Mohon tunggu...
Hulliatul Iddiah
Hulliatul Iddiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mempertahankan Loyalitas Konsumen di Era Modern ini Melalui Marketing Syariah

22 Desember 2021   14:00 Diperbarui: 23 Desember 2021   07:52 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebelum ke pembahasan, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu loyalitas konsumen? 

Loyalitas muncul disebabkan karena adanya kesadaran di dalam diri sendiri untuk melakukan sebuah tindakan yang dengan kinerja tersebut dapat memuaskan orang lain. Dalam hal ini, loyalitas konsumen adalah suatu keadaan dimana seorang konsumen dalam merespon sebuah produk, disini konsumen tersebut akan memberikan kepercayaan, menyatakan senang atau tidaknya terhadap suatu produk kemudian konsumen memutuskan akan membeli produk tersebut atau tidak. Maka, dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen adalah perilaku konsumen atas konsistensinya untuk menjadi pembeli tetap dari produk suatu perusahaan ataupun kembali melakukan transaksi pembelian terhadap suatu produk secara rutin di waktu yang akan datang. Sedangkan loyalitas konsumen dalam perspektif Islam terjadi jika aktivitas muamalah tersebut dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan kedua belah pihak, karena terpenuhinya kewajiban serta hak masing-masing melalui penerapan nilai-nilai Islam. 

Maka, dalam mempertahankan loyalitas konsumen di Era Modern ini melalui marketing syariah dengan cara menerapkan nilai-nilai Islam di dalamnya. Nilai-nilai Islam tersebut antara lain sebagai berikut: 

1. Rabbaniyah (Ketuhanan) 

Rabbaniyah atau ketuhanan adalah sebuah kepercayaan yang sangat kuat terhadap kekuasaan Allah SWT. Sebab salah satu ciri utama dalam marketing syariah adalah sifatnya yang religius, marketer akan selalu merasa bahwasannya Allah SWT selalu mengawasi dirinya sehingga ia tidak melakukan perbuatan yang merugikan untuk dirinya dan orang lain, seperti berbuat curang, karena segala perbuatan yang dilakukan akan dihisab oleh Allah SWT. 

2. Akhlaqiyah (Etis)

Akhlaqiyah atau etis adalah suatu perilaku yang mementingkan moral dan etika. Etika dan moral ini dijadikan panduan saat melakukan muamalah. Dimana sebagai marketer saat bermuamalah kita harus bersikap baik terhadap konsumen, seperti bertutur kata dengan sopan, memperlakukan konsumen dengan baik. Sehingga hal ini bisa menarik konsumen tetap loyal terhadap kita sebagai marketer. 

3. Al-Waqiyyah (Realistis)

Al-Waqiyyah atau realistis ini adalah suatu nilai keluasan yang tidak memaksakan suatu kondisi, jadi menilai suatu hal dengan cara berfikir yang nyata atau sewajarnya. Contohnya, ketika penjual sayur tidak harus memakai jas, karena kita harus berpakaian sesuai dengan kemampuan kita asalkan pakaian yang dikenakan itu bersih dan rapih. 

4. Al-Insaniyah (Humanistis)

Al-Insaniyah atau humanistis yang artinya kemanusiaan. Dimana nilai ini ialah bahwasannya manusia dengan manusia lain itu sama, jadi kita tidak boleh membeda-bedakan ras, warna kulit, atau kebangsaan, dan lain sebagainya. Kita harus saling menghormati satu sama lain, sehingga bisa terjalin persaudaraan yang kuat. 

Lalu untuk memperkuat loyalitas konsumen, terdapat sifat-sifat marketing syariah yang harus dipenuhi yaitu: 

1. Siddiq (Benar atau Jujur)

Disini ketika kita sebagai marketer kita harus memiliki sifat jujur, sifat jujur ini sangat penting. Dimana sifat ini urusannya menyangkut langsung dengan Allah SWT (hablum minallah), yang berarti hal ini memiliki pertanggung jawaban langsung terhadap Allah SWT. Sebagai marketer dalam berbisnis saat mempromosikan suatu produk yang kita miliki disini kita harus jujur menyampaikan fakta yang sebenarnya, sebab hal ini akan menumbuhkan rasa kepercayaan seorang konsumen terhadap kita sebagai marketer. 

2. Amanah (Dapat dipercaya atau bertanggung jawab) 

Setelah memiliki sifat jujur, selanjutnya adalah amanah yaitu dapat dipercaya atau bertanggung jawab. Dimana sifat ini urusannya menyangkut dengan manusia (hablum minannas), yang berati hal ini memiliki pertanggung jawabannya terhadap manusia. Dalam bisnis, ketika sebagai marketer harus bertanggung jawab terhadap konsumen seperti melakukan pelayanan yang baik. 

3. Fathanah (Cerdas dan bijaksana) 

Dalam berbisnis kita harus cerdas, mengetahui apa yang harus dilakukan dalam sebuah kondisi tertentu. Jadi kita memahami apa yang akan dilakukan dalam kondisi tertentu tersebut, serta apa yang harus diselesaikan tentang bagaimana cara menyikapi masalah-masalah yang terjadi. Oleh sebab itu, marketer harus cerdas atau fathanah. 

4. Tabligh (Menyampaikan)

Sifat tabligh ini dalam artian kita dapat menyampaikan sebuah pesan kepada konsumen mengenai produk yang kita miliki, cara menyampaikannya tersebut kita harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan konsumen. Sebab disisi lain, dalam Islam melarang jual beli suatu produk yang tidak jelas (gharar). 

Dari semua hal yang di paparkan diatas, bahwasannya melalu marketing syariah kita dapat mempertahankan loyalitas konsumen. Sebagai marketer dari point-point di atas dapat membantu dalam memasarkan sebuah produk yang kita miliki bahkan dapat mempertahankan loyalitas konsumen. Sebab, di era saat ini banyak sekali para marketer yang tidak benar-benar menerapkan marketing syariah di dalam bisnisnya. Jika kita menerapkan marketing syariah secara menyeluruh, maka kita dapat bertahan dalam bisnis yang kita jalani. 

(Sebagai tugas MK Manajemen Pemasaran Syariah dengan Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri S.Ag, MM.)

-Produk terbaik sekalipun tanpa strategi pemasaran yang handal hanya akan menjadi pajangan di gudang kumal. 

Dr. H. Syaeful Bahri S.Ag, MM

__________

Nama: Hulliatul Iddiah 

NIM: 191410012 

Kelas: Ekonomi Syariah 5A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun