Mohon tunggu...
Humairoh Umar Tipuwo
Humairoh Umar Tipuwo Mohon Tunggu... Guru - Ummi Zayan

Perempuan biasa yang berkhayal punya karya luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dekat tapi Tersekat

1 November 2021   21:03 Diperbarui: 1 November 2021   21:26 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesonanya mengalihkan alam yang sunyi

Sorot mata yang tajam penuh misteri

Seperti Ingin bicara namun mulut terkunci

Terdiam, duduk diantara mawar mawar berduri


Terkadang saling melempar tatapan

Diam-diam mencuri pandangan

Jiwa meronta ingin bicara berdekatan

Namun sayang tak satupun yang berani memulai duluan


Kita tak hanya sedang memandang awan yang sama

Tapi kita juga berpijak pada bujur dan lintang yang tak berbeda

Kita begitu dekat tapi tersekat

Ada tabir pemisah yang tak terlihat

Semoga suatu saat nanti pertanyaan klasik kita kan terjawab

Kali ini bertahanlah dulu meski seperti tanpa sebab

Inilah terapi rindu yang paling mujarab

Saatnya melangitkan doa-doa mustajab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun