Pesonanya mengalihkan alam yang sunyi
Sorot mata yang tajam penuh misteri
Seperti Ingin bicara namun mulut terkunci
Terdiam, duduk diantara mawar mawar berduri
Terkadang saling melempar tatapan
Diam-diam mencuri pandangan
Jiwa meronta ingin bicara berdekatan
Namun sayang tak satupun yang berani memulai duluan
Kita tak hanya sedang memandang awan yang sama
Tapi kita juga berpijak pada bujur dan lintang yang tak berbeda
Kita begitu dekat tapi tersekat
Ada tabir pemisah yang tak terlihat
Semoga suatu saat nanti pertanyaan klasik kita kan terjawab
Kali ini bertahanlah dulu meski seperti tanpa sebab
Inilah terapi rindu yang paling mujarab
Saatnya melangitkan doa-doa mustajab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H