Mohon tunggu...
SITI HUMAYROH
SITI HUMAYROH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya suka membaca, menggambar, melukis, dan bermain bulu tangkis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Pengalaman Teman (Siti Humayroh BPI 1 A)

14 Oktober 2022   08:45 Diperbarui: 14 Oktober 2022   09:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tugas Bahasa Indonesia “Pengalaman Teman

Saya akan menceritakan pengalaman Mardhiyyah Minda Marsay ketika menonton sebuah film drama keluarga Indonesia karya Herwin Novianto, yang berjudul “Yang Tak Tergantikan”. 

Film ini menceritakan sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ibu yang bernama bu Aryati , dan tiga orang anak. Anak yang pertama adalah seorang laki-laki , ia bernama Bayu. 

Bayu bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, ia bekerja untuk membantu ibunya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kemudian anak kedua adalah seorang perempuan yang bernama Tika, ia merupakan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas kelas tiga. 

Dan anak yang terakhir adalah seorang perempuan, ia bernama Kinanti. Kinanti juga merupakan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas, ia duduk di bangku kelas satu. Cerita di keluarga ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Film ini menceritakan tentang perjuangan sebuah keluarga dimana ada seorang ibu yang single parent. Ia harus bisa menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga tersebut, bu Aryati harus bekerja sebagai supir taksi online. 

Walaupun kedua orang tuanya telah berpisah akan tetapi Tika dan Kinanti masih sering bertemu dengan ayahnya secara diam-diam tanpa sepengetahuan sang ibu. Lain halnya dengan mas Bayu, ia sudah tidak lagi bertemu dengan sang ayah sejak kedua orang tuanya berpisah.

Seperti pada kehidupan umumnya, kehidupan mereka tidak berjalan mulus begitu saja, banyak sekali lika-liku dan rintangan hidup yang mereka lalui. 

Pada suatu waktu mas Bayu kehilangan pekerjaannya, ia di PHK dari perusahaan yang ia jalani selama ini. Kemudian Tika, ia memiliki banyak keinginan dan menuntut kepada sang ibu untuk memenuhi keinginannya tersebut. 

Dan Kinanti, ia selalu bertanya kepada sang ibu mengenai alasan mengapa ibu dan ayahnya harus pisah. Hal itu terus ditanyakan oleh Kinanti kepada sang ibu. Tentunya hal tersebut sangat menganggu pikiran bu Aryati.

Puncak masalah terjadi ketika bu Aryati sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah setelah seharian mengemudikan taksi online. 

Bu Aryati mengalami sebuah kecelakaan kecil, tapi untungnya bu Aryati tidak mengalami luka yang parah. Ia sampai di rumah dalam keadaan hati yang kacau. 

Ditambah lagi ketika sesampainya di rumah, beliau menemukan cincin peninggalan ibunya telah hilang. Kemudian ia bertanya kepada mas Bayu, karena hanya mas Bayu yang mengetahui dimana biasanya ibunya ini menyimpan cincin tersebut. Kemudian mas Bayu langsung mengakuinya. 

Mas Bayu menyatakan sebuah pengakuan kepada sang ibu bahwa ialah yang telah mengambil dan menjual cincin ibunya tersebut untuk membeli obat-obatan terlarang sekaligus untuk melunasi pembayaran rumah yang telah lama menunggak.

Pada saat itulah bu Aryati naik pitam, beliau melampiaskan kemarahan tersebut kepada anak-anaknya. Bu Aryati merasa beban yang ia pikul sangat berat akan tetapi anak-anaknya sama sekali tidak membantu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah memarahi anak-anaknya bu Aryati pergi ke kamar. Ia menangis dan merasa menyesal telah memarahi anak-anaknya. 

Kemudian setelah itu bu Aryati menyadari bahwa hal yang ia lakukan salah. Ia kembali menghampiri anak-anaknya dan meminta maaf kepada mereka. Setelah itu mereka berdamai, saling memaafkan dan memahami satu sama lain. Dan pada akhirnya mereka menemukan tempat tinggal baru dan hidup sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun