Bu Aryati mengalami sebuah kecelakaan kecil, tapi untungnya bu Aryati tidak mengalami luka yang parah. Ia sampai di rumah dalam keadaan hati yang kacau.Â
Ditambah lagi ketika sesampainya di rumah, beliau menemukan cincin peninggalan ibunya telah hilang. Kemudian ia bertanya kepada mas Bayu, karena hanya mas Bayu yang mengetahui dimana biasanya ibunya ini menyimpan cincin tersebut. Kemudian mas Bayu langsung mengakuinya.Â
Mas Bayu menyatakan sebuah pengakuan kepada sang ibu bahwa ialah yang telah mengambil dan menjual cincin ibunya tersebut untuk membeli obat-obatan terlarang sekaligus untuk melunasi pembayaran rumah yang telah lama menunggak.
Pada saat itulah bu Aryati naik pitam, beliau melampiaskan kemarahan tersebut kepada anak-anaknya. Bu Aryati merasa beban yang ia pikul sangat berat akan tetapi anak-anaknya sama sekali tidak membantu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah memarahi anak-anaknya bu Aryati pergi ke kamar. Ia menangis dan merasa menyesal telah memarahi anak-anaknya.Â
Kemudian setelah itu bu Aryati menyadari bahwa hal yang ia lakukan salah. Ia kembali menghampiri anak-anaknya dan meminta maaf kepada mereka. Setelah itu mereka berdamai, saling memaafkan dan memahami satu sama lain. Dan pada akhirnya mereka menemukan tempat tinggal baru dan hidup sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H