Mohon tunggu...
Humaira Fitria R
Humaira Fitria R Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas dan Storyteller

Isu dan aku adalah tubuh yang meminta untuk selesai, namun kata Sang Pencipta, kami lebih layak untuk dijadikan pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Will This War Ever End, Sir?

13 Januari 2024   22:21 Diperbarui: 18 April 2024   21:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.governing.com/context/palestines-struggle-to-create-its-unique-narrativeInput sumber gambar

Kembang api, Bom, Hujan, Asap, Es, Darah, Api, dan Puing

Apalagi yang kurang dari karya senimu itu, tuan?

Senyuman anda sudah saya rasakan terlalu manis

Seakan anda hendak menambahkan kata “Tangisan dan kematian”

Saya tak yakin esok saya bisa pulang saat pameran ini selesai

Anda membekali saya dengan satu kantong penuh keputus asaan untuk dibagikan pada dunia.

Saya menolaknya,

Anda tahu kami punya segudang penuh Harapan.

Tapi kapan peperangan ini akan berhenti, tuan?

Kolega dan karsa mengalun dalam dalam tenang, tentu mereka tak melihatku datang

Sibuk tertawa kencang dengan anggur dan jamuan malam

Meskipun saya telah menarik kerah, merobek jas, bahkan mencengkram kaki,

“Sepatu yang indah” itu yang saya pikirkan saat melihat kebawah, sambil berdarah,

“Sepatu yang mengkilap hitam, seperti hatinya.”

Kapan anda akan menengok ke sini, tuan?

Tidak, saya sebenarnya tinggi, melambung jauh diatas anda yang sibuk mempertimbangkan “Bagaimana kalau?”

Saya sudah diatas, saat itu dan saat ini.

Silahkan kembali nikmati roti panggang dan kopi hangat anda itu, sambil kembali mempertimbangkan “Bagaimana kalau?”

Seribu kalipun jika dipikirkan, tidak mengantikan setiap detik penderitaannya.

Terima kasih, saya sudah pergi jauh-jauh hari

Peperangan sudah selesai, pameran sudah selesai.

Katakan nanti pada Tuhan nanti bahwa kini andalah yang membawa sekantung keputus asaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun