanmu bahagia hingga abadi

Karena lukamu adalah kemenangan atas kesetiaanmu untuk mencintai

 Luna, tulislah!

Tulislah bait-bait Hujan yang jatuh tanpa bahasa

Cabutlah duri yang menancap di daging cintamu

Jadikanlah  sebagai mutiara indah dalam hidupmu

Sebab, Ketegaran hatimu adaah sabda yang  paling kokoh

Atas kemesrahan cinta yang gagal jadi nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun