Mohon tunggu...
Irfan Palippui
Irfan Palippui Mohon Tunggu... -

Irfan Palippui,biasaiyamo cika!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bait Tak Sengaja

13 Oktober 2010   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat malam

Malam patah-patah

Aku suka menyebutmu sekadar kantuk lesu

Di semai fase di antara frase dihanyut waktu

Mengenang manyung suara terang matahari

Kenang-kenangan lepuh begitu sajalah

Aku sengaja ingin menggores sedikit cerita dari malam

Sungut kaki pilu

Mendaki ketiga tangga lantai

Di episode malam yang patah

Kau telah membantuku rayu

Kalut bahana tak enggan reda

malam

apakah ini episode runtuh

dari tiap abadi yang berdetak dalam arungan hayatiku

atau ini sekali detak

lalu menghanyutkan wajahku

merapuh melewati telaga rampak nelayan

merumput alun-alun petani

untuk berkata

aku telah kembali untukmu

Makassar, 12 juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun