Mohon tunggu...
Humaniora

Sumber Daya Alam

12 September 2016   13:10 Diperbarui: 12 September 2016   14:27 3226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ALAMKU

Dalam hadits shohih, Rasul saw. bersabda :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ...

"Setiap kalian adalah pengurus dan penanggungjawab atas urusannya. Dan Imam (Penguasa) ialah pengurus dan hanya dialah yang jadi penanggung jawab atas urusannya.." (hr. Bukhori, Shohih Bukhori, 8/253).

Sumber Daya Alam atau yang kita sebut dengan nama “ SDA” adalah segala sesuatu yang diciptakan Allah di bumi ini yang dapat dimanfaatkan oleh manusia agar kebutuhan hidupnya tercukupi dan sejahtera. Sumber daya alam terdapat dimana saja seperti di tanah,air,udara dan macam-macamnya seperti tumbuhan,hewan,segala macam tambang di dalam tanah dan sebagainya. Allah SWT menciptakan segalanya sangat berlimpah akan sumber daya alamnya agar manusia dapat memanfaatkannya dengan baik. Tetapi, sayangnya manusia masih ada saja merusaknya. Hawa nafsu mereka sangat besar tidak memanfaatkan secara efesien dan semestinya. Manusia menfaatkan sumber daya alamnya secara berlebihan dan tidak menggunakan secara efektif. Perilaku menggunakan sumber daya alam secara berlebihan tersebut juga akan berakibat fatal bagi orang yang melakukan nya tersebut seperti tidak akan terpenuhinya lagi kebutuhan-kebutuhan manusia yang amat sangat banyak dan tidak terbatas.

Sebagaimana yang telah di jelaskan oleh ALLAH SWT dalam firman nya pada Q.S Al – Isra’ dan Al – An’am “ Dan maka sudah sepantasnya lah kita besyukur atas apa yang telah ALLAH SWT ciptakan yang semata – mata adalah untuk kita manfaatkan , karena ALLAH telah berjanji barang siapa yang mensyukuri nikmat nya maka akan di tambah tapi apabila kufur maka akan mendapat siksa yang amat pedih”.

Itulah manusia mereka tidak pernah bersyukur atas apa yang Allah SWT berikan, masih kurang nikmat yang Maha Besar berikan, merasa kurang saja manusia. Allah menegaskan seperti yang tercantum dalam Al Quran Surat Al Araaf ayat 56 yang berbunyi: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan . Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Ada kata-kata bahwa karma alam itu pasti ada. Setiap perbuatan manusia itu pasti ada balasannya. Begitu juga yang telah terjadi selama ini, bahwa alam selalu memperingatkan manusia dengan segala bencana alam agar tidak merusak atau menggunakan secara berlebihan sumber daya alam yang berlimpah ini. Tetapi manusia masih saja menggunakannya secara berlebihan saja tidak dengan sewajarnya.

Hargai,cintai,tanpa merusak,tanpa mengganggu dengan alam ini. Hiduplah berdampingan secara harmonis dan saling menguntungkan dengan alam ini dan jagalah kelestariannya. Maka, alam akan ramah kepada kita semua. Manusia sebagai makhluk yang memiliki kebutuhan yang sangat banyak pasti memerlukan yang namanya sumber daya alam , khususnya sumber daya alam hayati. Sumber daya alam hayati yang terdiri dari binatang dan tumbuhan lebih dominan di manfaatkan oleh manusia di bandingkan dengan sumber daya alam jenis lain , dengan sumber daya alam hayati yang terdiri dari binatang dan tumbuhan manusia dapat melangsungkan kehidupannya dengan cara memanfaatkannya. Dari tumbuhan dan binatang manusia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya baik dari segi sandang , pangan dan papan.Sebagaimana dalam firman ALLAH SWT Q.S Al – Mu’minun ayat 19 - 21 yang menjelaskan bahwa sumber daya alam yang masuk dalam golongan hayati yaitu binatang dan tumbuhan diciptakan untuk dimanfaatkan :

فَاَنْشَأْنَالَكُمْ بِه جَنّتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ لَكُمْ فِيْهَافَوَاكِهُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَاتَأْكُلُوْنَ(19) وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُوْرِسَيْنَآءَتَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلْاكِلِيْنَ (20) وَاِنَّ لَكُمْ فِيْ الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطوْنِهَاوَلَكُمْ فِيْهَامَنَافِعُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَاتَأْكُلُوْنَ (21)

“Maka Kami timbulkan di dalamnya kebun-kebun untuk kamu, dari korma dan anggur-anggur. Dan untuk kamu pula buah­-buahan bermacam-macam banyaknya, dan dari padanyalah kamu makan”.

“Dan pohon kayu yang keluar dari bukit Thursina, tumbuh dengan minyak dan bumbu campuran untuk orang-orang makan”.

“Dan sesungguhnya pada bina­tang-binatang ternak adalah se­suatu yang patut kamu ambil ibarat; Kami beri minum kamu daripada apa yang keluar dari dalam perutnya dan ada pula yang manfaatnya banyak sekali untuk kamu, daripadanya pula kamu semua makan”.

ALLAH SWT menciptakan semua itu tidak lain agar manusia dapat memanfaatkan sebaik – baiknya. Akan tetapi dalam pemanfaatan sumber daya alam hayati ini islam memiliki batasan – batasan nya , islam mengajarkan untuk memanfaatkannya adalah sumber daya alam hayati yang halal dan baik , dengan contoh binatang – binatang yang boleh dimanfaatkan untuk di makan adalah binatang – binatang yang ALLAH SWT halalkan bukan yang ALLAH SWT haramkan karena di balik yang halal itu pasti terdapat kebaikan dan di balik yang di haramkan itu pasti ada keburukan nya , apabila kita memakan binatang – bintang yang di haramkan maka akan berdampak tidak baik bagi diri kita seperti binatang bab , binatang babi itu di haramkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena di dalam tubuh babi terdapat zat – zat yang membahayakan yang apabila kita konsumsi maka akan berakibat buruk bagi tubuh kita. Maka dari tiu kita harus memanaatkan sumber daya alam hayati yang memang oleh ALLAH SWT telah di halalkan. Sebagaimana dalam firman ALLAH SWT Q.S Al – Baqarah ayat : 168 :

يَآيُّهَاالنّاسُ كُلُوْامِمَّافِى اْلاَرْضِ حَلَلاًطَيِّبًا وَّلاَتَتَّبِعُوْاخُطُوتِ الشَّيْطنِ اِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّمُّبِيْنٌ

“ wahai manusia ! makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah setan. Sungguh , setan itu musuh yang nyata bagimu. “

Menurut hadits tersebut di seumpamakan seperti begini, dimana kita berada dan apapun yang kita lakukan dan apapun masalah atau cobaan yang kita dapatkan yang hanya bisa memperbaiki dan mempertanggungjawabkan adalah diri kita sendiri bukan orang lain. Contohnya seperti halnya kita menebang pohon secara liar otomatis hutan akan gundul dan hewan-hewan yang hidup dalam hutan akan kekurangan pokok makan dan akan punah atau mati. 

Maka yang bisa mengembalikan hutan itu agar tumbuh dan hidup lagi maka hanya orang yang telah merusaknya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bukankah Allah Maha Adil, karena setiap perbuatan kita pasti akan ada pertanggungjawaban. Maka sebagai manusia hargailah hidupmu dan baiklah pada alam disekitarmu. Maka alam di sekitarmu akan tunduk dan luluh padamu selagi kamu ingin merawat dan menjaganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun