BAB I
PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu dari kebutuhan pokok manusia. Makanan memiliki banyak jenis, seperti nasi sebagai makanan utama, atau keripik dan kue sebagai cemilan atau makanan sampingan. Saat ini makanan juga sudah dimodifikasi karena adanya inovasi-inovasi. Produk ini disebut dengan makanan olahan.
Sebagai seorang entrepreneur, memiliki usaha di bidang makanan atau kuliner dapat dikatakan cukup menjanjikan, terutama pada sektor makanan olahan. Salah satu makanan olahan yang populer di Indonesia adalah ice cream. Ice cream merupakan produk olahan dari susu yang dimodifikasi dengan penambahan rasa dan bahan-bahan makanan lainnya yang populer dari masa ke masa karena rasanya yang lezat dan disukai banyak kalangan.
Jika menjual ice cream saja sudah menjanjikan, maka akan lebih menguntungkan lagi jika usaha ice cream tersebut dikembangkan menjadi usaha cafe ice cream. Jenis ice cream yang dijual nantinya akan terdiri dari berbagai macam jenis. Indonesia terutama Jakarta didominasi oleh anak-anak muda yang mayoritas suka nongkrong dan mengobrol sambil menikmati makanan. Apalagi ice cream merupakan makanan yang cocok sebagai teman mengobrol. Ditambah lagi saat ini mengunggah foto dengan latar tempat yang menarik di media sosial juga menjadi sebuah tren. Saya ingin menggabungkan dua konsep yakni makanan dan atmosfer yang menyenangkan dalam mengembangkan bisnis cafe ice cream tersebut. Nama cafe ice cream yang akan dijual nantinya adalah “Sailor Creme”.
Dalam melakukan suatu bisnis tentu memiliki beragam risiko. Tidak terkecuali pada usaha cafe ice cream ini. Permasalahan dalam mengembangkan bisnis adalah terletak pada eksternal dan teknis pelaksanaannya, yaitu pada teknis, jika mati listrik akan menyebabkan freezerikut mati pula dan akan merusak penampilan ice cream. Oleh karena itu dibutuhkan kualitas listrik yang mumpuni. Selain itu, terdapat pula risiko supplier yang tidak memberikan kualitas ice cream yang baik sehingga dibutuhkan jaringan supplier yang berkualitas baik untuk keberlangsungan bisnis yang baik pula.
Pada proposal ini akan dibahas mengenai business model canvasdari usaha cafe ice cream “Sailor Creme” yang meliputi key partner, key activities, key resources, value proposition, customer relationships, customer segments, cost structure, channels,dan revenue streams yang dijalankan selama lima tahun ke depan, akan dijelaskan lebih lengkap di bab 2.
BAB II
BUSINESS MODEL CANVAS
Customer Segments
Konsumen yang menjadi sasaran penjualan pada usaha cafe ice cream “Sailor Creme” adalah pelajar dan mahasiswa di Jakarta Timur berusia 13-25 tahun yang menyukai nongkrong dan menyukai makan ice cream.
Value Proposition
Value proposition merupakan nilai yang produsen tawarkan kepada konsumen. Cafe ice cream “Sailor Creme” adalah cafe ice cream yang menawarkan ice cream dengan berbagai jenis dan rasa, juga atmosfer memiliki tema khusus, yaitu sailor atau pelaut yang memberikan atmosfer unik tersendiri bagi konsumen.
Key Partner
Key partner adalah pihak-pihak yang bekerja sama dengan produsen dalam rangka memudahkan aktivitas bisnis. Key partner pada usaha cafe ice cream “Sailor Creme” adalah supplier ice cream, supplier bahan-bahan pelengkap ice cream seperti cone, plastik, gelas plastik, sendok plastik, tisu, dan supplier topping ice cream.
Key Activities
Key activities atau aktivitas kunci pada usaha cafe ice cream “Sailor Creme” adalah pembelian bahan, pencampuran bahan dan pengemasan, penghantaran ice cream pada konsumen, serta promosi.
Key Resources
Sumber daya kunci merupakan sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan key activities dalam rangka menghantarkan value proposition kepada konsumen. Sumber daya kunci yang penting bagi kelangsungan cafe ice cream “Sailor Creme” adalah tenaga kerja, sepeda motor, toko fisik, freezer ice cream, dan pendanaan.
Customer Relationships
Customer relationships merupakan cara yang dilakukan produsen untuk menjaga hubungannya dengan konsumen. Dalam rangka memudahkan pelanggan, “Sailor Creme” memberikan layanan pesan antar bagi jumlah dan jenis pemesanan tertentu.
Cost Structures
Struktur atau rincian biaya pada cafe ice cream “Sailor Creme” terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost). Fixed costnya ialah biaya sewa toko, gaji karyawan dan listrik. Sedangkan biaya variabelnya adalah biaya bahan baku ice cream, peralatan ice cream seperti plastik, gelas plastik, sendok plastik, dan tisu, biaya air, serta biaya pengiriman barang.
Revenue Streams
Revenue streams merupakan cara-cara yang dilakukan produsen untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition yang ditawarkan. Keuntungan dari cafe ice cream “Sailor Creme” didapat dari penjualan ice cream.
Channels
Channels merupakan cara produsen menjangkau konsumennya. Saluran yang digunakan cafe ice cream “Sailor Creme” dalam adalah dengan memberikan desain toko yang menarik, dan promosi media social awareness melalui media sosial Instagram dan Facebook.
DAFTAR PUSTAKA
F.S., Cici Narisdo, 2014. Tugas Akhir KWU: Proposal Usaha.Paper Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank BPD Jawa Tengah.
https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H