Mohon tunggu...
Humas Lapas Nirbaya
Humas Lapas Nirbaya Mohon Tunggu... Administrasi - Mewujudkan Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya Sebagai pusat re-integrasi sosial yang humanis,profesional,dan berwawasan lingkungan guna menciptakan masyarakat yang aman,sejahtera dan berkeadilan

Lapas Nirbaya Bangkit Kembali guys, Pada Zaman dahulu Kala Penjara Nirbaya didirikan oleh Hindia Belanda Tahun 1912 dengan kapasitas 750 orang dan ditutup oleh Pemerintah Indonesia tahun 1986, Lapas Nirbaya dibangun kembali oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI tahun 2022 dan Sekarang Merupakan Lapas Minimum Sekurity yang ada di Nusakambangan dengan Kapasitas 288 orang dan berfokus sebagai tempat Re-intergrasi Sosial bagi WBP Kembali Ke Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Lapas Nirbaya ikuti Kegiatan Webinar dengan Tema Organisasi dan Aparatur Adaptif, Menuju ASN Robust 2030

19 Maret 2024   22:53 Diperbarui: 19 Maret 2024   22:55 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humas Nirbaya/dok. pri

Semarang -- Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah menghadirkan narasumber-narasumber hebat dalam webinar yang berjudul Organisasi dan Aparatur Adaptif menuju ASN Robust 2030. Selasa (19/03). Lapas Nirbaya secara virtual turut mengikuti kegiatan tersebut.

Webinar yang mengangkat Tema "Organisasi dan Aparatur Adaptif, menuju ASN Robust" menghadirkan narasumber Dr. Erna Irawati, S.Sos., M.Pol.Adm (Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara). Turut hadir sebagai Narasumber, Agus Yudi Wicaksono, S.STP., M.PP (Plt. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur pada Kemenpan RB).

Humas Nirbaya/dok. pri
Humas Nirbaya/dok. pri
Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN, Erna Irawati, dan Plt. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kementerian PANRB, Agus Yudi Wicaksono, sebagai narasumber kedua bergantian menyampaikan materi sesuai tema yang sedang hangat dibicarakan ini.

"Pengembangan Kompetensi ASN dilakukan secara bertahap, mulai dari jangka pendek, jangka menengah, dan yang terakhir jangka panjang (visi Indonesia emas 2045). Visi pembangunan Indonesia emas yaitu menuju Indonesia yang maju, adil, dan makmur, sebagaimana karakternya adalah Adaptif, Produktif, Fleksible, Empati, Responsif, Tech Savy, dan Eco-friendly.", ujar Erna Irawati.

Menambahkan apa yang telah disampaikan narasumber sebelumnya, Yudi menyampaikan bahwa "Era saat ini sudah era Artificial Intelegence, tapi kita masih terjebak di era pembelajaran 2.0, dimana kita lebih mengedepankan standarisasi, kurikulum, jadi mindset_nya ya masih di tingkat _compliance atau pemenuhan saja. Gap yang ada menjadi PR bagi kami di KemenPANRB dan LAN RI supaya kondisi industri 5.0 saat ini bisa nyambung dengan evolusi pembelajaran untuk ASN."

Humas Nirbaya/dok. pri
Humas Nirbaya/dok. pri
Harapan saat ini, ASN sudah bisa memiliki mindset personalisasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan akan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dan menerjemahkan ekspektasi pimpinan supaya dapat diselesaikan dengan baik dan cepat. Sesuai arahan Presiden RI, bahwa ASN harus adaptif karena birokrasi harus berdampak bagi masyarakat, menyederhanakan prosedur dan proses, supaya birokrasi menjadi lebih lincah dan cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun