Mohon tunggu...
humamul firdaus
humamul firdaus Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - mahasiswa unisnu

mahasiswa unisnu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

under achiever

14 Desember 2019   19:04 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:59 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
under achiever. | freepik

Kondisi Fisik

Seperti yang diungkapkan Semiawan (2004) (www.smp.alkausar.org) bahwa "faktor-faktor penyebab underachiever yang berasal dari sisi fisik misalnya anak mengalami sakit, ada gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau ada cacat fisik". Hal-hal tersebut sangat mungkin menganggu proses belajar anak sehingga prestasinya tidak bisa menggambarkan kemampuannya. Meliala (2006) (www.ditplb.or.id) menambahkan bahwa "kondisi fisik yang bisa menyebabkan siswa underachiever misalnya anak mengalami sakit, ada gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau ada cacat fisik lainnya". Beberapa ahli mengungkapkan pendapat mengenai kondisi piskis yang rentan menjadi penyebab underachiever. Menurut Munandar (2004: 241) ada beberapa kerentanan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi underachiever, yaitu:

(1) Perfeksionisme, yaitu dorongan untuk mencapai kesempurnaan.

(2) Supersensitivity, yaitu kepekaan yang berlebih.

(3) Kurang keterampilan sosial.

Hawadi (2004: 73) menyebutkan faktor-faktor kepribadian yang bisa menyebabkan siswa underachiever seperti perfectionism, terlalu sensitif, tidak berdaya guna dalam keterampilan sosial, malu dan rendah diri karena berbeda dengan siswa lain, tidak percaya diri, dan terlalu banyak kegiatan.

 Clark (1992: 472) juga menyebutkan kondisi pribadi anak yang berpotensi menyebabkan underachiever, yaitu sebagai berikut:

(1) Adanya tekanan dalam diri sendiri untuk mencapai kesempurnaan.

(2) Memiliki sensitivitas yang tinggi.

(3) Kurangnya kemampuan sosial. Bimbingan dan Konseling untuk Anak Underachiever

(4) Merasa tertekan karena dianggap berbeda dengan anak lain, sehingga dikucilkan.

(5) Merasa tidak cocok dengan kurikulum sekolah.

(6) Kurang sesuai dengan cara mengajar guru.

(7) Kurang nyaman dengan lingkungan kelas.

(8) Terlalu banyak minat terhadap sesuatu, sehingga sulit fokus.

(9) Terlalu banyak kegiatan sehingga tidak bisa memanajemen kegiatannya sendiri.

3. Keluarga

Berdasarkan beberapa literatur diketahui bahwa orang tua ternyata berpeluang menjadi faktor penyebab underachiever. Berikut ini pendapat para ahli yang menyatakan bahwa keluarga sebagai salah satu penyebab underachiever. Hawadi (2004: 71) (www.sabda.org) menyatakan bahwa ada beberapa faktor dari keluarga yang berpotensi menyebabkan siswa underachiever, yaitu:

(1) Belajar dan prestasi tidak mendapat penghargaan.

(2) Tidak ada sikap positif orang tua terhadap karier anak.

(3) Orang tua terlalu dominan dalam belajar anak.

(4) Prestasi anak menjadi ancaman kebutuhan superioritas orang tua.

(5) Adanya perebutan kekuasaan dalam keluarga.

(6) Status sosial ekonomi yang rendah.

(7) Keluarga mengalami disfungsi dengan berbagai alasan.

Munandar (2002: 343) menyebutkan bahwa ada beberapa kondisi keluarga yang dapat mengakibatkan anaknya menjadi underachiever diataranya "keluarga dengan moral rendah, keluarga terpecah (perceraian atau kematian), perlindungan berlebih dari orang tua, sikap otoriter, sikap membiarkan atau membolehkan secara berlebih, dan ketidakajegan sikap orang tua".

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab underachiever yang berasal dari keluarga terdiri dari keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua, dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

4. Sekolah

Sekolah berperan dalam menciptakan siswa berprestasi. Akan tetapi pada kenyataannya sekolah juga berpotensi menyebabkan siswanya kurang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Seperti yang diungkapkan oleh Hawadi (2004) (www.sabda.org) bahwa terdapat beberapa faktor sekolah yang menjadi penyebab underachiever, yaitu sebagai berikut:

(1) Lingkungan sekolah tidak mendukung atau memberikan penghargaan terhadap keberhasilan akademik.

(2) Kurikulum tidak cocok dengan siswa.

(3) Lingkungan kelas yang kaku dan otoriter.

(4) Penghargaan tidak dibuat untuk perbedaan individual.

(5) Gaya belajar siswa yang tidak cocok dengan cara mengajar guru.

Selain itu Clark (1992) (www.sabda.org) juga menyebutkan beberapa kondisi lingkungan sekolah yang menjadi salah satu faktor penyebab munculnya underachiever, yaitu sebagai berikut:

(1) Tidak adanya pengelompokan khusus bagi anak biasa dan anak berbakat tetapi cenderung dicampur dalam satu kelas.

(2) Lingkungan sosial sekolah yang tidak mendukung terpenuhinya kebutuhan anak berbakat.

(3) Lingkungan kelas yang kaku.

(4) Prestasi akademik siswa kurang mendapat perhatian sekolah.

(5) Lingkungan kelas yang terlalu menunjukan kompetisi bagi siswanya dan terlalu kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun