Tamiang Layang - Pengelolaan laboratorium komputer pada Madrasah Aliyah Negeri Dusun Timur dinilai sebagian kalangan wali murid tidak memihak kepentingan siswa. Pasalnya, sejak dimulainya tahun ajaran 2016-2017 peserta didik kelas X merasa kurang dilibatkan dalam penggunaannya.
Bertolak belakang dengan minat peserta didik untuk dapat memanfaatkannya sebagai sarana belajar keterampilan komputer yang tinggi. Setelah mereka melihat adanya fasilitas laboratorium komputer.
Mengklarifikasi layanan pendidikan yang ditujukan kepada pihaknya, MAN Dusun Timur melalui Pengelola laboratorium Rina, S.Pd mengakui pelatihan komputer rutin dilaksanakan perminggu pada tahun ajaran 2015-2016 kecuali pada tahun ajaran 2016-2017. Alasannya, saat kurikulum KTSP masih diberlakukan terdapat mata pelajaran TIK.
Menjawab keluhan siswa terkait tata kelola perpustakaan, Kepala Urusan Tata Usaha Wahyudin Anshari,S.Ag mengemukakan, beberapa buku pelajaran bisa dipinjamkan selama pembelajaran berlangsung. Bagi peserta didik yang berminat membawa pulang buku perpustakaan, nama mereka dicatat dalam buku agenda sebagai peminjam dengan jangka waktu beberapa hari.
“artinya, buku-buku yang dipinjamkan bukan untuk jangka waktu yang lama hingga habis semester lalu dikembalikan,”jelas Wahyudin.
#WAHYUDIN ANSHARI
- APAKAH STATUS KOMPUTER DI MAN DUSUN TIMUR MILIK NEGARA ?
“Iya, BMN.”
- BERAPA JUMLAHNYA ?
“Persisnya, beberapa penambahan, jumlahnya 30 an lebih. Aset awalnya waktu masih Aliyah (swasta). Ditambah pengadaan-pengadaan dari Blue Green dan
Kementerian Agama.”
- SEJAK TAHUN AJARAN 2015-2016, PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER UNTUK APA SAJA?
“Lebih jelasnya pengelola laboratorium lebih tahu, setahu saya sering dipakai untuk pembelajaran.”
- UNTUK PEMBELAJARAN APA SAJA?
“Praktik mata pelajaran TIK.”
- PADA TAHUN 2016-2017 DIGUNAKAN UNTUK APA SAJA?
“Masih dipakai untuk pembelajaran mata pelajaran TIK semester 2 tahun 2015-2016.”
- BAGAIMANA KONDISI PERANGKAT KOMPUTER?
“Sebagian baik, sebagian lainnya rusak ringan karena komponennya perlu perbaikan.”.
- SETAHU BAPAK, APAKAH SISWA KELAS X PERNAH MENGGUNAKAN PERANGKAT KOMPUTER DILABORATORIUM KOMPUTER?
“Pernah digunakan. Setahu saya juga tidak ada keharusan dari pihak sekolah agar mereka membawa laptop.”
- APAKAH PERANGKAT INTERNET MASIH BERFUNGSI?
“Alatnya ada dengan kondisi baik. Namun dari server pusatnya sudah tidak difungsikan lagi atau (yang kami pahami) ditutup sementara oleh Lintas Artha. Lebih jelasnya bisa ditanya kepada mereka. Kalau fungsi alatnya sebagai bantuan namun tidak masuk aset (Aliyah), tujuannya untuk penguatan jaringan.”
- BISA DIJELASKAN PENGALAMAN PENGGUNAAN INTERNET DI MADRASAH INI OLEH PIHAK LAIN?
“Saat penerimaan CPNS panitia pelaksana menggunakan perangkat penghubung jaringan sendiri. Sewaktu E-PUPNS masing-masing pegawai menggunakan modem sendiri, beberapa diantaranya menggunakan jasa telkomsel dan warung internet. Sementara saat E-FILLING tahun 2015 lalu, langsung dari laboratorium yang tersambung jaringan speedy Telkom. Kondisi speedy saat ini, terkadang lancar, terkadang tidak, setiap bulan bayar Rp.400ribuan dari biaya telpon.”
- APAKAH PENGGUNA JARINGAN SPEEDY DIMADRASAH INI TERMASUK SISWA?
“Untuk tenaga pendidik mencari bahan ajar. Khusus siswa, saya kurang tahu, bisa ditanyakan kepada pengelola laboratorium.”
#WAWANCARA BERSAMA WAKAMAD KURIKULUM AHMAD FAUZI#
- BISA DIJELASKAN TENTANG KURIKULUM DISEKOLAH INI YANG BERKAITAN DENGAN MATA PELAJARAN TIK?
“TIK berlaku sejak diterapkannya program KBK KTSP. Proses pembelajarannya melakukan dan menggunakan komputer, siswa mempelajari teknik mengetik.
Tahun 2015-2016 ada KMA yang menentukan madrasah harus melaksanakan kurikulum 2013 secara otomatis TIK tersebut tidak termuat lagi dalam struktur kurikulum, dengan kebijakan seperti itu, maka pembelajaran khusus yang melakukan pembelajaran dengan komputer itu atau interaksi langsung seperti ketik mengetik huruf tidak digunakan lagi. Mungkin menurut informasi beberapa kawan-kawan, karena komputer itu cuma satu bagian dari IT yang harus dilaksanakan dalam kurikulum 2013. Jadi, komputer itu bukan dipelajari cara mengetik, memang bagaimana cara menggunakan dan mengoperasikannya sebagai media pembelajaran. Jadi (siswa) tidak ada lagi mempelajari ketik mengetik karena anak-anak sekarang dianggap sudah mahir.”
- BAGAIMANA PEMANFAATAN SELANJUTNYA PASCA DIBERLAKUKANNYA KURIKULUM 2013?
“Dari pihak MAN sendiri, mensiasati hal tersebut dan sesuai tuntutan kurikulum disebut laboratorium multimedia. Artinya, guru manapun (maksudnya : semua guru) yang masuk kedalamnya membutuhkan perangkat IT untuk pembelajaran, silahkan masuk kedalam laboratorium komputer. Kalau dulu Cuma terbatas untuk guru TIK. Untuk itu, pada tahun ajaran 2016-2017 ini kami himbau kepada para guru untuk menggunakan lab tersebut.”
- MISALNYA ADA PESERTA DIDIK INGIN MEMANFAATKANNYA DEMI TUJUAN BELAJAR
“Nantinya, siswa yang ingin belajar mandiri diluar konteks pembelajaran yang ada diberikan solusi belajar mandiri atau mengikuti les dibeberapa waktu kedepannya.”
- AKAN ADA LES KEDEPANNYA. APAKAH TENAGA PENGAJARNYA DARI PIHAK ALIYAH SENDIRI ATAU BEKERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN?
“Menurut pengalaman yang lewat, kami pernah menggunakan kerjasama dengan pihak kursus didepan kantor BPK.. Mereka datang mengajar ke sekolah dengan biaya yang ditanggung oleh APBN sekolah dan siswa tidak dipungut biaya. Kami juga memahami aspirasi siswa untuk belajar mengetik. Meskipun ada banyak kendala dilapangan terutama dari hal sarana. Contoh, kami sudah beberapa kali menghubungi pihak Telkom yang sampai sekarang koneksinya tidak stabil. Kemudian buku K13 sendiri sampai sekarang belum ada suplai yang memadai, sehingga peserta didik mendownload sendiri. Dalam beberapa kali percobaan kami pernah membolehkan anak-anak membawa handphone dan laptop, Cuma dalam kenyataannya ada hal-hal yang dianggap kurang nyaman. Seperti saat belajar mereka ternyata main gim dan sebagainya. Jadi bukan kami tidak membolehkan,tapi mengendalikan dari penyalahgunaan. Kami tidak pernah melarang siswa membawa handphone, silakan bawa dan dititip kepada petugas piket pada saat pembelajaran berlangsung dan dapat diambil kembali sesuai kebutuhan mereka serta diawasi.”
- JADI KALAU ADA YANG MENGATAKAN HANDPHONE SISWA DI AMBIL GURU, LALU TAHUN DEPANNYA BARU BISA DIAMBIL KEMBALI, ITU TIDAK BENAR?
“Ada oknum siswa yang beberapa kali mendapat teguran, namun yang bersangkutan tetap membandel sehingga perangkatnya harus kami simpan.”
Keterangan :
Informasi ini merupakan revisi dari tulisan sebelumnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI