Penulis:
1. Tasa Salsabilah
2. Shafira Asti Agmal
Samarinda - Kalimantan Timur adalah provinsi yang cukup besar di Indonesia. Meskipun demikian, permasalahan terkait kuranganya tenaga pendidik yakni guru dan kesenjangan pendidikan guru di daerah terpencil Kalimantan Timur masih sangat banyak ditemukan. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini segala aspek dalam kehidupan sehari-hari telah melibatkan teknologi modern, termasuk pendidikan.
Namun sayangnya, akses teknologi modern masih belum merata dan tidak mencakup daerah terpencil di Kalimantan Timur. Banyak para guru yang lebih memilih untuk mengajar di tempat yang mudah di akses dan dengan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, daerah terpencil di Kalimantan Timur masih sangat dibutuhkan.
Guru sangatlah berperan penting untuk pembangunan pada bidang pendidikan. Guru bertugas untuk mendidik dan mengajarkan berbagai materi pembelajaran kepada para generai penerus bangsa. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 1 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah". Â Dari definisi guru yang disebutkan dalam Undang-Undang tersebut, dapat menjelaskan bahwa peranan guru sangat penting untuk pembangunan negara dalam bidang pendidikan.
Dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik, tentunya ada banyak sekali tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh para guru. Hal tersebut kemudian  menimbulkan isu-isu yang menimpa profesi guru ini. Mulai dari isu kesejahteraan guru, teknologi dalam pendidikan, kesenjangan pendidikan guru, dan isu-isu lainnya.
Pada Kalimantan Timur, beberapa isu terakit profesi guru bermunculan. Isi-isu yang menimpa para guru di Kalimantan Timur ini diharapkan dapat menjadi perhatian yang penting bagi pemerintah. Salah satu isu yang menimpa profesi pahlawan tanpa tanda jasa ini adalah kurang meratanya fasilitas kemajuan teknologi, terutama pada daerah pedalaman.
Dikutip dari artikel yang yang diunggah dalam laman website www.goodnewsfromindonesia.id yang ditulis oleh kelompok mahasiswa KKN dari Universitas Gajah Mada, ada sebuah kisah dimana seorang guru di Kalimantan Timur yang berjuang mengajar di daerah pedalaman. Beliau bernama Indriati. Ibu Indriati adalah seorang kepala sekolah sekaligus guru di SD Negeri 014 Anggana, Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Perjuangan yang ditempuh untuk mengakses lokasi SD Negeri 014 Anggana tidaklah mudah. Sekolah ini terletak di atas sebuah sungai, di mana para guru dan murid-muridnya harus menyeberang menggunakan kapal sekolah yang memerlukan waktu selama 30 menit hingga 1 jam perjalanan untuk sampai ke sekolah.
