Mohon tunggu...
Humam nasirudin
Humam nasirudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang 2021, asli Demak

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Pemuda dan Santri dalam Menyemarakkan Agama Islam di Desa Sukolilan sebagai Agent of Change di Masa Depan

25 November 2021   05:53 Diperbarui: 25 November 2021   06:01 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santri dan pemuda di desa sukolilan sangatlah penting untuk di tingkatkan dan di kembangkan karena merekalah potensi masyarakat sebagai agen off change di desa sukolilan terkhusus perkembangan desa sukolilan beberapa tahun yang akan datang. 

Pemuda sebagai pelaku dan penerus tatanan masyarakat dan di dudukung oleh para santri dan lingkungan pondok pesantren untuk menyemarakkan dan menumbuhkan ghiroh keislmaan sehingga dapat terciptanya tatanan masyarakat dan bakal penerus desa sukolilan yang religius, aman dan damai. Yang mana sekarang ini desa Sukolilan sudah terkenal dengan kereligusanya karena sosial keagamaan masyarakat, terdapat pesantren, tokoh-tokoh ulam, makam KRT Mertowidjoyo, dua masjid dalam satu desa dan masih banyak lagi.

Dan yang terpenting " Syubbanul Yaum Rijalul Ghod" sebuah maqolah yang berarti " Pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan. Dari maqolah tersebut dapat memberikan pemahaman bagi kita bahwa yang memimpin bangsa dan tatanan masyarakat adalah pemuda saat ini baik dari kalangan pemuda desa, pesantren, mahasiswa, pekerja dan lain sebagainya. Dan hakikatnya mereka harus siap untuk melakukan perubahan menuju kebaikan dan tugas orang tua dan tokoh masyarakat adalah membimbing dan mengarahkan mereka agar tetap pada jalan yang bernar. 

Sehingga penting sekali jika kita saat ini sebagai mahasiswa, santri, maupun yang lain untuk sudah menyiapkan diri sebagai agen perubahan, dengan memperdalam ilmu dan mencari pengalaman kehidupan karena itu adalah sebuah keniscayaan. 

Terkhsusus selama mengabdi ini mahasiswa KKN telah ikut serta dan belajar tentang kehidpan di masyarakat yang sesungguhnya, dari mengikuti kegiatan kemasyarakatan, dan mengadakan kegiatan kemasyarakatan seperti penanaman melati guna pemberdayaan makam pendiri sukolilan dan kendal, beuty class, mahasiswa mengajar dan masih banyak lagi. 

Dengan memperdalam ilmu dan mencari pengalaman kehidupan sebanyak mungkin akan memberikan wawasan lebar terhadap para pemuda untuk menjadi agen perubahan di masa mendatang. Sehingga akhirnya nanti dapat terwujudnya baldatun thoyyibatun bukan sekedar mimpi saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun